7 Mitos Seputar Negosiasi Gaji dan Faktanya

Diperbarui 14 Des 2023 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Dunia kerja punya ragam mitos yang membatasi seseorang untuk bertindak, termasuk saat melakukan negosiasi gaji.

    Padahal, terkadang fakta di lapangan bisa saja berbanding terbalik dengan mitos-mitosnya.

    Nah, berkaitan dengan tawaran kerja dan negosiasi gaji, jika memang gaji yang ditawarkan kurang cocok, kamu sah-sah saja untuk negosiasi.

    Makanya, ketahui beragam mitos seputar negosiasi gaji yang perlu diluruskan berikut ini. 

    1. Jika tawaran bagus tidak bisa lagi negosiasi

    menjawab pertanyaan interview deskripsi diri dengan satu kata

    © Jobhack.jp

    Banyak yang berpendapat bahwa ketika tawaran dari perusahaan sudah bagus, lebih baik jangan negosiasi lagi.

    Nah, hal ini merupakan mitos yang paling banyak dipercaya terkait negosiasi gaji. 

    Menurut The Muse, seberapa pun bagus tawaran tersebut, kamu masih punya kesempatan untuk negosiasi dan mendapatkan kompensasi lebih. 

    Mungkin kamu tergiur dengan tawaran tersebut sehingga mengabaikan untuk melakukan proses tawar-menawar gaji.

    Namun, jika kamu yakin dengan pengalaman dan kompetensimu untuk posisi ini, jangan ragu untuk bernegosiasi. 

    Lakukan riset sebelum proses offering, kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang posisi yang ditawarkan.

    Apakah target dan tantangannya cukup besar? Apakah gaji yang ditawarkan perusahaan sesuai dengan posisi yang sama di perusahaan lain? 

    Dengan begitu, kamu akan lebih percaya diri dan memiliki argumen yang kuat saat negosiasi.

    Agar tidak salah langkah saat melakukan negosiasi, yuk, simak Panduan dan Tips Negosiasi Gaji dari Glints.

    Di dalamnya, ada insight langsung dari pakar di bidang perekrutan yang bisa kamu baca.

    Selain itu, ada juga template persiapan negosiasi gaji untuk membantumu meramu jawaban yang tepat saat ditanya HR tentang gaji yang diinginkan.

    Langsung saja klik tombol di bawah ini untuk baca panduan dan download template-nya secara gratis, ya!

    BACA PANDUANNYA

    Baca Juga: Jangan Terburu-buru, Ikuti 5 Tips Ini saat Memilih Tawaran Pekerjaan

    2. Tidak punya pengalaman, tidak boleh negosiasi gaji

    tips interview kerja untuk introvert

    © Freepik.com

    Kebanyakan fresh graduate enggan melakukan negosiasi gaji. Seharusnya, mitos ini tidak perlu dipercayai lagi dan kamu tetap bisa negosiasi gaji meski tanpa pengalaman.

    Ketika perusahaan memberikan penawaran, artinya mereka menganggap bahwa kamu dapat memberikan kontribusi pada bisnis.

    Di tahap ini, perusahaan sudah percaya bahwa kamu bisa memberikan nilai lebih.

    Oleh karena itu jangan ragu untuk melakukan tawar-menawar gaji jika belum sesuai keinginan.

    Tentu saja, hal ini harus dilandasi dengan argumen yang kuat dan masuk akal, ya.

    Lagi-lagi, kamu bisa menjelaskan kemampuan dan apa hal yang bisa kamu lakukan untuk perusahaan.

    Jangan lupa untuk melakukan riset terkait rentang gaji untuk posisi incaranmu juga.

    3. Menunggu waktu yang tepat untuk negosiasi gaji

    jujur saat interview soal DO kuliah

    © Freepik.com

    Menurut Indystar.com, kamu tak perlu menunggu waktu yang tepat untuk melakukan negosiasi kompensasi.

    Misalnya, kamu sadar bahwa tingkat ekonomi sedang lesu, sehingga enggan untuk menawar gaji. 

    Kenyataannya, hal ini belum tentu terjadi pada perusahaan yang kamu tuju. Bisa perusahaan merekrut kamu karena mampu untuk membayar lebih.

    Jadi jangan sungkan untuk coba bernegosiasi gaji.

    Pada akhirnya, jika memang ekonomi perusahaan kurang baik, mereka akan menyampaikan hal tersebut dan memintamu untuk pertimbangkan penawaran gaji yang sekarang. 

    Baca Juga: 10 Alasan Antidrama yang Bisa Kamu Pakai untuk Menolak Offering Letter

    4. Nilai gaji untuk posisi tertentu sudah standar

    contoh kelemahan diri saat interview

    © Freepik.com

    Mitos soal negosiasi selanjutnya adalah jumlah gaji untuk sebuah posisi tertentu sudah tetap dan sama untuk setiap bisnis atau industri.

    Nah, hal ini tentu saja tidak 100 persen benar.

    Pasalnya, meski posisinya sama bisa saja rentang gaji di setiap perusahaan berbeda. Hal ini karena setiap perusahaan punya kebutuhan sendiri.

    Bisa jadi di perusahaan A, pekerjaan yang dilakukan oleh sales representative lebih banyak ketimbang perusahaan B.

    Oleh karena itu, lihat lagi job description pekerjaan tersebut.

    Kamu bisa membandingkan dengan job description di perusahaan lain untuk posisi yang sama.

    Dari situ, kamu dapat menyimpulkan apakah masuk akal atau tidak untuk negosiasi gaji yang lebih tinggi. 

    5. Negosiasi gaji sama dengan memaksa

    © Freepik.com

    Tidak jarang para pencari kerja sungkan untuk bernegosiasi gaji karena takut dianggap memaksa.

    Padahal, perusahaan justru sangat membuka kesempatan bila seseorang ingin melakukan penawaran gaji. 

    Dengan begitu, komunikasi yang dilakukan dua arah. Dari proses negosiasi ini, perusahaan juga bisa melihat bagaimana kamu dapat menilai diri.

    Supaya tidak salah langkah, kamu bisa berdiskusi dulu dengan teman yang pernah punya pengalaman bernegosiasi.

    Kamu bisa menggali apa saja yang perlu disampaikan saat negosiasi. 

    Bahkan, penting untuk melatih skill negosiasimu, lho. Ini supaya kamu terbiasa dan percaya diri saat melakukan negosiasi.

    6. Kompensasi tidak dapat melebihi kisaran yang ditargetkan perusahaan

    kelebihan diri sendiri apa kelebihan anda

    © Freepik.com

    Ketika melakukan negosiasi, mungkin perusahaan menyampaikan bahwa gaji kamu sudah berada di batas tertinggi untuk posisi tersebut.

    Artinya, tidak ada ruang untuk melakukan penawaran. 

    Nah, sebenarnya ada banyak yang bisa kamu negosiasikan selain jumlah gaji. Kamu bisa mengosiasikan kompensasi tambahan, selain gaji.

    Contohnya asuransi, fasilitas kantor, bonus tahunan, hingga tunjangan lain. 

    7. Menentukan nominal gaji tertentu sebagai penawaran ke perusahaan

    cara menjawab pertanyaan interview tentang waktu kerja

    © Unsplash.com

    Menawar balik dengan nominal gaji tertentu sering dianggap taktik jitu ketika bernegosiasi dengan perusahaan.

    Padahal, sebaiknya hal ini tidak bisa selamanya dijadikan strategi utama ketika negosiasi gaji. 

    Justru dengan menentukan nominal tertentu, perusahaan akan terbatas dan terpatok dengan nilai tersebut.

    Alih-alih mengatakan sejumlah nilai, kamu bisa menjadikan kompetensi dan keterampilan kamu sebagai argumen negosiasi.

    Kamu bisa mengatakan:

    Saya berharap kompensasi yang diberikan perusahaan sesuai dengan kemampuan dan kontribusi pada perusahaan. 

    Dengan begitu, perusahaan akan tetap mempertimbangkan apa tunjangan lain yang bisa diberikan untukmu.

    Baca Juga: 7 Langkah Membalas Email Offering Letter secara Profesional

    Itulah mitos-mitos saat negosiasi gaji yang sudah harus diluruskan.

    Dengan melakukan riset secara mendalam dan bertanya pada teman, mentor, atau profesional lain, akan memudahkanmu dalam negosiasi gaji.

    Selain masalah negosiasi gaji, ada mitos-mitos dunia kerja lainnya yang harus kamu tahu dan luruskan.

    Penasaran? Yuk, cek ragam artikel terkait yang telah Glints siapkan dengan klik tombol di bawah ini!

    CEK ARTIKELNYA

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait