Creative Director: Apa Itu, Tanggung Jawab, Skill dan Kualifikasinya

Diperbarui 24 Mar 2024 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Tak banyak orang mengetahui posisi creative director di belakang sebuah merek.

    Masyarakat seringkali melihat merek (atau iklan) dari peran-peran lain, seperti copywriter, videografer, dan desainer.

    Padahal, creative director punya andil yang amat besar dalam tim kreatif. Ia tidak hanya memadukan tiga peran yang disebutkan tadi.

    Namun, juga menciptakan konsep mengenai apa yang ingin ditampilkan oleh sebuah merek ke masyarakat.

    Ingin tahu segala hal yang berkaitan dengan peran creative director? Yuk simak penjelasan ini.

    Baca Juga: Art Director: Apa Itu, Tanggung Jawab, Skill yang Diperlukan

    Apa Itu Creative Director?

    Graphic Designer

    © Pexels.com

    Menurut Prospects, creative director adalah seorang pemimpin sebuah tim kreatif, yang biasanya diisi oleh copywriter, videografer, dan desainer.

    Mereka umumnya bekerja di badan periklanan atau dalam tim pemasaran sebuah perusahaan. 

    Secara umum, mereka bekerja dengan tim yang mereka pimpin untuk membuat, merencanakan, dan memberikan visi strategis.

    Dalam peran ini mereka akan terlibat dalam perencanaan merek atau iklan hingga mengawasi seluruh proses kreatif.

    Tanggung Jawab dan Pekerjaan Creative Director

    Graphic Designer

    © Alis – Government of Alberta

    Sebagai orang nomor satu di sebuah tim kreatif, creative director dituntut untuk menumbuhkan kreativitas orang-orang dalam timnya.

    Namun demikian, mereka juga memiliki beberapa tugas tambahan yang lazim dilakukan.

    1. Membuat konsep kreatif

    Creative Director Plan

    © Pexels.com

    Tugas paling lazim dalam peran ini adalah membuat konsep kreatif. Proses ini dimulai saat ia melakukan pertemuan dengan klien, entah itu untuk klien di luar perusahaan atau di dalam perusahaan.

    Pada pertemuan tersebut, ia akan berunding mengenai apa yang diinginkan dan apa yang bisa dilakukan oleh tim kreatif.

    Secara hasil, konsep kreatif bisa berbentuk banyak hal, mulai dari video, copywriting, dan gambar. 

    2. Mengawasi pekerjaan tim

    Creative Director Meeting

    © Pixabay.com

    Di lapangan, pertemuan dengan klien kerap terjadi dalam waktu yang amat singkat.

    Banyaknya pertemuan ini lantas dapat mengakibatkan banyak hal, mulai dari perubahan ide, pengaturan jadwal, hingga status pengerjaan konsep.

    Agar permintaan selesai tepat waktu, creative director dituntut untuk mampu mengawasi pekerjaan tim yang ia pimpin secara maksimal.

    Ia tidak hanya diharuskan untuk mengecek sejauh mana pengerjaan, tapi juga apa yang dihasilkan oleh timnya.

    3. Membuat laporan kinerja

    Copywriting Creative Director

    © GlobalReporting.org

    Setiap pekerjaan yang sudah dilakukan oleh tim di bawahnya, akan masuk ke dalam catatan creative director. Hal ini bisa berupa waktu hingga kualitas pengerjaan.

    Catatan ini akan dikumpulkan menjadi sebuah laporan yang akan dipresentasikan ke atasan hingga ke klien.

    Proses ini penting karena akan menjadi penilaian ke depan dan memiliki hubungan yang amat erat dengan pendanaan sebuah konsep.

    Baca Juga: Recruiter: Apa Itu, Tanggung Jawab, dan Skill yang Dibutuhkan

    Industri yang Membutuhkan Creative Director

    Direktur Kreatif

    © Pexels.com

    Secara umum, posisi ini tidak selalu mendapatkan tempat di perusahaan.

    Namun, ada dua industri yang amat sangat membutuhkan posisi ini, yakni agency dan perusahaan rintisan atau startup.

    Di sebuah badan kreatif, mereka memang tidak terlibat secara umum saat mencari klien atau melakukan hal-hal yang berhubungan dengan pendanaan.

    Namun, berbicara soal pencarian ide, mungkin hanya mereka yang sanggup memuaskan klien.

    Berbicara soal agency lagi, entah itu iklan atau digital, posisi ini bahkan menduduki tempat strategis, yakni di bawah pemimpin perusahaan atau CEO.

    Mengapa demikian? Karena posisi ini adalah otak dari bisnis agency yang mengedepankan kreativitas. Pun demikian dengan perusahaan rintisan atau startup.

    Bisnis yang mengedepankan teknologi membuat mereka kadang lupa bahwa kreativitas itu juga perlu untuk mendongkrak merek. Nah, di sinilah peran creative director diperlukan.

    Adanya posisi ini di perusahaan rintisan atau startup, membuat teknologi dan kreativitas menjadi seimbang.

    Keseimbangan inilah yang akan membuat perusahaan tersebut menjadi besar dan memiliki nilai dimasyarakat.

    Baca Juga: Mengenal Frontliner: Arti, Jenis-Jenis, Tanggung Jawab, dan Kualifikasi

    Skill dan Kualifikasi yang Diperlukan

    Creative Director

    © Pexels.com

    Beberapa perusahaan memiliki syarat keahlian dan kualifikasi yang khusus untuk posisi ini. Mengapa demikian?

    Karena posisi ini menjadi ujung tombak sebuah perusahaan dari segi kreativitas. Berikut beberapa syarat yang kerap diajukan.

    1. Desain grafis

    Graphic Design

    © Pexels.com

    Untuk mendapatkan karier posisi ini, kamu sebaiknya mulai dari profesi desain grafis.

    Kemampuan desain grafis dan pengalamannya di bidang tersebut menjadi syarat mutlak seseorang untuk menjadi creative director

    Tak cuma secara skill, perusahaan juga mewajibkan mereka untuk memiliki latar belakang pendidikan desain grafis atau yang sejenis.

    Untuk pengalaman, biasanya perusahaan mensyaratkan sedikitnya enam tahun di bidang yang melibatkan desain grafis.

    2. Memahami tren

    Google Analytics

    © Google Analytics

    Hubungan yang erat antara kreativitas dengan tren, membuat seseorang yang ingin duduk pada posisi ini dituntut untuk memiliki pemahaman terhadap tren terbaru.

    Meskipun, kebutuhan akan skill ini tidak terlalu mendalam. Dengan memahami tren, kemungkinan untuk membuat merek atau iklan terdongkrak semakin besar.

    Dengan memahami tren pula, anggaran yang dibutuhkan untuk pengerjaan pun tidak akan terlalu besar.

    3. Kepemimpinan dan berbicara di depan umum

    Creative Director

    © Speak-First.com

    Dua hal tersebut jadi kunci untuk mendapatkan peran sebagai seorang creative director. Meski secara teknis, ia cocok untuk menduduki posisi tersebut.

    Namun, apabila tidak diiringi dengan kemampuan memimpin dan komunikasi, jadinya akan buruk.

    Sifat kepemimpinan dibutuhkan karena skill ini akan berkaitan dengan tugas sehari-harinya sebagai pemimpin tim.

    Selain itu, untuk menjadi pemimpin yang baik, diperlukan pula kemampuan berbicara di depan umum.

    Jenjang Karier Creative Director

    Creative Director

    © Pexels.com

    Di beberapa biro periklanan atau perusahaan rintisan, karier seorang creative director dimulai saat ia bekerja sebagai staf desain grafis.

    Biasanya dalam dua tahun, ia akan diangkat menjadi seorang senior desain grafis. Pada tahun keempat bekerja, biasanya akan ada promosi menjadi art director.

    Pekerjaan art director tidak jauh beda dengan creative director, yang mungkin membedakan adalah art director masih sedikit terlibat dalam kegiatan pengawasan, penganggaran, dan rapat dengan klien. 

    Apabila memuaskan, biasanya tahun keenam, seseorang akan diangkat sebagai creative director dan akan langsung bertanggung jawab kepada pemimpin perusahaan atau CEO.

    Itulah dasar-dasar creative director yang harus kamu ketahui. Mau mencoba berkarier di bidang ini atau sedang mencari peluang mengembangkan diri di posisi ini? Yuk, cek lowongan kerja creative director di Glints!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 24

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait