Membuat Situs dan Aplikasi Lebih Interaktif, Kenalan sama jQuery

Tayang 01 Jun 2021 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Berbagai bentuk Javascript Library digunakan oleh developer untuk membuat website yang menarik dan interaktif.

    Salah satu Javascript Library yang populer digunakan adalah jQuery.

    Jika kamu adalah seorang calon developer, kamu wajib mengetahui aplikasi yang akan penting untukmu, yaitu jQuery.

    Nah, pelajari lebih jauh tentang jQuery dalam rangkuman Glints berikut ini.

    Mengenal jQuery

    jQuery pertama kali diperkenalkan oleh John Resig pada tahun 2006. Meski telah dirilis sekitar 15 tahun yang lalu, jQuery baru dirilis secara stabil pada bulan Mei 2020 lalu.

    jQuery adalah JavaScript Library yang dirancang untuk menyederhanakan traversal dan manipulasi DOM HTML, serta penanganan acara, animasi CSS, dan Ajax.

    jQuery dirancang secara open source yang dapat diakses secara gratis yang Lisensi MIT permisif.

    Sederhananya, jQuery adalah kumpulan kode JavaScript yang telah ditulis sebelumnya yang dapat ditambahkan ke proyek pengkodean kamu sendiri.

    Plugin jQuery

    © Logo.wine

    jQuery berfungsi untuk menyederhanakan fungsi individu. Ini dapat dikembangkan dalam bentuk plugin.

    Plugin sendiri adalah kumpulan kode Javascript dari pustaka jQuery yang menyatukan fungsi individual tersebut dan membuat fitur dan tools situs.

    Plugin dibuat oleh pengguna jQuery berdasarkan kode di pustaka jQuery, dan kemudian dapat dibagikan kepada publik secara online.

    Meskipun plugin dapat ditemukan di banyak tempat, plugin yang ditemukan di repositori resmi jQuery UI dapat dianggap aman dan berkualitas.

    Ini karena plugin-plugin tersebut dikurasi oleh komunitas profesional jQuery. Berikut beberapa plugin jQuery yang populer digunakan.

    1. Effect

    Effect adalah plugin jQuery sederhana yang memungkinkan Anda menetapkan sejumlah efek animasi ke elemen di halaman situs.

    Menekan tombol yang ditetapkan dengan efek yang diinginkan dipilih akan menyebabkan elemen halaman berperilaku dengan cara yang berbeda.

    Seperti terpental, menghilang dalam pola lipat, geser, fade out, dan sebagainya.

    2. TaggingJS

    Skrip jQuery TaggingJS ini diambil dari JavaScript Library. Skrip ini memungkinkanmu menambahkan sistem pemberian tag ke situsmu.

    Kamu bisa menambahkan topik subjek yang relevan ke konten untuk meningkatkan kemampuan indeks dan peringkat konten dalam search engine seperti Google.

    3. Autocomplete

    Tahukah kamu bagaimana Google memiliki fitur autocomplete untuk memberikan opsi atas apa yang kamu ketik?

    Kamu dapat menambahkan salah satu fitur JavaScript ini ke proyekmu sendiri dengan plugin jQuery Autocomplete ini.

    JQuery Autocomplete adalah fitur yang menawarkan saran pelengkapan otomatis untuk istilah pemrograman.

    Namun, kamu dapat menambahkan daftar istilah pelengkapan otomatismu sendiri ke dalam plugin.

    Baca Juga: Laravel, Framework Populer yang Mudahkan Web Developer Kembangkan Website

    Keuntungan Menggunakan jQuery

    © burst.shopify.com

    1. jQuery adalah open source library

    jQuery merupakan open source library yang gratis dan didukung dengan baik di berbagai aplikasi. Artinya, siapa pun dapat menggunakan bahasa ini di aplikasi mereka tanpa mengkhawatirkan masalah perizinan.

    Lebih jauh lagi, jQuery telah secara resmi diintegrasikan ke dalam IDE Visual Studio 2010 oleh Microsoft.

    Selain itu, kecerdasan JQuery sekarang didukung dengan baik di Visual Studio 2010.

    2. Ringan dan ramping

    jQuery menggunakan sintaksis yang kuat, bersih, dan sederhana. Ini membuatnya lebih mudah untuk memilih elemen DOM di halaman situs yang ingin kamu ubah dengan JavaScript.

    Selain itu, jQuery memungkinkanmu untuk merangkai efek dan tindakan bersama-sama untuk kode yang efektif.

    Kamu bisa mengganti lusinan atau lebih baris JavaScript dengan satu baris kode jQuery.

    jQuery menggunakan Cascading Style Sheets (CSS) versi 3 untuk memilih elemen, dan ini artinya kamu tidak perlu mempelajari sintaksis baru saat menggunakan bahasa ini.

    3. Halaman dimuat lebih cepat

    Mesin pencari seperti Google menggunakan page load sebagai salah satu faktor untuk menentukan peringkat situs.

    Akibatnya, setiap web developer harus berusaha untuk memastikan bahwa kode mereka ringkas dan seringan mungkin.

    File jQuery biasanya disimpan secara terpisah dari halaman situs itu sendiri.

    Hal ini memungkinkan developer untuk memodifikasi seluruh situs menggunakan satu repositori pusat daripada mencari berbagai struktur folder.

    4. Ramah SEO

    Cara developer mengkodekan situs dapat sangat memengaruhi caranya dapat ditemukan di search engine.

    JQuery dapat dengan mudah dioptimalkan untuk search engine dan memiliki banyak plugin yang dapat membantumu.

    Salah satu praktik ramah SEO yang dapat kamu gunakan menurut TekSlate adalah menyematkan elemen jQuery menggunakan daftar tidak berurutan.

    Baca Juga: 5 Front End Framework Terbaik yang Wajib Kamu Tahu

    Perlu diketahui, selain digunakan untuk membuat website, jQuery juga bisa kamu gunakan untuk membuat aplikasi mobile.

    Selain jQuery, masih banyak bentuk JavaScript Library lainnya yang bisa kamu gunakan.

    Kamu bisa mempelajarinya dengan mengikuti webinar dari Glints ExpertClass.

    Webinar dan workshop ini menghadirkan para profesional sesuai bidang keahliannya. Kamu bisa belajar dan bertanya langsung kepada mereka sesuai dengan topik yang dibahas.

    Yuk, daftar sekarang untuk cek dan memilih kelas di Glints ExpertClass. Kuotanya terbatas, lho!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait