Cloud Service Kian Diminati, yuk Ketahui Perbedaan IaaS, PaaS, dan Saas!

Diperbarui 18 Des 2020 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Jumlah perusahaan yang menggunakan sistem cloud service semakin bertambah. Oleh karenanya, penting bagi kamu, terutama yang tertarik dengan bidang tech, untuk mengetahui perbedaan IaaS, PaaS, dan SaaS.

    Ketiga jenis cloud computing service yang paling umum ini memiliki beragam fungsi yang berbeda untuk setiap kebutuhan perusahaan.

    Kira-kira, seperti apa sih bentuk perbedaan dari ketiganya? Tenang, Glints sudah rangkum semuanya untukmu kok. Yuk, disimak!

    Baca Juga: Rapid Application Development, Metode Pengembangan Software yang Hemat Waktu

    Apa Itu IaaS, PaaS, dan SaaS?

    perbedaan iaas, paas, dan saas

    © Freepik.com

    Sebelum mengulas perbedaan antara IaaS, PaaS, dan SaaS, kita perlu memahami terlebih dahulu definisi singkat dari masing-masing perangkat cloud tersebut.

    Pertama-tama, IaaS, atau infrastructure as a service, adalah sumber daya komputasi yang mampu mengakses dan memantau kinerja komputer, platform penyimpanan, jaringan, dan lain-lain.

    Membeli hardware tambahan untuk IaaS tidak diperlukan, karena seluruh keperluan sudah tersedia dalam sistem cloud-nya.

    Sementara itu, PaaS, atau platform as a service, adalah sebuah sistem yang menyediakan kerangka kerja di mana aplikasi yang disesuaikan dapat dibangun oleh para app developer.

    Di sisi lain, SaaS, atau software as a service, memiliki fungsi yang serupa dengan PaaS.

    Sistem satu ini memanfaatkan internet untuk mengirimkan aplikasi yang dikelola oleh vendor pihak ketiga kepada para penggunanya.

    Karakteristik IaaS, PaaS, dan SaaS

    perbedaan iaas, paas, dan saas

    © Unsplash.com

    Pertama-tama, Glints akan menjelaskan perbedaan karakteristik utama antara IaaS, PaaS, dan SaaS.

    Menurut Sumologic, IaaS dicirikan oleh sumber dayanya sebagai infrastruktur hardware yang menyediakankan berbagai opsi layanan. 

    Namun, bila ingin menggunakan layanan IaaS, biayanya akan bervariasi, tergantung pada tingkat konsumsi pihak perusahaan.

    Uniknya, satu perangkat keras yang disediakan oleh IaaS mampu menampung kinerja dari banyak developer

    Hal ini menjadikan IaaS sebagai model penerapan cloud service yang sangat fleksibel dan berkualitas.

    Sementara itu, pada dasarnya, PaaS adalah sebuah rangkaian layanan yang berguna untuk membantu proses development, pengujian, dan penerapan aplikasi. 

    Serupa dengan IaaS, beberapa pengguna dapat mengaksesnya secara bersamaan melalui platform development yang sama.

    PaaS memiliki integrasi yang lancar dengan layanan web dan database yang mumpuni. 

    Bahkan, dengan adanya teknologi virtualisasi, sumber daya milik perusahaan dapat dengan mudah ditingkatkan dan diturunkan menggunakan PaaS.

    Di sisi lain, melansir Coredna, perbedaan utama dari karakteristik Iaas, PaaS, dan SaaS, adalah bahwa dengan SaaS, pengguna tidak perlu membayar software.

    Sebaliknya, SaaS tersedia seperti rental. Perusahaan memiliki otorisasi untuk menggunakannya selama jangka waktu tertentu dan membayar software yang mereka gunakan.

    Baca Juga: React Native, Framework yang Jadi Topik Hangat di Kalangan Developer

    Kapan IaaS, PaaS, dan SaaS Harus Digunakan?

    perbedaan iaas, paas, dan saas

    © Unsplash.com

    Perbedaan berikutnya antara IaaS, PaaS, dan SaaS adalah mengenai kapan ketiga cloud service tersebut harus digunakan.

    Menurut Big Commerce, IaaS menawarkan berbagai manfaat bagi bisnis karena memungkinkan adanya kontrol penuh atas infrastruktur perusahaan.

    Tak hanya itu, IaaS beroperasi pada sistem pembayaran sesuai penggunaan, sehingga cocok dengan anggaran umum milik banyak perusahaan.

    Lalu, karena semakin jarang perusahaan yang berinvestasi dalam hardware dan infrastruktur IT, memilih IaaS sebagai alternatif adalah pilihan yang lebih aman.

    Di sisi lain, PaaS sering kali dianggap sebagai cara yang paling hemat biaya dan waktu bagi developer untuk membuat aplikasi unik.

    PaaS memungkinkan developer untuk fokus pada sisi kreatif penciptaan aplikasi, bukan pada tugas kasar seperti mengelola pembaruan software atau security patch

    Semua waktu dan biaya mereka akan digunakan untuk membuat, menguji, dan menerapkan aplikasi.

    Sementara, melansir BMC, SaaS sebaiknya digunakan oleh startup atau perusahaan kecil yang perlu meluncurkan e-commerce dengan cepat.

    Sistem dari SaaS juga sangat mendukung bagi perusahaan yang tidak memiliki waktu untuk mengurus masalah server atau software.

    Kelebihan IaaS, PaaS, dan SaaS

    © Freepik.com

    Bila membahas perbedaan IaaS, PaaS, dan SaaS, kamu juga perlu memahami kelebihan ketiga cloud service tersebut.

    Pertama, menurut Sam Solutions, IaaS adalah sistem cloud dengan model layanan yang paling fleksibel dan dinamis.

    Biaya yang ditawarkan tidak mahal dan cenderung lebih mudah digunakan karena adanya penerapan hardware secara otomatis

    Tugas manajemen dalam sistem juga telah divirtualisasikan, sehingga karyawan memiliki lebih banyak waktu luang untuk tugas lain.

    Sementara itu, kelebihan yang ditawarkan oleh PaaS adalah software yang sangat kuat dan multi-tenant.

    Lalu, karena sistem yang ia tawarkan berbasis cloud, proses development menjadi lebih cepat dan disederhanakan.

    Oleh karena itu, developer dapat mengurangi biaya untuk membuat, menguji, dan meluncurkan aplikasi.

    Di sisi lain, menurut IBM, SaaS berbeda dari model cloud tradisional karena aplikasi sudah diinstal dan dikonfigurasi secara otomatis. 

    Perusahaan cukup menyediakan server di cloud, dan dalam beberapa jam, mereka akan memiliki aplikasi yang siap digunakan.

    Namun, yang menjadi perbedaan utama IaaS, PaaS, dan Saas, adalah bahwa sistem SaaS menawarkan update rutin dengan biaya yang tidak mahal. 

    Baca Juga: Berminat Jadi Developer? Pelajari API secara Lengkap di Sini!

    Itulah serba-serbi perbedaan IaaS, PaaS, dan SaaS yang telah Glints rangkum khusus untuk kamu.

    Yang perlu diingat, adalah bahwasanya ketiga cloud service memiliki fungsi serta jenis penawaran yang berbeda-beda.

    Oleh karena itu, tugas developer-lah untuk mengetahui kebutuhan serta anggaran yang dimiliki perusahaannya.

    Nah, untuk berita menarik lainnya terkait tech, bisa kamu dapatkan dengan berlangganan newsletter blog Glints.

    Nanti, informasi dan tips ter-update seputar karier dan teknologi akan langsung dikirim ke inbox emailmu.

    Yuk, sign up di Glints dan ciptakan akun profesionalmu sekarang. Gratis, lho!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait