8 Penyebab Telat Haid, Pekerja Perempuan Wajib Tahu
Isi Artikel
Siklus haid yang tak teratur memang cukup mengkhawatirkan. Nah, dengan mempelajari apa saja penyebab telat haid, kamu jadi tahu upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
Kamu mungkin pernah mendengar bahwa kelelahan dan stres dapat membuat menstruasi tidak lancar.
Rumor ini tentu cukup mengkhawatirkan, apalagi bagi pekerja wanita yang sering merasa lelah bekerja, stres, cemas, dan lain sebagainya.
Apakah rumor tersebut benar adanya? Benarkah bahwa menstruasi yang telat juga menandakan beberapa penyakit serius?
Temukan jawabannya melalui pembahasan Glints di bawah ini!
1. Stres
Dilansir dari NHS, saat kamu stres, siklus menstruasimu bisa menjadi lebih lama, lebih pendek, atau semakin menimbulkan rasa sakit.
Hal ini karena stres sangat memengaruhi banyak hal, seperti:
- produksi hormon dalam tubuh
- motivasi untuk olahraga
- cara kerja otak dalam mengatur siklus menstruasi
Selain menyebabkan telat haid, stres juga berisiko memunculkan berbagai penyakit lainnya.
Jadi, cobalah untuk menghindari stres dengan memastikan bahwa kamu punya waktu yang cukup untuk bersantai, berolahraga, atau melakukan kegiatan lain yang disukai.
Selain itu, tak ada salahnya meminta bantuan profesional untuk konsultasi atau menjalani terapi. Hal ini agar kamu bisa lebih mudah mengelola stres ke depannya, terutama yang bersumber dari pekerjaan.
2. Kelebihan berat badan
Kelebihan berat badan atau kondisi obesitas juga bisa menjadi salah satu penyebab telat haid.
Obesitas membuat tubuh menghasilkan hormon estrogen yang cukup banyak.
Nah, jumlah estrogen yang terlalu melimpah inilah yang menyebabkan siklus menstruasi jadi tidak teratur.
Selain memeriksakan ke dokter, kamu bisa mengecek BMI (body mass index) secara mandiri terlebih dahulu untuk melihat apakah berat badanmu termasuk obesitas atau tidak.
Berikut rumus perhitungan BMI:
Menurut NHS, bila BMI kamu mencapai angka 30 atau lebih, sebaiknya segera konsultasi ke dokter atau ahli gizi. Mereka akan merekomendasikan cara menurunkan berat badan secara sehat dan aman.
3. Berat badan turun secara drastis
Seperti halnya obesitas dapat menyebabkan perubahan hormon, penurunan berat badan secara drastis juga mengakibatkan hal yang sama.
Jika obesitas membuatmu kelebihan estrogen, kekurangan berat badan dapat membuat tubuhmu kekurangan hormon yang dibutuhkan untuk proses ovulasi.
Penurunan berat badan yang drastis juga bisa jadi tanda bahwa metode diet yang kamu jalani tidaklah sehat.
Saat hal ini terjadi hingga menyebabkanmu kekurangan berat badan (underweight), sebaiknya segera periksa ke dokter karena kondisi underweight juga dinilai sebagai salah satu tanda gangguan kesehatan mental.
Contohnya adalah gangguan makan (eating disorder) dan anoreksia.
4. Olahraga berlebihan
Penyebab telat haid selanjutnya adalah olahraga yang berlebihan.
Inilah mengapa siklus menstruasi haid yang tidak teratur sering dialami oleh beberapa atlet perempuan.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Lagi-lagi, ini erat kaitannya dengan produksi hormon dalam tubuh.
Olahraga dan aktivitas fisik yang berlebihan sangat memengaruhi hormon yang berfungsi mengelola siklus menstruasi.
Selain itu, dilansir dari Healthline, lemak yang terlalu banyak hilang melalui olahraga juga bisa menghentikan proses ovulasi.
Apakah pekerjaanmu belakangan ini melibatkan terlalu banyak aktivitas fisik? Jika ya, kemungkinan besar hal inilah yang menyebabkan telatnya datang bulan.
5. Kehamilan
Saat kamu mulai bertanya-tanya apa penyebab telat haid, kehamilan pasti menjadi salah satu jawaban pertama yang muncul di benakmu.
Bagi wanita yang aktif berhubungan seksual, hal selanjutnya yang bisa menjadi penyebab telat datang bulan adalah kehamilan.
Jika menstruasi tidak kunjung datang, kamu bisa melakukan tes kehamilan menggunakan test pack.
Untuk hasil yang lebih akurat, kamu dapat langsung periksakan ke dokter kandungan untuk dilakukan pemeriksaan darah, USG, dan lain sebagainya.
6. Penggunaan alat kontrasepsi
Kamu juga mungkin akan mengalami perubahan siklus menstruasi ketika mulai menggunakan alat kontrasepsi.
Bahkan, menstruasi dapat berhenti secara total saat kamu menggunakan alat kontrasepsi tertentu.
Salah satu jenis alat kontrasepsi yang dinilai paling berpengaruh pada siklus menstruasi adalah pil KB.
Dilansir dari Healthline, pil KB yang mengandung hormon estrogen dan progestin dapat mencegah peluruhan sel telur sehingga menstruasi jadi tertunda.
Diperlukan waktu hingga 3 bulan setelah berhenti menggunakan alat kontrasepsi agar siklus menstruasi kamu menjadi konsisten kembali.
7. PCOS
Penyebab telat haid berikutnya adalah penyakit yang disebut polycystic ovary syndrome atau biasa disingkat PCOS.
Menurut Mayo Clinic, PCOS adalah kondisi di mana tubuhmu memproduksi terlalu banyak hormon androgen.
Nah, salah satu gejalanya adalah periode menstruasi yang terlalu lama atau bahkan terlalu jarang.
Sebagai akibat dari ketidakseimbangan hormon ini, penderita berisiko memiliki kista yang terbentuk di ovarium.
Semakin cepat didiagnosis, semakin mudah juga gejala PCOS ditangani secara optimal.
Jadi, jangan ragu untuk memeriksakannya ke dokter apabila kamu sudah mulai mengalami gejala siklus menstruasi yang tidak teratur.
8. Penyakit lainnya
Selain PCOS, Healthline juga menyebutkan bahwa ada beberapa penyakit kronis yang dapat melatarbelakangi telatnya haid.
Salah satunya adalah diabetes. Penyakit ini menyebabkan adanya perubahan gula darah yang sangat memengaruhi hormon dalam tubuh.
Selain diabetes, penyakit celiac juga berpotensi menyebabkan peradangan yang dapat menimbulkan kerusakan pada usus kecil.
Kerusakan ini mempersulit tubuhmu dalam menyerap nutrisi-nutrisi penting yang diperlukan ovarium agar dapat berfungsi dengan baik.
Penyakit-penyakit lainnya yang kemungkinan mengganggu siklus menstruasi di antaranya adalah:
- gangguan tiroid
- amenorrhea
- sindrom Asherman
Diperlukan prosedur pemeriksaan menyeluruh sebelum seseorang dapat didiagnosis menderita penyakit-penyakit di atas.
Jadi, jangan sampai self-diagnose atau mendiagnosis diri sendiri, ya.
Itulah pembahasan mengenai apa saja penyebab telat haid yang perlu diwaspadai. Karena kondisi ini dapat mengindikasikan penyakit yang cukup serius, jangan ragu untuk memeriksakannya sedini mungkin.
Selain siklus yang tidak lancar, beberapa perempuan juga sering mengalami sakit atau kram perut ketika menstruasi.
Meski sudah difasilitasi cuti haid agar bisa beristirahat di rumah, kamu tetap perlu melakukan upaya untuk meringankan rasa sakitnya.
Glints sudah pernah merekomendasikan beberapa cara alami dan obat-obatan untuk membantumu mengatasi kram perut saat haid.
Simak kumpulan artikel di bawah ini untuk membaca tips-tips selengkapnya!