6 Pertolongan Pertama saat Rekan Kerja Sesak Napas

Tayang 24 Jun 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Saat sesak napas terjadi, penderitanya akan merasa panik atau kehilangan kendali pada tubuhnya. Maka, jika ada rekan kerja yang mengalaminya, kamu harus lakukan pertolongan pertama untuk sesak napas.

    Lebih jauh lagi, penderita sesak napas akan mengalami perasaan terengah-engah atau sensasi tercekik.

    Hal tersebut tentunya akan menimbulkan kepanikan dan kebingungan.

    Nah, makanya, kenali apa itu sesak napas, penyebab, dan langkah pertolongannya di bawah ini!

    Baca Juga: Apakah Baik Lari Setiap Hari? Simak Manfaat dan Risikonya

    Penyebab Sesak Napas

    Sesak napas atau dyspnea, menurut Mayo Clinic, sering terjadi setelah aktivitas olahraga yang berat, suhu ekstrem, obesitas, dan ketinggian dapat menyebabkan kepanikan.

    Jika seseorang mengalami sesak napas di luar kondisi-kondisi tersebut, kemungkinan besar itu menjadi tanda adanya masalah medis yang perlu diperhatikan.

    Penyebab umum lainnya dikutip dari Web MD:

    • gangguan kecemasan atau anxiety 
    • asma
    • tersedak
    • serangan jantung
    • gagal jantung
    • kekurangan darah atau anemia
    • pneumonia dan infeksi pernapasan lainnya
    • orang dengan riwayat merokok
    • kehamilan
    • reaksi alergi parah atau anafilaksi

    Dikutip dari Medline Plus, sesak napas atau dyspnea dapat ditandai dengan gejala berikut:

    • bernapas dengan cepat
    • bekerja keras untuk menarik napas dalam-dalam
    • sangat cemas dan gelisah
    • mengantuk atau bingung
    • mengi atau stridor (napas berbunyi)
    • batuk

    Baca Juga: 7 Manfaat Jeruk Nipis dan Rekomendasi Olahannya

    6 Langkah Pertolongan Pertama untuk Sesak Napas

    Menurut My Transformation, berikut langkah-langkah efektif sebagai pertolong pertama untuk membantu rekan kerja yang mengalami sesak napas.

    1. Dudukkan secara perlahan

    Ketika rekan kerja mengalami sesak napas, bantu mereka untuk duduk dengan posisi yang memudahkan pernapasan. 

    Angkat bahu dan kepala mereka dengan lembut. Pastikan jika mereka duduk di kursi, posisikan kaki mereka rata di lantai dan punggung tegak. 

    Jika mereka berbaring, atur posisi mereka agar kepala dan bahu sedikit terangkat. 

    Gunakan perlengkapan trakeostomi jika tersedia, untuk menjaga jalur napas tetap terbuka dan memastikan pasokan udara yang cukup.

    2. Beri ruang untuk bernapas

    Berikan ruang untuk bernapas dengan tidak berkumpul di sekitar rekan kerja dan membiarkan mereka menghirup udara sebanyak mungkin. 

    Jaga jarak atau mundur selangkah atau geser kursi mereka ke belakang jika perlu.

    Biarkan mereka duduk dan bernapas dengan tenang, sehingga mereka akan merasa lebih baik secara bertahap.

    3. Tenang

    Ajarkan mereka untuk tetap tenang dengan metode relaksasi yang sesuai. 

    Contoh aktivitasnya meliputi mendengarkan musik dan menghindari kebisingan.

    Perlu diperhatikan bahwa setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk tenang, jadi carilah yang cocok bagi mereka.

    4. Longgarkan pakaian mereka

    Melonggarkan pakaian mereka adalah langkah penting ketika rekan kerja mengalami sesak napas. 

    Hal ini akan membantu mempermudah pernapasannya. Jika ia menggunakan dasi, longgarkan simpul dasi dengan hati-hati dan tarik dasi dari leher. 

    Jaga agar tidak menarik terlalu keras yang dapat menyebabkan cedera. Lepaskan klip pada dasi dan lepaskan dasi sepenuhnya. 

    Jika mereka menggunakan ikat pinggang, kendurkan gesper dan lepaskan dari loop di kedua sisi ikat pinggang. 

    Jika ada aksesoris lain yang menyempitkan pernapasan, lepaskan perlahan agar tidak mengencang kembali secara tidak sengaja.

    Baca Juga: 6 Bahaya Duduk Terlalu Lama dan Cara Mencegahnya

    5. Bernapas bersama rekan kerja

    Setelah melonggarkan pakaian mereka dan memberikan ruang bagi mereka untuk bernapas, bantu mereka menenangkan diri dengan bernapas bersama. 

    Tarik napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan. Terus bernapas seperti ini selama beberapa menit sampai mereka cukup tenang untuk bernapas sendiri. 

    Jika mereka mengalami hiperventilasi, letakkan kantong kertas di atas mulut dan hidung mereka untuk membantu mengembalikan karbondioksida dan memperlambat pernapasan.

    6. Minta bantuan profesional

    Sembari kamu melakukan semua langkah di atas, mintalah seseorang untuk segera minta bantuan medis.

    Terlebih jika kesulitan bernapas masih berlanjut atau gejala semakin memburuk seperti pingsan atau pusing. 

    Hubungi rumah sakit terdekat dan berikan lokasi kamu. Jelaskan situasinya dengan detail agar bantuan medis segera dikirim.

    Tindakan yang Tak Boleh Dilakukan

    • Dalam kasus sesak napas, hindari memaksa rekan kerja makan atau minum. Tunggu bantuan medis sebelum memberikan makanan atau minuman kepada penderita.
    • Hindari memindahkan tanpa kebutuhan. Jika terpaksa harus memindahkan, hindari gerakan pada area kepala, leher, dada, atau jalan napas. Lindungi dan stabilkan leher dengan hati-hati saat memindahkan.
    • Jangan menunggu perbaikan kondisi untuk mencari bantuan medis. Jika rekan kerja kesulitan bernapas, segera hubungi nomor darurat setempat atau minta bantuan dari orang lain.

    Baca Juga: 4 Perbedaan Psikolog, Psikiater, dan Konselor, Mana yang Lebih Tepat Untukmu?

    Itulah ragam penyebab dan langkah pertolongan pertama saat rekan kerja sesak napas.

    Dengan memahami langkah-langkah di atas, kamu akan tetap tenang dan segera mengambil tindakan yang diperlukan.

    Bagaimana jika rekan kerja atau kamu sendiri mengalami penyakit-penyakit di kantor?

    Nah, selain sesak napas, kamu juga bisa mendapatkan ragam tips praktis untuk mengobati berbagai penyakit, seperti flu hingga sakit gigi.

    Menarik bukan? Yuk, akses kumpulan artikelnya secara gratis di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait