6 Mitos Seputar Karier Programmer, Ini Penjelasan dan Faktanya

Diperbarui 09 Des 2021 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Apa yang ada di benakmu saat mendengar pekerjaan programmer? Kira-kira, apakah itu salah kaprah atau realita? Nah, agar tak bingung sendiri, Glints sudah mengumpulkan berbagai mitos seputar pekerjaan programmer dalam artikel ini.

    Selain itu, ada juga penjelasan seputar faktanya. Dengan membaca semuanya, kamu tak perlu ragu-ragu untuk memilih karier yang satu ini. 

    Yuk, simak informasinya!

    1. Harus bergelar IT

    mitos programmer ketiga harus bergelar IT

    © Freepik.com

    Ada mitos umum soal programmer yang berkaitan dengan jurusan kuliah. Sebenarnya, kamu tak harus jadi lulusan IT untuk menjalani pekerjaan ini.

    Di masa kini, seperti dituliskan DevMountain, kamu hanya perlu skill yang dibutuhkan. Agar rekruter makin yakin, skill ini juga bisa dibuktikan lewat karya-karya di portofolio.

    Kalau bingung harus mulai asah skill dari mana, kamu bisa mengikuti kelas atau bootcamp khusus bidang IT.

    2. Harus punya pengalaman kerja relevan

    mitos programmer kelima harus berpengalaman kerja relevan

    © Freepik.com

    Meski tak punya pengalaman kerja relevan, kamu tetap bisa menjadi programmer. Nah, untuk membuktikan kemampuanmu, coba kembangkan sebuah portofolio.

    Bangun saja proyekmu sendiri. Setelah itu, cantumkan proyek itu saat melamar kerja. Kamu jadi punya karya nyata yang bisa meyakinkan rekruter.

    Baca Juga: 7 Skill yang Wajib Dikuasai Seorang React Native Developer Profesional

    3. Hanya jenius yang bisa jadi programmer

    mitos programmer keempat harus mahir matematika

    © Pexels.com

    Banyak yang berpendapat, hanya para juara kelas, alumni sekolah top, dan jenius yang bisa jadi kerja di bidang IT. Ini merupakan mitos karier programmer selanjutnya.

    Orang yang sangat cerdas memang lebih mudah menekuni berbagai pekerjaan, termasuk programmer. Akan tetapi, jadi orang sangat jenius bukanlah sebuah syarat wajib.

    Hacker Noon menuliskan, programmer hanya wajib punya kemauan belajar. Skill ini membuatmu bisa belajar dari kesalahan.

    Pada akhirnya, dari hari ke hari, kamu jadi semakin mahir menyelesaikan pekerjaan.

    4. Harus mahir matematika

    mitos programmer harus mahir matematika

    © Pexels.com

    Programming banyak dikaitkan dengan dunia matematika. Itulah mengapa, mitos programmer yang satu ini muncul.

    Memang, seperti dituliskan The Telegraphcoding membutuhkan pemahaman matematika. Akan tetapi, matematika yang dimaksud setingkat sekolah dasar.

    Kemampuan matematika tingkat menengah dan lanjut hanya dibutuhkan oleh cabang pemrograman spesifik, seperti game programming.

    Baca Juga: Benarkah Software Developer Digaji Tinggi? Ini Faktanya!

    5. Membosankan dan tak butuh kreativitas

    membosankan sebagai mitos programmer pertama

    © Freepik.com

    Ada yang menganggap karier di dunia IT membosankan dan tak butuh kreativitas. Ini merupakan salah satu mitos seputar pekerjaan programmer.

    Nyatanya, untuk menjalani profesi ini, kamu harus jadi orang yang kreatif. 

    Tentu saja, kebutuhan kreativitas ini berbeda dengan para desainer. Melansir Anyone Can Learn to Code, para programmer butuh technical creativity.

    Skill ini diperlukan untuk membangun sebuah web atau aplikasi. Agar lebih jelas, Glints akan memberikan penggambaran.

    Misalnya, kamu kehilangan gembok kopermu. Padahal, di dalamnya, ada barang yang kamu butuhkan sekarang juga. Nah, kamu punya beberapa alat:

    • tang
    • gunting
    • tali
    • sendok
    • sabun

    Untuk membuka koper, kamu harus memilih alat yang tepat. Dengan begitu, kamu bisa mengambil barang di dalamnya dengan cepat. Nah, pemilihan alat ini membutuhkan technical creativity.

    Nah, di dunia programming, ada juga skenario yang serupa. Beberapa bahasa pemrograman hanya punya 20 kata. 

    Untuk membangun software dan halaman web yang berkualitas, kamu harus mahir merangkai kata-kata itu. Pemilihan ini tentu butuh technical creativity.

    Baca Juga: 6 Skill yang Wajib Ditekuni Software Developer, Bukan Hanya Coding

    6. Bekerja sendiri di depan komputer

    salah kaprah karier pemrograman kedua: harus bekerja sendirian

    © Unsplash.com

    Katanya, para programmer tak harus punya skill kolaborasi karena bekerja sendirian. Padahal, nyatanya tak begitu, lho. 

    Mitos programmer ini kurang tepat karena semakin lama, software yang ada di dunia semakin kompleks.

    Mengutip Techcrunch, pengembangan software itu membutuhkan kerja sama banyak programmer.

    Misalnya, sebuah software harus dibangun dengan ilmu A, B, C, dan D. Sayangnya, sulit menemukan seorang programmer yang menguasai keempatnya.

    Nah, sebagai solusi, dibentuklah satu tim programmer yang anggotanya punya beragam skill.

    Ada yang menguasai bidang A, B, C, dan D. Keempatnya harus bekerja sama agar software yang tercipta berkualitas.

    Demikian mitos-mitos pekerjaan programmer, lengkap dengan faktanya. Sekarang, kamu tak perlu ragu mengejar karier yang satu ini.

    Yang penting, agar usahamu bisa berjalan mulus, jangan mudah menyerah dan terus pertajam kemampuanmu!

    Nah, selain penjelasan di atas, kamu bisa dapatkan informasi lain yang tak kalah pentingnya pada kanal IT di Glints Blog.

    Di sana, Glints sudah sediakan banyak artikel menarik seputar istilah dan tips dunia IT yang bisa kamu pelajari secara gratis.

    Menarik bukan? Tunggu apa lagi? Yuk, langsung baca kumpulan artikelnya sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 2 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait