Kuliah S2 Sambil Kerja? Yuk, Simak 6 Pertimbangannya di Sini!

Diperbarui 14 Feb 2023 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Kuliah S2 sambil kerja bukanlah hal yang mustahil untuk bisa kamu lakukan. Akan tetapi, mampukah kamu menghadapinya?

    Jika kamu masih dalam kembimbangan, Glints akan coba bantu dengan berbagai pertimbangan yang pasti bisa mencerahkan keraguanmu.

    Yuk, ketahui apa saja yang harus dipikirkan sebelum mencoba kuliah S2 sambil kerja!

    Baca Juga: Lanjut Kerja atau Kuliah S2 Ya?

    1. Biaya Kuliah S2 Sambil Kerja

    biaya kuliah s2 sambil kerja

    © Pexels.com

    Biaya adalah pertimbangan kuliah S2 sambil kerja yang paling pertama harus kamu pikirkan.

    Apakah tabunganmu sudah cukup untuk mendaftarkan diri ke perguruan tinggi? Cukupkah juga untuk membayar biaya uang per semesternya sampai akhir?

    Pastikan juga tabunganmu masih ada sisa untuk kebutuhan lain yang tak kalah penting dalam hidupmu. Jangan sampai semuanya dipakai untuk membayar biaya kuliah.

    Kuliah S2 sambil tetap bekerja bukanlah perkara mudah. Banyak orang menyerah di tengah jalan lantaran tidak siap di aspek finansial.

    Ada yang mengorbankan pekerjaan, ada pula yang mengorbankan kuliah S2-nya.

    Untuk yang merasa akan lebih memilih kuliah dibanding kerja ketika terlalu kewalahan, tentu kamu harus mempunyai kecukupan finansial sampai kamu selesai studi dan bisa mencari pekerjaan lagi dengan gelar baru.

    Namun, jangan terlalu khawatir soal ini. Menurut Vocal, kamu bisa mencari beasiswa untuk kuliah S2.

    Dengan begitu, kamu bisa mendapat keringanan biaya studi.

    2. Kemampuan Multitasking

    multitasking kuliah s2 sambil kerja

    © Pexels.com

    Ketika kamu kuliah sambil kerja, tentu saja tanggung jawabmu semakin banyak.

    Tidak hanya bekerja, kamu juga harus mengerjakan tugas kuliah dan belajar.

    Tidak jarang kamu harus curi-curi waktu mengerjakan tugas kuliah saat bekerja atau sebaliknya.

    Untuk itu, kamu harus bisa melakukan multitasking.

    Kalau kamu merasa tidak mampu melakukan banyak kegiatan sekaligus, mungkin kamu harus pertimbangkan lagi keputusanmu untuk kuliah S2 sambil kerja.

    Atau bisa juga kamu mulai melatih kemampuan multitasking ini secara intensif dari sekarang sebelum mulai kuliah sambil bekerja.

    Jadi, ketika harus ber-multitasking dengan tugas kuliah dan pekerjaan, kamu akan lebih siap menghadapinya.

    3. Peraturan Kantor

    peraturan kantor

    © Pexels.com

    Kamu harus tahu apakah kantor tempatmu bekerja memiliki peraturan yang membolehkan karyawannya berkuliah sambil bekerja.

    Kemudian, ketahui juga seberapa fleksibel peraturan yang ada jika ternyata memang perusahaan membolehkan.

    Kuliah sambil mengemban status sebagai karyawan kadang membuat jadwal dua dunia ini saling berbenturan.

    Nah, ketika ini terjadi, kamu harus memilih salah satunya.

    Ketika kamu harus menghadiri mata kuliah tambahan atau kelas pengganti, tentu kamu harus meminta izin pada perusahaan untuk menghadiri perkuliahan sesaat.

    Jika perusahaanmu tidak memperbolehkan hal ini atau terlihat akan mempersulitmu ketika S2 sambil kerja, kamu harus memikirkan lagi apakah keputusanmu untuk kerja sambil kuliah S2 merupakan hal yang tepat.

    Baca Juga: Berbagai Beasiswa S2 dalam Negeri

    4. Konsistensi Bekerja dan Kuliah

    konsistensi kuliah dan kerja

    © Pexels.com

    Ketahui kemampuan dirimu dengan baik. Kira-kira, seberapa tahan bantingkah dirimu?

    Meskipun kamu biasa dengan tekanan di kantor, belum tentu kamu akan tahan menanggung beban kuliah S2 dan kerja sekaligus.

    Kamu harus yakin dengan kemampuanmu untuk konsisten bekerja dan kuliah sampai selesai.

    Jangan sampai kamu menyerah di tengah jalan.

    Jika kamu merasa beban pekerjaanmu sudah terlalu berat saat ini, mungkin akan sangat sulit bagimu untuk kuliah S2 sambil kerja, karena kuliah membutuhkan usaha yang tidak kalah keras.

    Kamu pun tidak bisa melakukan keduanya setengah-setengah.

    Jadi, yakinkan bahwa kamu mampu memberikan usaha terbaikmu untuk bekerja dan kuliah terus menerus selama masa studi S2-mu.

    5. Kehidupan Sosial

    kehidupan sosial

    © Pexels.com

    Memutuskan untuk kuliah S2 sambil kerja berarti kamu harus siap untuk mengorbankan porsi yang cukup besar dari kehidupan sosialmu.

    Kamu akan bekerja seharian, menghadiri kelas kuliah, kemudian mengerjakan tugas dan belajar di sisa waktu luangmu.

    Ketika sudah terlalu lelah, kemungkinan kamu akan lebih memilih untuk tidur atau sekedar bersantai di rumah.

    Berkumpul dengan teman-teman akan semakin sulit karena waktu tersita begitu banyak untuk kerja dan kuliah.

    Jika siap untuk gaya hidup baru ini, kamu harus menemukan cara untuk tetap bisa bersosialisasi meskipun akan lebih jarang.

    6. Waktu Istirahat

    istirahat kuliah dan kerja

    © Pexels.com

    Sudah pasti kamu akan sangat sibuk. Mengerjakan tugas kuliah setelah pulang bekerja bisa membuatmu kehilangan banyak waktu istirahat.

    Kamu harus siap dengan konsekuensi ini, tetapi juga harus memikirkan cara untuk tetap sehat supaya bisa bekerja dan kuliah dengan baik.

    Menurut Harvard Health, 7 hingga 9 jam tidur malam hari adalah durasi yang ideal.

    Jadi, kamu harus benar-benar bisa mengatur waktumu dengan baik agar bisa beristirahat dengan cukup.

    Baca Juga: Tips Memaksimalkan Waktu Istirahat di Kantor agar Lebih Fokus Saat Bekerja

    Itulah 6 pertimbangan yang harus kamu pikirkan sebelum memutuskan untuk kuliah S2 sambil kerja.

    Apakah tekadmu melanjutkan studi semakin bulat atau malah goyah?

    Jangan terburu-buru dalam memutuskan, ya.

    Sambil mempertimbangkannya, kamu bisa menemukan banyak tips seputar mengatur dan membagi waktu antara kerja, belajar, dan istirahat di Glints Blog.

    Ada banyak info yang bisa jadi bahan pertimbanganmu dalam memutuskan antara kerja dan kuliah.

    Yuk, cek berbagai artikelnya sekarang!

     

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait