4 Perbedaan Pekerja Kerah Putih dan Kerah Biru

Tayang 14 Jun 2022 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Apa kamu pernah mendengar istilah pekerja kerah putih (white collar jobs) dan kerah biru (blue collar jobs)? Menurutmu, apa perbedaan kedua jenis pekerja ini?

    Selain itu, menurutmu profesi apa saja yang termasuk dalam jenis pekerja kerah putih dan kerah biru?

    Dalam artikel ini, Glints akan membahasnya secara lengkap. Yuk, disimak!

    Sejarah Pekerja Kerah Putih dan Kerah Biru

    Pembagian jenis pekerja kerah putih dan kerah biru menurut Investopedia dimulai pada tahun 1920-an.

    Saat itu, istilah blue collar mulai muncul untuk menyebut para pekerja tambang atau pekerja konstruksi yang memang sering menggunakan pakaian kerja berwarna gelap seperti jeans.

    Istilah blue collar pada masa itu juga digunakan untuk menyebut kelas pekerja (working class) secara keseluruhan.

    Sekarang, istilah pekerja kerah biru masih digunakan untuk menyebut para pekerja yang lebih banyak menggunakan pekerjaan tangan atau pekerja lapangan. Contohnya adalah teknisi, mekanik, dan engineer.

    Sementara itu, istilah white collar jobs mulai muncul di tahun 1930-an.

    Menurut BBC, istilah pekerja kerah putih pertama ini kali diperkenalkan oleh penulis berkebangsaan Amerika Serikat Upton Sinclair untuk menyebut para pekerja kantoran

    Istilah ini menurut Sinclair diambil dari tren pekerja kantroan saat itu yang sebagian besar menggunakan kemeja kerah putih.

    Sampai saat ini, istilah pekerja kerah putih atau white collar masih digunakan untuk menyebut pekerja yang lebih banyak menghabiskan waktunya di belakang meja.

    Baca Juga: 7 Jenis Warna Kerah Pekerja Berdasarkan Industrinya

    Perbedaan White Collar Jobs dan Blue Collar Jobs

    Meski sekarang pekerja kerah putih dan kerah biru memiliki kedudukan yang setara, berbagai perbedaan di antara kedua pekerjaan ini sempat menimbulkan isu kesenjangan sosial, lho.

    Berbagai upaya pun dilakukan untuk mengatasi isu ini. Termasuk dengan menetapkan berbagai aturan yang menyejahterakan pekerja terlepas dari jenis pekerjaannya.

    Akhirnya, sekarang masing-masing pekerja bisa mendapatkan upah yang layak dan setara.

    Lantas, apa saja yang membedakan pekerja kerah putih dan pekerja kerah biru? Berikut penjelasannya.

    1. Pendidikan

    pekerja kerah putih dan kerah biru

    © Pexels.com

    Hal pertama yang membedakan dua jenis pekerja ini menurut Indeed adalah pendidikan yang dibutuhkan pekerja tersebut.

    White collar jobs cenderung membutuhkan pekerja dengan latar pendidikan formal setara S1. Terkadang, dibutuhkan pendidikan formal tambahan seperti gelar S2 untuk dapat naik jabatan.

    Sementara, blue collar jobs lebih cenderung membutuhkan pekerja dengan keahlian tertentu. Hal ini bisa didapatkan melalui program magang ataupun pendidikan vokasi (setara SMK).

    Pelatihan dan sertifikasi keahlian akan lebih dibutuhkan untuk jenjang karier yang lebih tinggi pada jenis pekerjaan ini.

    2. Lingkungan kerja

    white collar jobs dan blue collar jobs

    © Freepik.com

    Selain pendidikan yang dibutuhkan, lingkungan kerja antara kedua jenis pekerja ini tentu berbeda.

    Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pekerja kerah putih cenderung bekerja di lingkungan kantor dengan meja dan komputer.

    Meski demikian, white collar jobs sekarang dapat dilakukan di mana saja tanpa harus ke kantor berkat sistem kerja remote.

    Sebaliknya, pekerja kerah biru lebih banyak beraktivitas di luar kantor. Umumnya mereka akan bekerja di lapangan seperti gudang, kantor, rumah, bengkel, area outdoor dan sebagainya.

    Baca Juga: Dianggap Pengaruhi Kinerja, Memangnya Apa Itu Lingkungan Kerja?

    3. Tugas dan tanggung jawab

    © Freepik.com

    Selanjutnya, white collar jobs dan blue collar jobs juga bisa kamu bedakan melalui tugas dan tanggung jawab mereka.

    Pekerja kerah putih umumnya memiliki tugas dan tanggung jawab yang berhubungan dengan manajerial perusahaan. Mulai dari komunikasi hingga implementasi ide-ide yang berhubungan pengembangan perusahaan.

    Sementara, pekerja kerah biru bertanggung jawab terhadap peralatan produksi seperti mesin, kendaraan, atau peralatan lainnya.

    Terkadang, pekerja kerah biru juga bertugas mengurus software atau tools yang diperlukan dalam produksi.

    Dengan begitu, pekerja ini membutuhkan keahlian atau keterampilan yang sangat khusus untuk menyelesaikan pekerjaannya.

    4. Gaji

    © Pexels.com

    Terakhir, kamu juga dapat membedakan jenis pekerja ini berdasarkan gaji mereka. Bukan dari nominal gaji yang mereka dapatkan, melainkan berdasarkan bagaimana sistem penggajian mereka.

    Pekerja kerah putih di Indonesia digaji berdasarkan jumlah jam kerja empat puluh jam per minggu. Otomatis gaji yang mereka terima pun cenderung konsisten setiap bulannya.

    Sementara, sebagian besar pekerja kerah biru di Indonesia bekerja dengan sistem shift dengan jumlah jam kerja yang terkadang lebih dari empat puluh jam per minggu.

    Dengan begitu, besaran gaji yang mereka terima bisa berbeda setiap bulannya.

    Baca Juga: Kerja Shift: Apa Itu, Aturan, Industri, Jenis, dan Tips Sehat Menjalaninyal

    Nah, sekarang kamu sudah tahu bukan apa saja perbedaan antara pekerja kerah putih dan kerah biru?

    Menurutmu, apakah pekerjaanmu saat ini masuk white collar jobs atau blue collar jobs? Yuk, cari tahu informasi yang lebih lengkap di Glints Blog!

    Di blog ini, ada banyak info ketenagakerjaan yang bisa membantumu mengembangkan karier, lho.

    Yuk, cek berbagai artikelnya sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.7 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait