Mengenal LGD dan Hal yang Harus Dilakukan agar Sukses Menjalaninya

Diperbarui 27 Jul 2022 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Proses rekrutmen terbagi dalam berbagai fase, mulai dari seleksi berkas hingga user interview. Pada beberapa perusahaan, leaderless group discussion atau yang biasa disingkat LGD adalah salah satu tahapannya.

    Berbeda dengan focused group discussion (FGD), LGD tidak dipandu oleh pemimpin diskusi.

    Lalu, bagaimana proses diskusi dapat berjalan dan cara recruiter menilai kandidat?

    Sebagai peserta yang akan mengikuti LGD, apa yang harus dipahami dan dipersiapkan sebelum diskusi dimulai?

    Yuk, simak penjelasan dari Glints berikut ini!

    Definisi Leaderless Group Discussion

    Dilansir dari American Psychology Association, LGD adalah proses pertukaran pendapat, ide, dan informasi tentang beberapa topik oleh anggota kelompok tanpa pemimpin yang ditunjuk di awal diskusi.

    LGD umumnya digunakan dalam proses seleksi untuk menilai keterampilan interpersonal dan kepemimpinan.

    Selain untuk keperluan rekrutmen, LGD juga bisa diterapkan dalam diskusi sesama karyawan. Dengan menggunakan LGD, tidak akan ada gap atau jarak karena semua peserta memiliki kewajiban yang sama.

    Mulai dari manajer hingga staf, mereka bisa mengungkapkan ide dan pendapatnya dengan bebas.

    Setelah itu, atasan juga bisa menggunakan kesempatan ini untuk memberikan feedback kepada staf, terutama mereka yang cenderung pasif dalam diskusi.

    Perbedaan Leaderless Group Discussion dan Focus Group Discussion

    Dilansir dari Universitas Gadjah Mada, hanya terdapat sedikit perbedaan dalam LGD dan FGD.

    Dalam FGD, setidaknya perlu ada satu orang yang harus berinisiatif memimpin jalannya diskusi. Sementara, LGD adalah diskusi di mana semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin.

    Artinya, tidak perlu adanya inisiatif dari salah satu peserta untuk menjadi leader maupun moderator. Namun, biasanya di akhir diskusi akan ada satu orang yang akan memaparkan kesimpulan dan penutup.

    Nah, ketika kamu menjadi peserta LGD, sangat disarankan untuk berinisiatif memaparkan kesimpulan dan rangkuman diskusi tersebut.

    Selama LGD berlangsung, biasanya tim penilai akan melihat siapa yang terlalu dominan dan siapa yang kurang percaya diri.

    Jadi, usahakan untuk tetap menjadi peserta yang aktif tapi tidak mendominasi, ya. Kamu harus bisa mendengarkan pendapat anggota lain dan mendiskusikannya dengan baik.

    Kompetensi yang Dinilai Melalui Leaderless Group Discussion

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilansir melalui Journal of Management Education, ada beberapa kompetensi yang dapat dikembangkan melalui LGD. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

    1. Keterampilan memimpin dan mengambil keputusan

    Leaderless group discussion dilakukan untuk melihat kemampuan pengambilan kendali dan melatih kepemimpinan.

    LGD adalah metode diskusi yang mendorong peserta diskusi untuk melakukan inisiatif, memberi arahan, dan membuat keputusan secara bertanggung jawab.

    2. Keterampilan mendukung dan bekerja sama

    Leaderless group discussion melatihmu untuk mendukung orang lain dan menunjukkan rasa hormat untuk mereka. Melalui LGD, kamu akan diminta untuk bekerja secara efektif dengan individu dalam tim, klien, dan staf.

    Selain itu, LGD adalah salah satu alat bantu bagi recruiter untuk meilhat apakah perilaku peserta sesuai dengan nilai-nilai pribadi yang melengkapi nilai-nilai perusahaan.

    3. Keterampilan berinteraksi dan public speaking

    LGD menuntutmu untuk berbicara dan berinteraksi dengan anggota diskusi. salah satu skill utama yang diasah ketika mengikuti LGD adalah skill komunikasi.

    Selain itu, LGD membuat kamu harus dapat melakukan persuasi pada anggota diskusi dengan opinimu selama LGD berlangsung. Kamu harus dapat tampil percaya diri ketika menyampaikan opini dalam diskusi.

    Baca Juga: Ingin Follow Up Interview Kerja? Pahami Dulu 6 Hal yang Harus Jadi Perhatianmu

    4. Keterampilan menganalisis dan menafsirkan diskusi

    LGD akan menunjukkan bagaimana kemampuan analitismu dalam diskusi. Apakah kamu dapat memahami diskusi dengan baik ataukah sebaliknya.

    Melalui LGD, kamu diminta untuk memahami inti masalah dan menafsirkannya. Apabila topik diskusi sesuai dengan latar belakangmu, kamu juga harus dapat menerapkan pengetahuanmu dengan baik atau tidak.

    5. Kemampuan menciptakan dan membuat konsep dalam leaderless group discussion

    LGD adalah sebuah diskusi yang membahas sebuah topik atau masalah dan membuat rancangan solusinya.

    Melalui LGD, kemampuan problem solving-mu akan sangat bermanfaat dalam menghadapi masalah yang muncul selama diskusi berlangsung.

    6. Kemampuan beradaptasi dan mengatasi konflik dalam diskusi

    Sering kali, peserta diskusi mengalami perbedaan pendapat. Terlebih, LGD tidak memiliki pemimpin diskusi. Diskusi bisa menjadi tidak terarah dan tidak ada penengah jika terjadi perbedaan pendapat.

    Kemampuan mengatasi dan menengahi konflik tersebut akan mempengaruhi jalannya LGD, apakah kamu berinisiatif menengahi konflik atau bahkan mampu mengatasinya.

    7. Kemampuan mengorganisasi dan mengeksekusi diskusi

    Terkadang, sulit memulai diskusi ketika tidak ada yang memimpin. Terlebih, jika kamu berada di antara orang-orang yang sebelumnya tidak kamu kenal.

    Melalui LGD, kamu akan dituntut untuk dapat mengorganisasi diskusi dengan rekan satu timmu tanpa bantuan recruiter atau pemimpin diskusi.

    Baca Juga: Kerja Jarak Jauh, Pilih Rumah, Kafe, atau Coworking Space?

    Tips Menjalani Leaderless Group Discussion

    Agar kamu dapat mengikut leaderless group discussion dengan baik, ada beberapa hal yang perlu kamu persiapkan sebelumnya.

    1. Pahami isu-isu yang sering terjadi

    Topik-topik yang biasanya didiskusikan selama LGD adalah isu-isu yang sering muncul di dunia kerja atau berita nasional yang sedang berkembang. Minimal, pahami isu-isu yang terjadi dalam tiga bulan terakhir.

    Sebelum LGD berlangsung, cobalah untuk memahami isu-isu tersebut. Kamu juga perlu memahami isu-isu yang berhubungan industri ataupun posisi yang kamu lamar.

    Pahami bagaimana sejarah industri tersebut dan permasalahan apa saja yang kini tengah banyak dibicarakan.

    2. Catat poin-poin yang muncul dalam leaderless group discussion

    Selama diskusi berlangsung, tentu ada banyak ide dan opini yang muncul dari semua anggota diskusi. Siapkanlah alat tulis untuk mencatat poin-poin yang muncul selama diskusi tersebut.

    Poin-poin tersebut dapat kamu gunakan sebagai landasan ketika kamu ingin mengungkapkan pendapatmu. Kamu juga bisa menggunakan poin-poin tersebut untuk menarik kesimpulan di akhir sesi diskusi.

    3. Sampaikan pendapatmu dengan sikap yang baik

    Terkadang, diskusi dapat berlangsung alot karena banyaknya pendapat yang berbeda. Terlebih, jika tidak ada pemimpin yang mengatur jalannya diskusi.

    Perbedaan pendapat dapat menyebabkan konflik antaranggota diskusi.

    Walaupun suasana diskusi terasa tegang, tetap sampaikan pendapatmu dengan tenang. Jaga emosimu selama diskusi tetap stabil.

    Jangan sampai kamu terpancing emosi karena berbeda pendapat dengan anggota diskusimu yang lain.

    Baca Juga: 5 Tips Sukses FGD agar Proses Interview-mu Sukses

    Walaupun LGD adalah metode diskusi yang saat ini tidak terlalu banyak digunakan dibandingkan FGD, tidak ada salahnya kamu mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu perlu mengikuti LGD.

    Nah, kamu bisa membaca beragam tips menghadapi proses seleksi kerja dari Glints. Kumpulan tips tersebut bisa kamu temukan di Glints Blog!

    Mulai dari topik mengenai CV/portofolio, wawancara kerja, hingga tes karier bisa kamu temui di sana. Dengan begitu, kamu bisa lebih percaya diri mengikuti seleksi kerja karena memiliki persiapan yang lebih matang.

    Yuk, temukan kumpulan artikelnya lewat link ini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.4 / 5. Jumlah vote: 101

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait