8 Kesalahan Mengatur Keuangan Setelah Menikah dan Tipsnya

Diperbarui 10 Mei 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Sadarkah kalian bahwa kesalahan mengatur keuangan setelah menikah bisa mengancam keharmonisan pasangan suami dan istri?

    Menurut hasil riset Kansas State University, argumentasi yang pelik seputar keadaan finansial adalah penyebab paling umum atas beragam perceraian di Amerika Serikat.

    Nah, supaya kamu dan pasangan bisa terhindar dari risiko tersebut, kelalaian mengatur keuangan saat menikah wajib kalian pahami.

    Kira-kira, apa saja, sih, bentuk dari kesalahan-kesalahan tersebut? Tenang, Glints sudah kurasikan lima contohnya dalam rangkuman ini. Yuk, disimak!

    Baca Juga: Cara Menabung yang Tepat untuk Menikah, Apa Sajakah?

    Kesalahan Mengatur Keuangan setelah Menikah

    1. Tidak memiliki tabungan bersama

    Melansir laman Investopedia, kesalahan mengatur keuangan yang paling umum dilakukan setelah menikah adalah tidak memiliki tabungan bersama.

    Kebanyakan pasangan milenial lebih memilih untuk menyimpan uang dalam tabungan masing-masing.

    Sebenarnya, hal tersebut bukanlah sebuah isu. Bahkan bisa menjadi resolusi yang baik agar masing-masing pasangan bisa memuaskan keperluan pribadinya.

    Namun, sebagai sebuah keluarga, tabungan bersama merupakan satu hal yang wajib untuk dimiliki.

    Mengapa demikian? Karena, dengan adanya tabungan bersama, pasangan bisa merencanakan segala keperluan di masa depan dengan lebih baik.

    Selain itu, tabungan bersama juga bisa mencegah financial infidelity, di mana pasangan suami istri saling berbohong mengenai kondisi finansial masing-masing.

    2. Utang yang menumpuk

    Kesalahan berikutnya adalah untuk membiarkan tagihan utang menumpuk.

    Mulai dari piutang biaya rumah, beli mobil, hingga perawatan kecantikan, utang-utang yang menumpuk bisa membawa masalah bagi keharmonisan keluarga.

    Namun, dalam beberapa kasus, utang yang tertumpuk bisa hadir dari tagihan satu pasangan tertentu dari waktu sebelum ia menikah.

    Nah agar bisa terhindar dari utang yang menggunung, pastikan kamu dan pasangan selalu menyisihkan uang untuk membayar tagihan setiap bulannya.

    3. Berpaku pada peran gender yang tradisional

    Menurut Forbes, kesalahan mengatur keuangan yang kerap terjadi setelah menikah adalah pemikiran yang konservatif.

    Dalam kasus ini, pasangan suami istri tetap berpegang teguh pada peran gender yang tradisional, di mana suami harus bekerja dan istri wajib mengatur keuangan.

    Sejatinya, hal ini sudah kuno dan dapat membahayakan finansial keluarga bila peran tersebut tidak cocok bagi kedua pasangan.

    Maka dari itu, tak masalah, kok, bagi seorang wanita untuk menjadi pasangan yang fokus mencari pemasukan.

    Begitu juga dengan peran suami. Jika ia memang lebih andal dalam mengatur pengeluaran, maka tak ada salahnya bila ia yang berfokus pada tugas tersebut.

    4. Tidak memikirkan rencana jangka panjang

    Nah, menyadur MoneyTalksNews, kesalahan mengatur keuangan satu ini seringkali terjadi setelah pasangan resmi menikah.

    Bagi pasangan suami istri, merencanakan biaya pensiun dan kebutuhan finansial jangka panjang lainnya itu cukup penting.

    Pasalnya, hal tersebutlah yang akan menjamin kestabilan finansial saat kedua pasangan nanti tak lagi bekerja.

    Maka dari itu, setelah resmi menikah, segera rancang rencana jangka panjang bersama sang pasangan.

    Kamu tidak mau kan, memiliki kondisi finansial yang buruk saat nanti sudah pensiun?

    5. Terjadi power play

    Kesalahan lain yang kerap terjadi saat mengatur keuangan setelah menikah adalah adanya power play.

    Bagi kamu yang belum tahu, power play adalah sebuah kondisi di mana pasangan yang memiliki pekerjaan tetap mengatur semua alur keuangan di dalam keluarga.

    Kendati demikian, power play juga bisa berlangsung bila salah satu pasangan berasal dari keluarga yang lebih mapan.

    Nah, agar hal seperti ini tidak terjadi, pasangan suami istri bisa membentuk tabungan bersama dan mengatur keuangan secara serempak.

    Akan tetapi, agar terhindar dari konflik, diskusi mengenai permasalahan tersebut perlu dilakukan. Intinya, kompromi dan toleransi berperan penting bila kamu terjebak dalam kondisi ini.

    6. Tidak memiliki aturan dalam mengeluarkan uang

    Kesalahan lain dalam mengatur keuangan yang perlu dihindari setelah menikah adalah tidak ada aturan dalam pengeluaran.

    Terlebih jika kamu dan pasangan memutuskan untuk punya tabungan bersama.

    Aturan yang dimiliki dari setiap pasangan mungkin berbeda-beda.

    Namun, pastikan kamu dan pasangan memiliki pandangan serupa saat menjawab beberapa pertanyaan berikut ini.

    • Berapa jumlah uang yang bisa kamu atau pasanganmu keluarkan tanpa harus berdiskusi dengan satu sama lain?
    • Apabila kalian memutuskan untuk memiliki anak, apakah mereka akan mendapat uang saku? Jika iya, berapa jumlah dan bagaimana pemberiannya?
    • Seberapa sering akan kalian berdiskusi soal keuangan? Apakah akan ada jadwal rutin atau dilakukan jika dibutuhkan saja?
    • Bagaimana dengan bonus atau hadiah tak terduga?

    Adanya aturan ini dapat mencegah kamu dan pasangan berkelahi akibat keuangan.

    Sehingga, pastikan kamu dan pasangan menentukannya terlebih dahulu serta memastikan kedua belah pihak menyetujuinya.

    7. Merahasiakan uang

    Kesalahan lain dalam mengatur keuangan setelah menikah adalah merahasiakan uang.

    Beberapa contohnya seperti membuka rekening tanpa sepengetahuan pasangan, hingga menyembunyikan pembelian.

    Meski hal tersebut terkesan sepele, namun ini menunjukkan adanya rasa tidak percaya antara kamu dan pasangan.

    Tentu, hal tersebut berpotensi menyebabkan pertengkaran besar antara kamu dan pasangan.

    8. Tidak bekerja sama sebagai tim

    Kesalahan lainnya dalam mengatur keuangan setelah menikah menurut Money Mentors adalah tidak bekerja sama sebagai tim. Hal ini sangat berkaitan dengan poin nomor 5 di atas.

    Sebagai pasangan yang telah menikah, kamu dan pasanganmu adalah sebuah tim.

    Sehingga, hal ini berarti bahwa kamu atau pasanganmu tak boleh membuat keputusan keuangan tanpa membicarakannya ke satu sama lain.

    Di samping itu, jangan sampai hanya satu orang saja yang bertanggung jawab mengatur keuangan.

    Baca Juga: 5 Buku Financial Planning yang akan Beri Pencerahan dalam Mengatur Keuangan

    Tips Mengatur Keuangan setelah Menikah

    Sebagai pasangan yang telah menikah, tentu kamu serta partner-mu harus bisa mengatur keuangan keluarga dengan baik.

    Nah, berikut adalah beberapa tips mengatur keuangan setelah menikah dari New York Life dan FWD supaya terhindar dari beberapa kesalahan yang sudah Glints sebutkan di atas.

    • lakukan check-in keuangan setiap bulannya secara rutin
    • buat budget bersama-sama
    • prioritaskan kebutuhan dasar terlebih dahulu
    • menabung untuk hal-hal tidak terduga
    • jangan merasa tertekan langsung membeli rumah jika secara keuangan tidak memungkinkan
    • buat tabungan bersama di bank
    • investasikan sebagian pendapatan
    • ketahui utang yang dimiliki oleh pasangan
    • tentukan bagaimana kamu dan pasangan akan merespons apabila ada anggota keluarga yang mau meminjam uang
    • tentukan batas pengeluaran yang bisa dikeluarkan pasangan tanpa harus berdiskusi ke satu sama lain terlebih dahulu

    Baca Juga: Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), Program untuk Jaga Hari Tuamu

    Itu dia lima kesalahan mengatur keuangan yang kerap terjadi setelah menikah. Intinya, dalam setiap pernikahan, permasalahan finansial adalah suatu hal yang wajib untuk direncanakan.

    Meskipun konflik dan perdebatan pasti terjadi, pasangan suami dan istri harus saling toleransi agar kondisi finansial dan keharmonisan keluarga bisa stabil.

    Nah, bagaimana denganmu? Sudah mulai merencanakan finansial bersama sang pasangan? Apa masih bingung ingin mulai dari mana?

    Selain dari info di atas, kamu juga bisa mencari tahu lebih dalam mengenai dunia keuangan dengan membaca beragam artikel kanal Keuangan di Glints Blog, lho.

    Di sana, terdapat tips dan trik yang bisa diaplikasikan untuk mengatur keuanganmu. Menarik bukan?

    Yuk, klik di sini untuk mendapatkan beragam tips dan trik finansialnya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait