Preheader Bisa Tingkatkan Open Rate, Ini 7 Tips Membuatnya
Sebagai pemasar, kamu tentu harus memikirkan subject email matang-matang. Akan tetapi, jangan lupakan preheader email marketing, ya.
Unsur email tersebut bisa meningkatkan open rate. Itulah mengapa, kamu wajib memahaminya.
Yuk, pelajari semua tentang preheader email marketing di sini!
Isi Artikel
Apa Itu Preheader Email?
Kita mulai pembahasan dengan definisi. Melansir Active Campaign, preheader adalah teks pendek yang tampil di sebelah subject email marketing.
Supaya lebih jelas, berikut tampilannya di desktop:
Sementara itu, ini dia tampilan preheader di HP:
Kadang kala, ada juga menyebut preheader sebagai email preview text.
Manfaat Preheader Email
Sekarang, kita bahas manfaat dari email preview text, yuk!
1. Meningkatkan open rate
Preview text bisa meningkatkan open rate. Glints sudah sempat menyampaikan ini sebelumnya.
Preheader bisa mendorong rasa penasaran pembacamu. Akhirnya, emailmu pun lebih mungkin dibuka oleh mereka.
Bahkan, SendPulse menuliskan, open rate email yang punya preview text 18% lebih besar daripada yang tidak.
2. Tampil lebih kompeten
Jika tak ada email preview text, tentu ada sebuah ruang kosong di emailmu. Melansir Omnisend, ruang kosong itu akan diisi oleh email service provider.
Di kotak masuk audiens, emailmu jadi tampil seperti ini:
Padahal, kalau ada preview text, kamu bisa menampilkan pesan yang lebih sesuai dengan isi email. Kamu pun bisa tampil lebih kompeten di depan para subscriber.
Tips dan Contoh Preheader Email
Setelah memahami arti dan manfaat dari email preview text, kamu jadi tertarik membuatnya? Agar makin maksimal, pakai trik-trik di bawah ini, yuk!
1. Sisipkan call-to-action
Subject emailmu belum mengandung call-to-action? Coba masukkan unsur ini dalam preheader email.
Pakai kata-kata seperti:
- ambil
- pakai
- sekarang
- dapatkan
- baca
- intip
- pahami
- dan lain-lain
Call-to-action mendorong subscriber-mu melakukan sesuatu. Nah, untuk memahami “sesuatu” itu, mereka harus mengeklik dan membaca emailmu.
2. Sambungkan dengan subject
Preview text dan subject line juga bisa disambung layaknya dua kalimat yang bersanding. Kalau ini dilakukan, menurut Active Campaign, pesanmu bisa menjadi lebih kuat.
Salah satu contohnya ada di bawah ini:
- Subject: Tak perlu panik lagi kalau telat bangun pagi
- Preview text: Ada trik makeup kilat, cukup 5 menit!
Dalam contoh tersebut, subject line terlihat menarik, namun masih belum terlalu jelas. Preview text pun ditambahkan untuk memperjelas subject line tersebut.
Akhirnya, subscriber-mu semakin penasaran dengan isi email. Peluang email dibuka jadi membesar.
3. Jangan ulangi subject
Ada beberapa brand yang mengulangi subject di bagian preheader email marketing. Jangan ambil langkah tersebut, ya.
Kalau ini dilakukan, ruang preview text jadi terasa sia-sia. Bahkan, menurut Omnisend, brand-mu bisa terlihat kurang teliti. Kamu tentu tak ingin itu terjadi, kan?
4. Buat pembaca ingin tahu
Seperti yang sudah Glints sampaikan, preview text bisa menjadi elemen yang meningkatkan rasa ingin tahu pembaca.
Nah, untuk maksimalkan kelebihan ini, coba buat pembaca semakin ingin tahu. Ini teknik yang bisa kamu pakai, lengkap dengan contohnya:
a. Buat pertanyaan yang memicu rasa ingin tahu
- Subject: Anak 2 tahun ini sudah bisa antre dengan tertib
- Preview text: Kira-kira, ayah ibunya mendidik dengan cara apa?
b. Berikan informasi yang tidak lengkap
- Subject: Bagaimana cara mendidik anak dengan baik?
- Preview text: Menurut penelitian para ahli, ini dia penjelasannya
c. Berikan informasi di luar ekspektasi
- Subject: Bagaimana cara menabung dengan disiplin?
- Preview text: Psst, tak sesulit kata orang-orang
d. Sampaikan bahwa kamu punya informasi yang tak mereka punya
- Subject: Apa instrumen investasi yang risikonya paling kecil?
- Preview text: Ini dia jawaban selengkapnya
5. Buat pembaca merasakan FOMO
FOMO adalah singkatan dari fear of missing out alias rasa takut ketinggalan.
Nah, kamu juga bisa membuat subscriber emailmu merasakan FOMO. Apalagi, kalau email yang kamu tulis menawarkan flash sale atau tawaran apa pun yang terbatas waktu.
Berikut contoh yang bisa kamu pakai:
- Subject: Buku best seller 300 halaman cuma Rp50 ribu!
- Preview text: Stok terbatas, jangan sampai kamu ketinggalan
Saat mendapat penawaran yang menarik di subject, subscriber-mu bisa tertarik. Akan tetapi, saat membaca preheader email, mereka bisa merasakan FOMO.
Selain itu, melansir OptinMonster, FOMO bisa ditumbuhkan dengan cara menampilkan bahwa:
- banyak orang yang membeli produkmu
- produkmu best seller
- subscriber akan ketinggalan sesuatu jika tak membeli produkmu
- diskon/penawaran terbatas waktu
- penawaranmu eksklusif
6. Pakai emoji
Seperti disarankan Campaign Monitor, kamu juga bisa memakai emoji. Trik yang satu ini bisa membuat emailmu bersinar di kotak masuk subscriber. Perhatikan saja gambar di bawah ini:
Emoji bisa memberikan unsur warna dan gambar. Di antara banyak teks di kotak masuk, emailmu pun tampil lebih menonjol. Peluangnya dibuka jadi membesar.
Selain itu, melansir Omnisend, emoji bisa dipakai untuk memisah pesan. Fungsi ini mirip dengan tanda koma.
Supaya lebih jelas, kamu bisa melihat contohnya di bawah ini:
Akan tetapi, tetap hati-hati, ya. Tak semua brand cocok menggunakan elemen emoji. Jadi, tetap perhatikan teknik branding perusahaan tempat kerjamu.
7. Perhatikan jumlah karakter
Terakhir, perhatikan jumlah karakter preview text-mu. Menurut Active Campaign, panjangnya sebaiknya 40-130 karakter.
Walau begitu, tetap pertimbangkan tampilan mobile subscriber-mu, ya. Biasanya, preheader hanya bisa muncul sebanyak 30-55 karakter di HP.
Demikian penjelasan Glints seputar preview text email marketing. Selain preheader, masih ada banyak unsur-unsur email marketing yang harus kamu pelajari.
Dengan begitu, tiap email yang kamu kirim bisa maksimal. Click rate dan open rate-nya pun melejit.
Yuk, pelajari semuanya secara gratis di Glints Blog! Klik link ini, ya.