Arti Prodi, Jurusan & Fakultas: Perbedaan dan Contohnya
Isi Artikel
Sebelum memilih universitas untuk kuliah, ada beberapa istilah penting yang harus kamu tahu. Prodi (program studi), jurusan, dan fakultas adalah istilah-istilah yang masih tertukar dan berbeda-beda di tiap kampus.
Nah, agar kamu bisa menemukan perbedaan tiap-tiap istilah tersebut, berikut Glints siapkan rangkumannya untukmu. Yuk, disimak!
Pengertian Prodi
Dikutip dari Undang-Undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, berikut pengertiannya:
Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
Sederhananya, Program Studi adalah bagian dari sebuah jurusan di perguruan tinggi yang memiliki fokus khusus pada suatu bidang atau ilmu tertentu.
Dalam Prodi, mahasiswa akan mempelajari mata pelajaran yang terkait dengan bidang tersebut secara lebih mendalam sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan.
Kurikulum berarti rencana pembelajaran di dalam sebuah Program Studi, yang mencakup tujuan pembelajaran, materi yang akan diajarkan, metode pengajaran, dan penilaian.
Arti Fakultas
Mengutip dari UNP Kediri, fakultas adalah bagian integral dari sebuah universitas atau institusi pendidikan tinggi.
Ini terdiri dari beberapa jurusan atau program studi yang terkait dengan bidang ilmu tertentu.
Seorang Dekan akan memimpin sebuah fakultas. Dekan bertanggung jawab atas pengembangan kurikulum, penelitian, dan pengajaran di bawahnya.
Dia dibantu oleh Wakil Dekan I dan II, yang mengurus hal-hal terkait akademik dan sumber daya.
Definisi Jurusan
Sementara itu, jurusan adalah divisi di bawah fakultas yang terdiri dari beberapa program studi atau mata kuliah yang terkait dengan bidang ilmu yang lebih spesifik.
Akan ada ketua jurusan (Kajur) untuk memimpin pengembangan kurikulum, pengajaran, dan penelitian di bidang ilmu yang menjadi fokus jurusan tersebut.
Dalam perguruan tinggi PTN-BH, jurusan juga sering disebut sebagai Departemen.
Meskipun hanya perbedaan dalam nama dan konteks, Departemen juga dipimpin oleh seorang Ketua Departemen (Kadep).
Hal lain yang penting diketahui, kebanyakan universitas atau perguruan tinggi menggunakan istilah program studi dan jurusan dengan makna yang sama.
Namun, tergantung pada institusi yang telah memiliki banyak jurusan, istilah prodi biasanya diartikan sebagai peminatan atau konsentrasi dari sebuah jurusan.
Lalu apa perbedaan ketiganya?
Mengutip dari Detik, perbedaan mencolok antara fakultas dengan prodi dan jurusan terletak pada tingkatannya.
Singkatnya, fakultas menaungi sejumlah besar jurusan dan/atau prodi di bawah naungannya.
Contoh Prodi, Jurusan, dan Fakultas
Agar kamu mendapatkan gambaran lebih jelas, berikut contoh prodi, jurusan, dan fakultas:
Universitas Gajah Mada
Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Jurusan Sejarah dengan Program Studi:
- Geografi Lingkungan
- Pembangunan Wilayah
Fakultas Sosial dan Ilmu Politik dengan Program Studi:
- Ilmu Komunikasi
- IUP Ilmu Komunikasi
- IUP Ilmu Hubungan Internasional
- IUP Manajemen dan Kebijakan Publik
- Sosiologi
- Politik dan Pemerintahan
- Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan
- Manajemen dan Kebijakan Publik
- Ilmu Hubungan International
Universitas Negeri Semarang
Fakultas Bahasa dan Seni dengan Jurusan atau Program Studi:
- Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
- Sastra Indonesia
- Pendidikan Bahasa Inggris
- Sastra Inggris
- Pendidikan Bahasa Perancis
- Sastra Perancis
- Pendidikan Bahasa Jepang
- Pendidikan Bahasa Arab
- Pendidikan Bahasa Mandarin
- Desain Komunikasi Visual
- Seni Rupa
- Pendidikan Seni Musik
- Pendidikan Seni Tari
- Pendidikan Bahasa Jawa
- Sastra Jawa
Tips Memilih Jurusan dan Prodi
1. Kenali minat dan bakat
Langkah pertama dalam memilih jurusan dan prodi kuliah adalah mengenali minat dan bakat pribadi.
Jika bingung, kamu bisa mengikuti tes kepribadian untuk mendapatkan daftar rinci mengenai kecenderungan dalam bidang apa saja yang mungkin dimiliki.
Hindari juga memilih jurusan hanya karena tren atau tekanan sosial, sebab hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan dan kurangnya motivasi dalam mengikuti program studi.
2. Selaraskan minat dan bakat dengan jurusan
Setelah mengenali minat pribadi, lakukan riset mendalam tentang jurusan-jurusan tersebut dan lihat relevansinya dengan minat.
Jika memungkinkan, pelajari juga tentang kurikulum, mata kuliah yang ditawarkan, fasilitas pendukung, dan akreditasi universitas atau perguruan tinggi yang menawarkan jurusan tersebut.
3. Pastikan prospek karier di masa depan
Hal lain yang tak kalah penting dalam memilih jurusan dan prodi adalah pertimbangan mengenai prospek karier di masa depan.
Lakukan riset mengenai tren pekerjaan, peluang kerja, potensi gaji, serta kepuasan kerja yang dapat diperoleh dari jurusan yang dipilih.
4. Pilihlah jurusan dengan peluang pengembangan karier
Selanjutnya, perhatikan apakah jurusan tersebut memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau program magang dan kesempatan belajar di luar negeri.
Hal ini dapat mendukung keterlibatan kamu dalam industri, dan memperluas wawasan serta koneksi di dunia kerja.
5. Buat daftar kelebihan dan kelemahan
Sebelum mengambil keputusan akhir mengenai jurusan dan prodi kuliah yang akan dipilih, lakukanlah evaluasi menyeluruh terhadap kelebihan dan kelemahan dari tiap-tiap prodi yang ada di daftarmu.
Dengan melakukan analisis ini, kamu mengoptimalkan potensi dan memastikan bahwa pilihan tersebut dapat mendukungmu menuju kesuksesan di masa depan.
Demikian penjelasan mengenai apa itu prodi beserta perbedaannya dengan jurusan dan fakultas.
Kalau kamu masih butuh lebih banyak penjelasan dan tips seputar dunia perkuliahan, ayo baca artikel lain di Glints Blog!
Kamu bisa temukan pembahasan lain yang tak kalah menarik, terutama yang berkaitan dengan istilah-istilah akademik dan tahapan penyelesaian studi di jenjang perguruan tinggi.
Jadi, kamu akan lebih familier dengan proses pembelajaran di kuliah.
Tertarik? Klik link ini untuk temukan kumpulan artikel terbarunya!
