Ingin Produkmu Diingat oleh Konsumen? Kenali Strategi Positioning Produk, Yuk!
Isi Artikel
Bagi sebuah perusahaan, menciptakan kesan dalam sebuah produk merupakan salah satu cara yang tepat supaya produk selalu diingat oleh konsumen. Istilah positioning produk adalah tindakan yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut.
Dalam praktiknya, positioning memegang peran penting bagi perusahaan untuk dapat menggaet konsumen dalam jumlah yang banyak.
Melalui positioning, perusahaan terus berusaha untuk melihat dari persepsi konsumen mengenai produk yang akan diciptakan.
Nah, sebenarnya apa sih pengertian positioning? Bagaimana cara mengembangkannya?
Jangan khawatir, di bawah ini Glints telah merangkumnya untukmu.
Apa Itu Positioning Produk?
Dilansir dari AHA, positioning produk adalah strategi atau tindakan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya agar selalu diingat oleh konsumen.
Sebuah perusahaan dapat dikatakan sukses melakukan positioning apabila produk mereka selalu diingat oleh konsumen dibandingkan dengan produk lainnya yang sejenis.
Oleh karena itu, hal tersebut adalah salah satu alasan mengapa strategi ini penting untuk dilakukan oleh perusahaan.
Pasalnya, melalui tindakan ini kamu dapat meningkatkan penjualan serta menambah jangkauan pelanggan.
Secara garis besar, strategi ini lebih berfokus untuk melihat persepsi dari konsumen ketimbang melakukan sesuatu terhadap produk.
Dalam artian lain, perusahaan akan terus berusaha untuk menanamkan nilai produk yang diberikan kepada konsumen supaya minat konsumen terus meningkat dari waktu ke waktu.
Bukan hanya itu, strategi ini juga sangat ampuh digunakan perusahaan untuk membedakan produknya dengan para kompetitor.
Sebab, setiap perusahaan memiliki caranya sendiri dalam memandang perspektif konsumen terhadap produknya.
Baca Juga: Teknik Down Selling, Bukan Sekadar Menjual Produk Lebih Murah
Elemen dalam Positioning Produk
Dalam positioning produk, apapun produk yang akan kamu ciptakan, terdapat beberapa elemen yang harus diperhatikan.
Dilansir dari Lucid Chart, berikut elemen-elemen tersebut:
1. Tujuan
Sudah pasti, salah satu hal terpenting dalam positioning produk adalah tujuanmu menciptakan produk tersebut.
Apakah produk ini dapat menyelesaikan masalah dari konsumen? Apakah produk tersebut bisa mendapatkan target pasar yang tepat?
Dari situ, kamu dapat mengidentifikasi tujuan dengan baik untuk sebuah produkmu. Nantinya, itu akan membantumu dalam berkembang di salah satu target pasar tertentu.
2. Persaingan pasar
Setelah menemukan tujuan, penting juga untuk mempelajari persaingan pasar dari produkmu.
Kira-kira apakah pasarmu adalah pasar baru atau pasar yang sedang berkembang? Apabila seperti itu, tentu itu adalah kesempatan emas.
Namun, jika pasar yang kamu tuju sudah terlalu banyak, pastikan kamu membuat terobosan baru untuk produkmu.
3. Customer pain point
Apa itu customer pain point? Customer pain point adalah poin kesulitan atau masalah yang dialami oleh pelanggan terhadap produk.
Nah, kamu perlu mengidentifikasi masalah dari konsumen terhadap produk, apakah konsumen bermasalah saat melakukan pembayaran atau pelayanan.
Untuk mengetahui pain point dari pelanggan, kamu bisa melakukan survei pelanggan terlebih dahulu.
4. Brand identity
Identitas brand atau brand identity menjadi salah satu elemen yang sangat penting untuk diperhatikan dalam positioning produk.
Kamu dapat membuat sebuah logo yang sederhana sehingga dapat dikenali dengan baik oleh konsumen.
Bayangkan saja apabila logomu sudah sangat terkenal, konsumen tentu tidak akan segan untuk membeli produk tersebut, meskipun harus mengeluarkan nominal uang yang besar.
Baca Juga: Dipercaya Dapat Tingkatkan Penjualan, Pelajari Seluk-beluk Product Knowledge
Cara Terbaik Mengembangkan Strategi Positioning
Nah, dalam mengembangkan strategi positioning dalam sebuah produk, kamu harus memperhatikan dengan baik supaya dapat berjalan dengan lancar.
Di bawah ini ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan:
1. Memahami pelanggan
Dalam menerapkan strategi positioning, kamu harus mengetahui siapa pelangganmu dan apa yang mereka butuhkan.
Pahami pelanggan dengan baik lewat riset konsumen, mulai dari perilaku, minat, hingga masalah yang sedang mereka hadapi.
Melalui cara seperti ini, kamu akan mudah untuk mengembangkan strategi positioning. Sebab, kamu melihat langsung dari persepsi konsumen, bukan dari produk atau rekan kerjamu.
2. Analisis pasar
Tidak hanya memahami pelanggan, kamu juga harus menganalisis pasar dengan cermat.
Cari tahu bagaimana kompetitor melayani kebutuhan pelanggan mereka. Dari situ, kamu bisa mengembangkannya lebih baik agar dapat menarik perhatikan konsumen.
Selain itu, ini akan membuatmu terlihat berbeda dari kompetitor dan memberikan nilai kepada pelanggan.
3. Nilai produk
Dalam membangun strategi positioning harus didasari oleh nilai yang diberikan oleh perusahaan dan juga produk.
Hal tersebut dilakukan agar pelanggan dapat mengidentifikasi nilai produk dengan baik. Dengan begitu, konsumen tidak akan ragu untuk mengambil sebuah keputusan dalam membeli produkmu.
Baca Juga: User-centered Design: Prinsip untuk Pastikan Produk Keren dan Ramah Pengguna
Demikian penjelasan singkat mengenai positioning produk beserta cara-cara mengembangkannya.
Selain informasi di atas, masih banyak lagi, lho, informasi lainnya seputar dunia produk, bisnis, marketing, hingga tips dalam dunia kerja yang bisa kamu dapatkan dari Glints.
Cara mendapatkannya mudah, kamu hanya perlu berlangganan newsletter blog Glints secara gratis.
Mudah, bukan? Jadi, yuk, segera sign up dan dapatkan informasi menarik lainnya!