Teknik Down Selling, Bukan Sekadar Menjual Produk Lebih Murah

Diperbarui 24 Des 2020 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Down selling adalah salah satu teknik marketing yang tidak hanya membantu meningkatkan penjualan, tetapi juga membuat pelanggan menjadi loyal.

    Selain upselling dan cross selling, rupanya down selling juga masih menjadi salah satu teknik pemasaran yang masih sering digunakan banyak brand.

    Sebenarnya down selling adalah salah satu teknik yang memang lebih sering digunakan oleh para penjual di toko konvensional.

    Namun, sebenarnya teknik pemasaran ini juga bisa diterapkan dalam penjualan online, lho.

    Jadi, apakah kamu sudah penasaran dengan apa itu teknik down selling dan bagaimana cara efektif untuk menerapkannya?

    Simak terus penjelasannya di bawah ini, ya.

    Baca Juga: Marketing Flywheel, Strategi Pemasaran yang Jadi Tandingan Marketing Funnel

    Apa Itu Down Selling?

    down selling adalah

    © Freepik.com

    HubSpot mendefinisikan down selling adalah strategi untuk menawarkan produk alternatif yang lebih murah daripada produk awal yang diinginkan oleh pelanggan.

    Sederhananya, seorang penjual yang melakukan teknik down selling akan memberikan penawaran produk yang lebih murah dari yang diminta oleh calon pelanggan.

    Misalnya kamu datang ke sebuah toko yang menjual smartphone. Kemudian, kamu menanyakan ketersediaan dari smartphone dari brand A yang harganya memang cukup mahal.

    Setelah melakukan tanya jawab cukup lama dengan penjual, kamu masih belum bisa memutuskan untuk segera membelinya karena faktor anggaran dana.

    Biasanya, penjual akan menawarkan produk lain yang harganya lebih murah dan sesuai dengan anggaran.

    Penjual menggunakan teknik down selling agar kamu tidak meninggalkan toko dengan tangan kosong dan tetap melakukan pembelian.

    Mereka akan meyakinkanmu untuk membeli produk itu. Meskipun produk yang ditawarkan tersebut memang kualitasnya lebih rendah, harganya masih sesuai dengan anggaran.

    Terkadang sebagai pembeli kita memang membutuhkan rekomendasi dari penjual karena mereka yang lebih paham dengan produk yang dijualnya.  

    Tentunya, secara tidak sadar kamu sudah memiliki kepercayaan kepada penjual tersebut. Itulah mengapa down selling adalah salah satu teknik yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan.

    Namun, menurut Chron ada satu hal yang perlu diperhatikan saat melakukan down selling yaitu kemampuan pelanggan saat membeli produk.

    Misalnya, pelangganmu adalah orang-orang yang memang menyukai produk dengan kualitas premium, tentunya mereka tidak akan keberatan jika membeli barang yang mahal.

    Jadi, sebelum melakukan teknik down selling sebaiknya pahami dahulu seperti apa karakteristik dari pelanggan.

    Baca Juga: Pelajari 5 Strategi yang Dapat Membantu Peningkatan Sales Growth

    Cara Menerapkan Down Selling

    © Freepik.com

    Down selling adalah jenis strategi marketing yang bisa digunakan dalam berbagai bentuk baik itu penjualan secara konvensional atau secara online.

    Prinsip dari down selling adalah menawarkan produk dengan harga yang lebih murah agar pelanggan segera melakukan konversi.

    Berikut ini beberapa cara menerapkan teknik down selling yang bisa kamu jadikan referensi, antara lain.

    1. Mengirim pemberitahuan soal barang yang ditinggalkan di keranjang belanja

    Menurut studi yang dilakukan oleh Baymard Institute, terdapat rata-rata sekitar 68,63% pelanggan yang mengabaikan barang yang ingin dibelinya di keranjang belanja.

    Ada banyak alasan mengapa pelanggan mengabaikan barang belanjaannya tersebut dan tidak segera melakukan pembelian.

    Alasan terbesarnya adalah harga produk yang cukup mahal atau adanya biaya tambahan seperti biaya pengiriman.

    Supaya pelanggan bisa ingat dan segera melakukan pembelian, kamu bisa melakukan teknik down selling.

    Cobalah mengirimkan email pemberitahuan tentang barang yang tertinggal di keranjang belanja.

    Namun, jangan lupa lakukan down selling dengan memberikan penawaran berupa produk yang lebih murah dari yang diinginkan pelanggan.

    2. Buat saran produk yang sudah ditargetkan

    Cara selanjutnya untuk melakukan down selling adalah dengan membuat saran produk yang ditargetkan.

    Menurut Optinmonster, saat pelanggan menambahkan suatu produk ke keranjang belanjanya, cobalah tampilkan saran produk yang sudah ditargetkan.

    Misalnya, pelanggan menambahkan produk jaket ke keranjangnya, tampilkan rekomendasi item lain dengan harga yang bervariasi.

    Jadi, saat pelanggan merasa item yang akan dibelinya terlalu mahal, ia bisa tertarik untuk membeli item lain yang telah direkomendasikan.

    3. Sediakan paket produk dengan harga yang lebih terjangkau

    Paket produk dengan harga yang lebih terjangkau tentu dapat menarik perhatian konsumen. Apalagi jika produk tersebut memang sangat dibutuhkannya.

    Seperti yang dijelaskan oleh Salesforce, melakukan down selling dengan membuat paket produk yang dikurangi fiturnya bisa efektif menarik pelanggan.

    Misalnya, pada bisnis yang menawarkan layanan streaming, biasanya mereka akan menawarkan paket produk yang memiliki beberapa fitur.

    Semakin murah paket produk tersebut, tentu fiturnya pun akan lebih banyak dikurangi. Hal ini sangat efektif karena dapat menjangkau pelanggan yang sebelumnya tidak mampu membelinya.

    4. Gunakan exit intent pop up

    Cara terakhir melakukan teknik down selling adalah dengan memanfaatkan exit intent pop up.

    Exit intent pop up sendiri adalah teknik yang sering digunakan oleh marketer untuk mempertahankan pengunjung yang akan meninggalkan website.

    Pasti kamu pernah menemukan hal yang satu ini. Misalnya, saat akan meninggalkan suatu website, tiba-tiba muncul pop up yang menawarkan produk atau berlangganan newsletter.

    Hal yang satu ini juga telah menjadi teknik down selling yang cukup populer. Pasalnya, hal itu bisa digunakan untuk menawarkan produk lain yang mungkin bisa membuat pengunjung tertarik.

    Namun, pastikan pop up tidak muncul pada waktu yang salah sehingga kamu perlu mengaturnya dengan tepat.

    Misalnya pop up hanya muncul pada pengunjung yang menghabiskan lebih banyak waktu di website yang menunjukkan bahwa mereka tertarik melakukan pembelian.

    Baca Juga: Digital Marketing dan Internet Marketing, Apa Perbedaannya?

    Itulah penjelasan mengenai teknik down selling dan bagaimana cara untuk menerapkannya.

    Glints berharap penjelasan di atas bisa membuatmu sedikit lebih paham mengenai teknik marketing yang satu ini.

    Satu hal yang perlu dipahami dari teknik down selling adalah dengan menawarkan alternatif produk yang memiliki kualitas dan harga yang lebih rendah.

    Jadi, pelanggan bisa tertarik untuk membelinya karena bisa disesuaikan dengan anggaran yang dimilikinya.

    Selain informasi seperti di atas, blog Glints juga menyediakan beragam informasi serta tips dari dunia marketing, teknologi, dan pengembangan diri.

    Jika tidak ingin ketinggalan dengan informasi menarik tersebut, jangan lupa untuk berlangganan newsletter blog Glints, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait