10 Cara Mencegah Emotional Spending yang Harus Diketahui

Diperbarui 20 Apr 2023 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Mencegah kebiasaan emotional spending memang tidak mudah. Namun, jika kamu ingin terhindar dari masalah keuangan maka harus mulai belajar melakukannya.

    Emotional spending bisa diartikan sebagai kebiasaan belanja yang hanya didorong emosi saja.

    Jadi, seseorang yang punya kebiasaan ini akan terus belanja barang-barang yang tidak dibutuhkannya. Biasanya mereka juga akan merasa menyesal setelah menghabiskan uangnya.

    Jika dibiarkan terus-menerus, maka emotional spending bisa sangat merugikan terutama di sisi keuangan.

    Bahkan, tidak sedikit yang akhirnya terlilit utang karena tidak mampu mengontrol diri.

    Berikut ini Glints persiapkan rangkuman mengenai cara mencegah emotional spending supaya kamu bisa terhindar dari kebiasaan merugikan ini.

    Baca Juga: 4 Tips yang Bisa Membantumu Lebih Hemat Saat di Kantor

    Tips Mencegah Emotional Spending

    1. Hapus aplikasi belanja yang ada di gadget

    Belanja online dengan aplikasi belanja menjadi salah satu penyebab utama dari emotional spending. Itulah mengapa, menghapus aplikasi belanja sangat perlu dilakukan.

    Memang awalnya akan sulit untuk menjauh dari aplikasi belanja. Namun, lama-kelamaan pastinya kamu akan terbiasa juga.

    Selain itu, kamu juga perlu tetap menjaga mata untuk tidak mencari toko online di media sosial. Pasalnya, kini ada banyak sekali brand yang menjual barangnya lewat platform media sosial.

    Jika kamu mau konsisten untuk menjauhi toko online dan aplikasi belanja, pastinya akan lebih mudah untuk mencegah emotional spending.

    2. Minta bantuan orang terdekat untuk mengatur keuangan

    Cara yang satu ini mungkin terdengar tidak masuk akal. Pasalnya, meminta bantuan orang terdekat untuk mengatur keuangan bisa merusak privasi.

    Namun, mengatur keuangan di sini bukanlah menyerahkan seluruh uangmu ke orang terdekat.

    Akan tetapi, lebih ke arah memberikan bantuan berupa nasehat dan motivasi agar kamu bisa mengontrol diri.

    Menurut Forbes, meminta bantuan dari keluarga, teman, atau pasangan untuk selalu mengingatkan kita untuk lebih bertanggung jawab sangat perlu dilakukan.

    Dukungan dari orang terdekat tersebut pasti akan membuat kita lebih semangat agar lebih bijaksana dalam menggunakan uang.

    3. Buat anggaran belanja yang lebih bijak

    Membuat anggaran belanja juga bisa menjadi cara terampuh untuk mencegah emotional spending.

    Seperti yang dijelaskan oleh The Classy Simple Life, membuat anggaran belanja tiap bulan bisa membantu mengontrol pengeluaran.

    Saat memiliki anggaran, kamu pasti akan berpikir berulang kali sebelum menggunakan uangnya untuk belanja suatu barang.

    Namun, pastikan kamu tetap konsisten untuk selalu belanja sesuai dengan anggaran dan jangan mencoba curang ya!

    4. Coba cari kegiatan baru yang asik bagimu

    Emotional spending masih menjadi aktivitas yang digunakan sebagai bentuk pengalihan diri saat mengalami masalah.

    Saat kamu menjalani hari yang berat di tempat kerja, tentunya akan mencari pelarian agar bisa menenangkan diri.

    Namun, sayangnya tempat pelarian tersebut adalah dengan belanja dan menghamburkan uang untuk keperluan yang tidak penting.

    Oleh karena itu, saat kamu merasa sedih, lelah, dan jenuh cobalah untuk melakukan hal yang positif seperti journaling atau membaca buku.

    Dilansir dari Investopedia, lakukanlah hal-hal yang konstruktif saat butuh pengalih perhatian dari rasa stres.

    Misalnya dengan melakukan olahraga atau berbicara dengan teman dan keluarga.

    Jika misalnya kamu masih kesulitan menahan diri untuk tidak berbelanja, sebaiknya belilah sesuatu yang sederhana dan murah.

    5. Tanamkan mindset hidup hemat

    © Freepik.com

    Meskipun sudah melakukan segala cara untuk mencegah emotional spending, tapi jika mindset-mu masih suka belanja tentu akan tetap kesulitan untuk hemat.

    Mindset atau pola pikir memang tidak akan mudah diubah. Itulah mengapa seseorang yang suka belanja tentu akan kesulitan jika disuruh hemat karena pola pikirnya belum berubah.

    Saat kamu sudah menanamkan suatu pola pikir baru yaitu ingin lebih hemat, pasti akan dimudahkan untuk mengontrol diri.

    Mengubah pola pikir juga tidak bisa dipaksa. Jadi, bersabarlah dan latih dirimu agar bisa menjalani hidup yang lebih hemat.

    Jika kamu sudah terbiasa hemat dan bisa mengontrol keuangan dengan bijak, tentunya pola pikir ini akan ikut terbawa.

    Baca Juga: 3 Trik Ampuh untuk Kontrol Pengeluaran Bulanan agar Lebih Hemat

    6. Ketahui penyebabmu melakukan emotional spending

    Very Well Mind menyarankan untuk mengetahui penyebab melakukan emotional spending sebagai bagian dari upaya mencegah hal tersebut.

    Ketika kamu akan melakukan emotional spending, cobalah untuk mencari tahu emosi yang sedang dirasakan olehmu saat itu. Apakah rasa marah, iri, sedih, atau cemas?

    Lalu, tanyakan pada diri sendiri apa yang bisa kamu dapatkan dari pembelian barang tersebut.

    Dengan memahami penyebabmu melakukan emotional spending, kamu dapat mengenali tanda-tandanya sebelum menyelesaikan transaksi.

    Tentu, mengenali penyebabmu pun bisa membantumu menghindarinya.

    7. Simpan kartu kredit di rumah

    Tips lain mencegah emotional spending, terutama bagi kamu yang memiliki kartu kredit, menurut Mint adalah dengan menyimpannya di rumah ketika bepergian.

    Misalkan, kamu diajak temanmu pergi ke mall atau harus belanja bulanan.

    Nah, usahakan untuk tidak membawa kartu kredit bersamamu. Kamu cukup membawa sejumlah uang yang dibutuhkan saja.

    Dengan begitu, kamu akan terhindari membeli barang-barang secara impulsif yang merupakan bentuk emotional spending.

    8. Makan terlebih dahulu sebelum pergi belanja

    Berkaitan dengan poin sebelumnya, tips lain mencegah emotional spending adalah dengan makan terlebih dahulu sebelum pergi belanja.

    Tak hanya itu, melakukan hal ini juga menghindarimu membeli makan secara berlebihan.

    Saat pergi belanja pun, sebisa mungkin hindari tempat-tempat seperti kafe atau toko makanan supaya tidak tergoda membeli makanannya.

    Kamu juga bisa mencoba untuk tetap teguh membeli barang-barang yang sudah dituliskan dalam daftar belanjaanmu saja.

    9. Batasi penggunaan media sosial

    Bank Rate menyarankanmu untuk membatasi penggunaan media sosial sebagai salah satu tips mencegah emotional spending.

    Meski sekilas tidak berkaitan, membatasi penggunaan media sosial dapat membantumu untuk tidak membandingkan diri dengan orang lain.

    Pasalnya, jika kamu mudah terpengaruh setelah membandingkan diri dengan orang lain, kamu akan melakukan emotional spending.

    10. Berhenti sejenak sebelum membeli sesuatu

    Ketika kamu akan melakukan emotional spending, cobalah untuk berhenti sejenak. Hal tersebut dapat membantumu bertindak secara rasional.

    Misalkan, kamu sedang browsing di e-commerce lalu menyimpan pesananmu di keranjang.

    Nah sebelum check-out, kamu bisa berhenti browsing sejenak dan melakukan hal lain.

    Ini dapat membantumu berpikir dan bertindak secara rasional yang dapat membuatmu terhindar dari emotional spending.

    Baca Juga: Atur Keuangan Kamu dengan Cara Terbaik Berikut

    Itulah 10 cara mencegah emotional spending yang harus kamu ketahui.

    Ingatlah bahwa emotional spending memiliki dampak buruk bagi kehidupan kita. Jadi, jika kamu ingin meninggalkan kebiasaan ini, maka harus berkomitmen.

    Mau tahu tips menarik lain tentang keuangan pribadi? Ayo baca lebih banyak artikel di Glints Blog!

    Mulai dari tips investasi, budgeting, pencatatan pengeluaran, hingga tips mengenai pembayaran utang, semuanya tersedia untukmu.

    Topik-topiknya juga telah disesuaikan dengan kebutuhan para kaum pekerja, lho.

    Tunggu apa lagi? Ayo temukan kumpulan artikel terbarunya di sini sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait