Preheader Bisa Tingkatkan Open Rate, Ini 7 Tips Membuatnya

Tayang 19 Des 2021 - Dibaca 14 mnt

Sebagai pemasar, kamu tentu harus memikirkan subject email matang-matang. Akan tetapi, jangan lupakan preheader email marketing, ya.

Unsur email tersebut bisa meningkatkan open rate. Itulah mengapa, kamu wajib memahaminya.

Yuk, pelajari semua tentang preheader email marketing di sini!

Apa Itu Preheader Email?

Kita mulai pembahasan dengan definisi. Melansir Active Campaign, preheader adalah teks pendek yang tampil di sebelah subject email marketing.

Supaya lebih jelas, berikut tampilannya di desktop:

1. tampilan preheader email di desktop videoform com

© Videoform.com

Sementara itu, ini dia tampilan preheader di HP:

tampilan preview text surat elektronik di hp

© Activecampaign.com

Kadang kala, ada juga menyebut preheader sebagai email preview text.

Manfaat Preheader Email

manfaat preview text surat elektronik

© Clarity.tokyo

Sekarang, kita bahas manfaat dari email preview text, yuk!

1. Meningkatkan open rate

Preview text bisa meningkatkan open rate. Glints sudah sempat menyampaikan ini sebelumnya.

Preheader bisa mendorong rasa penasaran pembacamu. Akhirnya, emailmu pun lebih mungkin dibuka oleh mereka.

Bahkan, SendPulse menuliskan, open rate email yang punya preview text 18% lebih besar daripada yang tidak. 

Baca Juga: Mengenal Open Rate, Indikator Keberhasilan dalam Strategi Email Marketing

2. Tampil lebih kompeten

Jika tak ada email preview text, tentu ada sebuah ruang kosong di emailmu. Melansir Omnisend, ruang kosong itu akan diisi oleh email service provider.

Di kotak masuk audiens, emailmu jadi tampil seperti ini:

3. email tanpa preheader omnisend com

© Omnisend.com

Padahal, kalau ada preview text, kamu bisa menampilkan pesan yang lebih sesuai dengan isi email. Kamu pun bisa tampil lebih kompeten di depan para subscriber.

Tips dan Contoh Preheader Email

contoh dan tips membuat preheader email

© Freepik.com

Setelah memahami arti dan manfaat dari email preview text, kamu jadi tertarik membuatnya? Agar makin maksimal, pakai trik-trik di bawah ini, yuk!

1. Sisipkan call-to-action

Subject emailmu belum mengandung call-to-action? Coba masukkan unsur ini dalam preheader email

Pakai kata-kata seperti:

  • ambil
  • pakai
  • sekarang
  • dapatkan
  • baca
  • intip
  • pahami
  • dan lain-lain
Baca Juga :  Bisnis Kurang Berkembang? Pivot Bisa Jadi Solusinya!

Call-to-action mendorong subscriber-mu melakukan sesuatu. Nah, untuk memahami “sesuatu” itu, mereka harus mengeklik dan membaca emailmu.

Baca Juga: 6 Tips Menulis CTA yang Efektif untuk Menggaet Pelanggan

2. Sambungkan dengan subject

Preview text dan subject line juga bisa disambung layaknya dua kalimat yang bersanding. Kalau ini dilakukan, menurut Active Campaign, pesanmu bisa menjadi lebih kuat.

Salah satu contohnya ada di bawah ini:

  • Subject: Tak perlu panik lagi kalau telat bangun pagi
  • Preview text: Ada trik makeup kilat, cukup 5 menit!

Dalam contoh tersebut, subject line terlihat menarik, namun masih belum terlalu jelas. Preview text pun ditambahkan untuk memperjelas subject line tersebut

Akhirnya, subscriber-mu semakin penasaran dengan isi email. Peluang email dibuka jadi membesar.

3. Jangan ulangi subject

Ada beberapa brand yang mengulangi subject di bagian preheader email marketing. Jangan ambil langkah tersebut, ya.

Kalau ini dilakukan, ruang preview text jadi terasa sia-sia. Bahkan, menurut Omnisend, brand-mu bisa terlihat kurang teliti. Kamu tentu tak ingin itu terjadi, kan?

4. Buat pembaca ingin tahu

Seperti yang sudah Glints sampaikan, preview text bisa menjadi elemen yang meningkatkan rasa ingin tahu pembaca. 

Nah, untuk maksimalkan kelebihan ini, coba buat pembaca semakin ingin tahu. Ini teknik yang bisa kamu pakai, lengkap dengan contohnya:

a. Buat pertanyaan yang memicu rasa ingin tahu

  • Subject: Anak 2 tahun ini sudah bisa antre dengan tertib
  • Preview text: Kira-kira, ayah ibunya mendidik dengan cara apa?

b. Berikan informasi yang tidak lengkap

  • Subject: Bagaimana cara mendidik anak dengan baik?
  • Preview text: Menurut penelitian para ahli, ini dia penjelasannya

c. Berikan informasi di luar ekspektasi

  • Subject: Bagaimana cara menabung dengan disiplin?
  • Preview text: Psst, tak sesulit kata orang-orang

d. Sampaikan bahwa kamu punya informasi yang tak mereka punya

  • Subject: Apa instrumen investasi yang risikonya paling kecil?
  • Preview text: Ini dia jawaban selengkapnya
Baca Juga :  Berkenalan dengan AI Engineer, dari Arti hingga Kemampuan yang Dibutuhkannya

5. Buat pembaca merasakan FOMO

FOMO adalah singkatan dari fear of missing out alias rasa takut ketinggalan. 

Nah, kamu juga bisa membuat subscriber emailmu merasakan FOMO. Apalagi, kalau email yang kamu tulis menawarkan flash sale atau tawaran apa pun yang terbatas waktu.

Berikut contoh yang bisa kamu pakai:

  • Subject: Buku best seller 300 halaman cuma Rp50 ribu!
  • Preview text: Stok terbatas, jangan sampai kamu ketinggalan

Saat mendapat penawaran yang menarik di subject, subscriber-mu bisa tertarik. Akan tetapi, saat membaca preheader email, mereka bisa merasakan FOMO.

Selain itu, melansir OptinMonster, FOMO bisa ditumbuhkan dengan cara menampilkan bahwa:

  • banyak orang yang membeli produkmu
  • produkmu best seller
  • subscriber akan ketinggalan sesuatu jika tak membeli produkmu
  • diskon/penawaran terbatas waktu
  • penawaranmu eksklusif

Baca Juga: 5 Email Marketing Tools dan Fitur Uniknya

6. Pakai emoji

Seperti disarankan Campaign Monitor, kamu juga bisa memakai emoji. Trik yang satu ini bisa membuat emailmu bersinar di kotak masuk subscriber. Perhatikan saja gambar di bawah ini:

4. email dengan emoji preheader campaignmonitor com

© Campaignmonitor.com

Emoji bisa memberikan unsur warna dan gambar. Di antara banyak teks di kotak masuk, emailmu pun tampil lebih menonjol. Peluangnya dibuka jadi membesar.

Selain itu, melansir Omnisend, emoji bisa dipakai untuk memisah pesan. Fungsi ini mirip dengan tanda koma.

Supaya lebih jelas, kamu bisa melihat contohnya di bawah ini:

5. emoji dipakai sebagai koma di preheader omnisend com

© Omnisend.com

Akan tetapi, tetap hati-hati, ya. Tak semua brand cocok menggunakan elemen emoji. Jadi, tetap perhatikan teknik branding perusahaan tempat kerjamu.

7. Perhatikan jumlah karakter

Terakhir, perhatikan jumlah karakter preview text-mu. Menurut Active Campaign, panjangnya sebaiknya 40-130 karakter.

Walau begitu, tetap pertimbangkan tampilan mobile subscriber-mu, ya. Biasanya, preheader hanya bisa muncul sebanyak 30-55 karakter di HP.

Demikian penjelasan Glints seputar preview text email marketing. Selain preheader, masih ada banyak unsur-unsur email marketing yang harus kamu pelajari.

Dengan begitu, tiap email yang kamu kirim bisa maksimal. Click rate dan open rate-nya pun melejit.

Yuk, pelajari semuanya secara gratis di Glints Blog! Klik link ini, ya.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terkait

Glints TapLoker Icon