7 Tips Kembali Masuk Kerja Setelah Melahirkan agar Tak Kelelahan

Diperbarui 10 Mar 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Kembali masuk kerja setelah melahirkan bukanlah hal yang mudah. Ada berbagai hal yang perlu kamu siapkan agar bisa kembali menyesuaikan diri dengan rutinitas kantor.

    Bahkan, kali ini kamu tidak hanya menjadi seorang karyawan. Kamu juga menjalankan tugas mulia sebagai seorang ibu.

    Tentu ada berbagai hal yang perlu kamu pikirkan di luar pekerjaan.

    Jika kamu hendak masuk kerja setelah melahirkan, Glints telah menyiapkan tujuh tips berikut ini untukmu!

    Baca Juga: Kamu Ibu Bekerja Menyusui? Ini Hal-hal yang Wajib Kamu Ketahui

    1. Siapkan dirimu sebelum masuk kerja lagi

    masuk kerja setelah melahirkan

    © Freepik.com

    Menurut UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, seorang pekerja perempuan berhak menerima cuti hamil selama 1,5 bulan.

    Adapun hak cuti melahirkan yang diberikan yaitu 1,5 bulan.

    Kamu pun akan sibuk mempersiapkan berbagai hal dalam periode tersebut, mulai dari persiapan kelahiran, adaptasi menjadi seorang ibu, dan sebagainya.

    Maka, tak perlu khawatir jika kamu merasa grogi untuk kembali masuk kerja setelah melahirkan. Pasalnya, kamu perlu beradaptasi dengan situasi barumu tersebut.

    Namun jika kamu telah memutuskan untuk kembali bekerja, hal pertama yang perlu kamu perhatikan adalah menyiapkan dirimu sendiri.

    Yakinkan dirimu bahwa kamu bisa bekerja sambil menjalankan tugas sebagai seorang ibu.

    Selain itu, kamu juga perlu memberi tahu tim dan atasanmu bahwa kamu akan mulai bekerja kembali.

    Kamu juga bisa meminta bantuan mereka untuk mendukung keputusanmu tersebut.

    2. Beri waktu untuk adaptasi

    Pada hari-hari pertama masuk kerja setelah melahirkan, kamu akan merasa berat secara fisik maupun emosi, seperti ditulis The Balance Careers.

    Kamu akan merasa kelelahan, memikirkan apa yang sedang dilakukan bayimu, pekerjaan rumah, dan sebagainya.

    Namun, kamu tak perlu khawatir. Hal tersebut sangat wajar terjadi.

    Jangan terlalu mendorong dirimu untuk melakukan berbagai hal dengan sempurna pada hari pertama. Selain itu, hindari rapat yang terlalu berat.

    Kamu memerlukan adaptasi dari keseharian di rumah dengan kembali bekerja di kantor.

    3. Percaya pada babysitter

    mulai kerja setelah melahirkan

    © Freepik.com

    Babysitter bisa jadi pilihan terakhir bagi banyak ibu. Namun jika kamu memutuskan untuk masuk kerja setelah melahirkan, babysitter bisa jadi pilihan yang tepat.

    Kamu bisa memanfaatkan waktu cutimu untuk mencari seorang babysitter yang bisa kamu percaya. D

    engan begitu, ketika kembali bekerja atau masuk kantor, kamu tidak perlu mencemaskan terlalu banyak hal.

    Setidaknya babysitter bisa mengurus berbagai hal dasar yang tidak bisa kamu lakukan selama bekerja. Di luar jam kerja, kamu bisa kembali bertemu dengan bayimu.

    Baca Juga: Ini Caranya Mengajukan Paternity Leave bagi Calon Ayah

    4. Komunikasikan dengan tim

    Komunikasi merupakan hal terpenting dalam dunia karier, termasuk ketika kamu kembali masuk kerja setelah melahirkan.

    Sebagian dari anggota timmu mungkin belum pernah merasakan bagaimana menjadi seorang ibu bekerja untuk pertama kalinya.

    Mereka mungkin tidak benar-benar paham kondisi dan perasaanmu.

    Oleh karena itu, tidak perlu ragu untuk menyampaikan harapanmu pada mereka.

    Sebagai contoh, kamu bisa mengatakan kepada mereka bahwa kamu tidak dapat menjawab pesan atau telepon di luar jam kerja.

    Alasannya, kamu perlu memperhatikan bayimu.

    Kemudian, seperti dikutip dari The Muse, kamu bisa memanfaatkan waktu perjalanan dari kantor ke rumah untuk menjawab setiap pesan yang masuk.

    Dengan begitu, kamu bisa fokus pada bayi dan keluarga ketika sudah sampai rumah. 

    5. Sediakan waktu pompa ASI

    mulai kerja setelah melahirkan

    © Freepik.com

    ASI merupakan hal penting bagi seorang bayi. Oleh karena itu, kamu juga perlu memberikan perhatian lebih pada hal tersebut.

    Pada dasarnya, pemerintah telah menjamin hakmu untuk memompa asi di tempat kerja.

    Hal ini diatur dalam Permenkes Nomor 15 Tahun 2013 yang mewajibkan perusahaan mendukung program asi eksklusif, seperti ditulis Mother and Baby.

    Setelah itu, kamu perlu memberi tahu atasanmu bahwa kamu perlu memompa asi 2-3 kali sehari.

    Alternatif lainnya, kamu bisa mulai memompa ASI seminggu sebelum mulai bekerja. Kemudian, simpan ASI di freezer.

    6. Manfaatkan waktu istirahat

    masuk kerja setelah melahirkan

    © Freepik.com

    Menjadi seorang karyawan dan ibu sekaligus tentu saja melelahkan. Kamu harus memikirkan dua hal yang amat berbeda.

    Oleh karena itu, ketika kamu masuk kerja setelah melahirkan, manfaatkan waktu istirahatmu sebaik mungkin.

    Ketika jam istirahat di kantor, hindari mengurusi pekerjaan. Lepaskan dirimu dari hadapan laptop atau komputer dan nikmati makan siangmu.

    Dengan begitu, kamu tidak akan terlalu lelah ketika selesai bekerja atau pulang dari kantor.

    7. Tetap punya me time

    Usai proses adaptasi masuk kerja setelah melahirkan, berikan sedikit waktumu untuk me time.

    Buatlah jadwal bergantian dengan pasanganmu agar kalian masih bisa menikmati waktu untuk diri sendiri.

    Pasalnya, waktu yang kamu habiskan sendiri bisa membangkitkan semangatmu kembali dalam menjalani hari.

    Baca Juga: Cari Kerja Kala Mengandung Buah Hati? Perhatikan Hal-hal Ini!

    Itulah 7 tips yang bisa kamu lakukan jika hendak masuk kerja setelah melahirkan. Intinya, kamu tidak perlu khawatir dan membebani dirimu dengan banyak pekerjaan sekaligus.

    Kamu membutuhkan waktu untuk adaptasi menjadi karyawan sekaligus ibu seorang bayi.

    Untuk kamu yang berjuang sebagai ibu sekaligus wanita karier, yuk, dapatkan informasi dan tips lainnya yang bisa membantumu menyeimbangkan kedua tugas tersebut.

    Yuk, baca selengkapnya di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait