JavaScript Library: Manfaat serta Jenis-jenisnya
Isi Artikel
Saat sedang menekuni bahasa pemrograman JavaScript, pernahkah kamu bertemu dengan istilah JavaScript Library (JSL)?
Apakah kamu bingung dengan istilah tersebut? Ditambah lagi, ada banyak sekali jenis-jenis JSL yang bisa kamu pelajari.
Tak perlu bingung lagi, Glints telah merangkum informasinya dari Khan Academy, SkillCrush, dan BitDegree, hanya untukmu.
Apa Itu JavaScript Library?
JavaScript Library (JSL) adalah sekumpulan kode dalam bahasa pemrograman JavaScript yang sudah dituliskan.
Kode ini memiliki fungsi tertentu yang spesifik, serta bisa digunakan oleh siapa pun. Mungkin kamu bertanya, apa fungsi dari sekumpulan kode JavaScript ini?
Di dunia internet, ada banyak sekali situs. Sering kali, fitur-fitur interaktif dalam situs ini bersifat mirip, bahkan sama.
Fitur interaktif ini sejatinya ditulis dalam bahasa pemrograman JavaScript, dan berisikan kode yang sama.
Sebagai contoh, kamu bisa membandingkan ketiga drop-down menu yang ditulis dengan menggunakan JavaScript di bawah ini:
Kamu bisa melihat, pada prinsipnya, ketiganya memiliki kesamaan fungsi. Hanya saja, ada sedikit penyesuaian desain dan warna di sana sini.
Nah, dengan alasan ini, JavaScript Library hadir. Kamu tidak perlu menuliskan kode JavaScript dari nol, cukup mengambil dari kode yang telah tersedia di JSL.
JSL memungkinkan developer untuk menghemat waktu dan tenaga dalam membangun suatu website.
Ibarat sebuah permainan Lego, JSL merupakan kubus dan kepingan dari Lego itu sendiri. Nah, suatu website adalah apa yang ingin dibangun dari banyak kepingan Lego ini.
Developer tak perlu menambang bijih plastik dan mencetaknya sedemikian rupa agar menjadi potongan Lego.
Ia hanya tinggal menggunakan kepingan Lego yang sudah ada, menyusunnya untuk membangun apa pun yang ia mau.
Baca Juga: Pertanyaan yang Sering Muncul saat Interview Web Developer
Jenis-jenisnya
Nah, setelah memahami apa itu JavaScript Library, saatnya kamu mengetahui beragam pilihan JSL yang ada, yakni:
- React, JSL dari Facebook paling populer yang berisi code yang kompleks dan interaktif
- Vue.js, JSL yang ringan dan mudah diintegrasikan dengan JSL atau Framework JavaScript lainnya
- Ember.js, JSL yang memiliki banyak add-ons dan mudah di-update meski code-nya sudah lama
- Bideo.js, JSL untuk membuat latar belakang video pada website
- Anime.js, JSL khusus untuk membangun animasi modern
- Chart.js, JSL untuk mendesain grafik dari data
- Meteor.js, JSL back-end yang bisa digunakan untuk memanajemen logic dari server, meski juga bisa digunakan untuk full-stack
Baca Juga: Kuasai Coding dan Dapatkan Pekerjaan Tech Impianmu dengan Career Exploration Program
JavaScript Library dan JavaScript Framework
Nah, munculnya istilah JavaScript Library (JSL) juga kadang dibarengi dengan istilah JavaScript Framework (JSF). Apakah kamu bingung, apa perbedaan di antara keduanya?
Melansir Free Code Camp, letak perbedaan keduanya adalah kebebasan seorang developer untuk menulis kode dan membangun website.
Pasalnya, JSF merupakan tools yang memberi developer sebuah kerangka code dari situs. Hal ini sesuai dengan namanya, yakni “framework” alias kerangka.
Nah, kerangka ini nantinya diisi oleh developer sesuai dengan kebutuhan.
Sementara itu, JSL tidak memberikan kerangka apa pun untuk diisi. Developer bebas menuliskan kode sesuai dengan kebutuhannya.
Baca Juga: 11 Pilihan Kursus Full Stack Developer Online maupun Offline
Demikian informasi dan penjelasan terkait dengan JavaScript Library. Gunakan JSL sesuai dengan kebutuhan dan preferensimu, ya!
Apakah kamu seorang programmer pemula yang ingin mendalami soal programming serta mempelajarinya?
Kamu juga dapat mempelajari berbagai framework dan perkembangan lainnya di dunia teknologi dengan mengikuti Glints Expert Class.
Glints Expert Class adalah webinar yang menghadirkan berbagai profesional sesuai dengan bidang keahliannya.
Kamu bisa belajar dan bertanya langsung kepada mereka sesuai dengan materi yang dibawakan.
Yuk, cari kelasnya dan tambah ilmu sekarang!