5 Tips Manajemen Waktu bagi Para Pekerja Freelance

Diperbarui 24 Mei 2021 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Manajemen waktu merupakan salah satu tantangan terbesar bagi para pekerja freelance. Pasalnya, freelancer tidak memiliki jam kerja nine-to-five seperti pekerja kantoran.

    Seorang freelancer akan memutuskan sendiri untuk mengambil berapa proyek, klien, hingga load dari masing-masing proyek tersebut.

    Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan manajemen waktu yang baik agar semua pekerjaan bisa selesai dengan maksimal.

    Apakah kamu salah satu orang yang bekerja sebagai freelancer? Jika iya, Glints punya beberapa tips manajemen waktu bagi para pekerja freelance. Yuk, simak artikelnya!

    Baca Juga: Yuk, Ketahui Daftar 6 Pekerjaan Freelance yang Paling Banyak Dicari!

    1. Atur jadwal kerja

    kembali ke kantor setelah wfh

    © Freepik.com

    Dikutip dari Statista, setidaknya ada 62,2 juta freelancer di Amerika Serikat (AS) pada 2019. Hingga 2027, diperkirakan lebih dari 50% pekerja di AS adalah freelancer.

    Hal yang sama mungkin akan terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.

    Namun dari banyaknya jumlah freelancer tersebut, tidak sedikit yang masih sering kewalahan kala mengerjakan banyak proyek.

    Kebanyakan freelancer mendefinisikan pekerjaannya sebagai pekerjaan yang bisa dilakukan kapan saja.

    Padahal dengan pandangan seperti ini, kamu justru bisa kelelahan dan keteteran dalam mengerjakan berbagai pekerjaanmu.

    Oleh karena itu, seorang freelancer harus tetap mengatur jadwal kerja sendiri. Rasakan dan tentukan kapan waktu yang paling efisien untukmu bekerja.

    Sebagai contoh, kamu lebih nyaman dan konsentrasi jika bekerja pukul 10 pagi hingga 6 sore.

    Maka, di luar jam tersebut usahakan kamu tidak mengerjakan pekerjaanmu lagi.

    2. Buat to-do-list jangka pendek dan panjang

    kegiatan setelah sahur

    © Pexels.com

    Salah satu cara manajemen waktu bagi para pekerja freelance adalah membuat to do list.

    To do list adalah daftar rencana pekerjaan yang akan kamu lakukan dalam jangka waktu tertentu. Sebaiknya, kamu menyusun to do list jangka pendek dan panjang.

    Dalam to do list jangka pendek, kamu bisa menuliskan pekerjaan apa saja yang akan kamu selesaikan dalam satu hari. Urutkan daftar tersebut dari yang paling menjadi prioritasmu hari itu.

    Sementara itu dalam to do list jangka panjang, tuliskan beberapa proyek yang harus kamu lakukan dalam satu minggu, satu bulan, hingga tiga bulan.

    Dengan begitu, kamu punya arahan tentang apa saja yang harus segera kamu selesaikan.

    Baca Juga: 6 Tips Membangun Networking untuk Para Freelancer

    3. Ambil hari libur

    kesalahan saat wfh

    © Pexels.com

    Meskipun pekerja freelance identik dengan jadwal kerja yang fleksibel, menurut The Balance Careers, seorang freelancer harus memiliki jadwal hari libur.

    Bekerja setiap hari, apalagi dengan jadwal yang tidak menentu, sering kali membuat seseorang jenuh dan lelah.

    Dengan kondisi tersebut, akan sulit bagi seorang freelancer untuk dapat mengerjakan proyek seefisien mungkin.

    Oleh karena itu, tetapkan satu hingga dua hari libur untuk benar-benar istirahat kerja dan menyegarkan pikiran kembali.

    Setelah istirahat, niscaya seseorang akan lebih segar dan semangat untuk menyelesaikan pekerjaan mereka sebaik mungkin.

    4. Pertimbangkan jumlah proyek

    pertimbangkan kerja fleksibel sebelum employment gap

    © Freepik.com

    Dengan mengambil banyak proyek, tentu kamu berpotensi mendapatkan uang yang lebih banyak, tapi manajemen waktu sebagai freelance yang baik tidak bisa selalu mengikuti itu.

    Namun, jika kamu mengambil terlalu banyak proyek, kualitas pekerjaanmu justru bisa jadi tidak akan maksimal.

    Buntutnya, hasil pekerjaanmu bisa tidak sesuai keinginan klien sehingga mereka kecewa dan berhenti repeat order kepadamu.

    Lebih baik, buat batasan berapa banyak proyek yang akan kamu terima dalam satu waktu. Pertimbangkan dengan alasan situasi, kondisi, waktu, dan tenaga.

    Dengan begitu, kamu bisa lebih fokus memaksimalkan proyek yang ada dan memberikan hasil terbaik bagi klien.

    5. Selalu evaluasi

    buat jadwal untuk mengatur waktu ibu bekerja

    © Freepik.com

    Menurut Business, jika kamu bisa mengukur apa yang telah kamu lakukan, kamu bisa terus meng-improve-nya.

    Dengan kata lain, manajemen waktu para pekerja freelance juga bergantung pada bagaimana seseorang mengevaluasi kinerjanya.

    Sebagai contoh, kamu menilai bahwa kamu sudah kewalahan menerima proyek dari 3 klien dalam satu bulan, lalu mendapati bahwa tulisanmu tidak maksimal dan mendapat banyak revisi dari klien.

    Maka, pertimbangkan untuk mengurangi jumlah proyek dan klien yang akan kamu terima dalam satu bulan.

    Tujuannya sederhana, agar semua proyek bisa selesai tepat waktu dengan hasil yang maksimal.

    Baca Juga: 10 Tipe Klien yang Sering Dihadapi Para Freelancer

    Demikian 5 tips manajamen waktu bagi para pekerja freelance dari Glints.

    Jika kamu salah seorang freelancer, praktikkan 5 tips di atas ya agar semua pekerjaanmu bisa selesai tepat waktu!

    Di Glints, ada banyak lowongan freelance, lho. Yuk, buat akun profesionalmu sekarang dan cari lowongan terbaik untukmu!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.7 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait