7 Jenis Creative Block yang Sering Muncul, Pernah Merasakannya?

Diperbarui 27 Feb 2023 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Pernahkah kamu membuat sebuah karya seni lalu merasa idemu ‘buntu’? Jika pernah, kamu mungkin mengalami salah satu dari tujuh jenis creative block.

    Pada dasarnya, creative block adalah periode ketika output kreativitas seseorang atau tim menurun, seperti dikutip dari Simplicable. Dengan kata lain, kamu tidak mampu berpikir kreatif seperti biasanya.

    Padahal, kreativitas adalah kunci bagi para pekerja seni, termasuk visual designer dan graphic designer.

    Sebenarnya, apa saja jenis creative block yang sering dialami pekerja seni? Yuk, simak penjelasan Glints berikut ini!

    Baca Juga: 6 Tips Mengatasi Art Block untuk Melancarkan Proses Kreatifmu

    Jenis Creative Block yang Sering Muncul

    1. Mental block

    jenis creative block

    © Forbes.com

    Mental block adalah salah satu jenis creative block yang disebabkan oleh pemikiran diri sendiri.

    Kamu mungkin sudah punya rencana atau rancangan desain yang ingin kamu buat. Namun, kamu meragukan idemu tersebut.

    Salah satu ciri dari mental block adalah kamu bertanya-tanya pada diri sendiri, apakah desain tersebut benar-benar bagus? Apakah kamu bisa menyelesaikannya?

    Jika mengalami mental block, kamu bisa mengatasinya dengan menanyakan perspektif orang lain, melihat banyak referensi, dan menyegarkan pikiranmu melalui berbagai hal.

    2. Emotional barrier

    jenis creative block

    © Freepik.com

    Seni berkaitan erat dengan emosi, baik emosi pembuatnya maupun penikmatnya. Namun, emosi sering menjadi salah satu penyebab creative block.

    Seseorang yang mengalami emotional barrier biasanya takut mengungkapkan apa yang sebenarnya ingin mereka sampaikan.

    Sebagai contoh, kamu ingin menyampaikan perasaan kecewamu dalam sebuah karya desain grafis.

    Namun, kamu takut justru akan merasa semakin kecewa setelah melihat hasil karyamu sendiri. Kamu juga khawatir orang lain akan mengerti maksud rasa kecewamu tersebut.

    3. Kebiasaan kerja

    © Pexels.com

    Setiap orang mungkin saja ‘terpaksa’ bekerja dengan cara yang tidak biasa.

    Kamu mungkin lebih produktif bekerja pada malam hari, tetapi kamu harus menyelesaikan pekerjaan pada jam kerja.

    Kamu mungkin lebih produktif bekerja di kafe, tetapi kamu harus bekerja di kantor.

    Mungkin juga kamu lebih fokus bekerja sendiri, tetapi harus bekerja dalam tim.

    Banyak kebiasaan kerja yang tidak sesuai ekspektasimu. Itulah salah satu jenis creative block yang kerap terjadi.

    Namun, kamu perlu menyadari bahwa pekerjaan memang tidak bisa selalu berjalan seperti apa yang kamu harapkan. 

    Meski demikian, kamu tetap bisa melihat kebiasaan-kebiasaan apa yang paling mungkin disesuaikan dengan kebutuhanmu saat ini.

    Baca Juga: Butuh Inspirasi Kala Mendesain? Coba Kunjungi 6 Situs Ini!

    4. Masalah pribadi

    jenis creative blog

    © Freepik.com

    Tidak jarang seseorang mengalami jenis creative block yang satu ini, yaitu masalah pribadi.

    Kamu mungkin sedang memiliki masalah dengan keluarga, pasangan, rekan kerja, bahkan atasan. Tentu hal-hal seperti ini akan mengganggu fokus dan kreativitasmu.

    Dikutip dari Adobe 99U, hanya ada dua solusi dari masalah pribadi, yaitu menyelesaikan masalah tersebut atau bertahan hingga masalah tersebut berlalu.

    Jika memilih opsi pertama, kamu bisa meminta bantuan dari orang-orang sekitarmu untuk memberikan solusi terbaik. Kamu juga bisa mengambil waktu cuti untuk menyelesaikan masalah tersebut.

    Namun jika memilih opsi kedua, kamu harus memiliki komitmen yang besar untuk tetap fokus dan mengesampingkan masalah tersebut.

    5. Kekurangan

    jenis creative block

    © Freepik.com

    Jenis creative block selanjutnya adalah kekurangan.

    Kekurangan apa yang dimaksud? Banyak. Kamu bisa saja kekurangan dana, waktu, energi, bahkan pengetahuan.

    Tidak dapat dipungkiri, hal-hal tersebut bisa saja membuat kreativitasmu menurun.

    Sebagai contoh ketika dikejar deadline, kamu mungkin akan menghasilkan karya yang saat itu muncul di pikiranmu.

    Padahal, sebenarnya kamu bisa berpikir kreatif ketika memiliki waktu yang lebih lama untuk mengerjakannya.

    6. Kelelahan

    © Freepik.com

    Kebalikan dari poin sebelumnya, kamu bisa saja mengalami creative block karena memiliki terlalu banyak ide, waktu, dan kerjaan.

    Dengan memiliki terlalu banyak hal-hal tersebut, kamu akan overwhelmed dan kelelahan. Hal tersebut tentu tidak baik untukmu.

    Maka, mulailah berkata “tidak” ketika kamu sudah merasa kelelahan. Kemudian, tentukan waktu istirahat agar pikiranmu kembali segar.

    7. Masalah Komunikasi

    tunjukkan hasil nyata produkmu pitching klien

    © Freepik.com

    Jenis creative block yang terakhir adalah masalah komunikasi.

    Jika bekerja sebagai seorang freelancer, kamu akan menemukan berbagai tipe klien yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya. 

    Tidak jarang seorang freelancer mengalami masalah komunikasi dengan kliennya. Bisa saja kalian tidak menemukan titik tengah antara keinginan klien dengan idemu.

    Jika bekerja di kantor, kamu juga bisa mengalami masalah komunikasi serupa dengan rekan kerja maupun atasan.

    Namun, inilah saat ketika kamu harus menyeimbangkan profesionalitas kerja dan kreativitas dengan skill komunikasi yang baik.

    Baca Juga: 5 Aplikasi Mind Mapping yang Bisa Bikin Ide Lebih Kreatif

    Itulah 7 jenis creative block yang kerap dialami oleh para pekerja seni. 

    Apakah kamu pernah merasakan beberapa di antaranya? Jika pernah, bagaimana caramu menghadapinya?

    Nah, cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menambah wawasan dan terus cari informasi baru.

    Salah satunya dengan membaca artikel seputar dunia kreatif di Glints Blog.

    Kamu bisa dapatkan insight dan tips terkini seperti ide konten, tren kreatif, dan masih banyak lagi.

    Yuk, temukan selengkapnya di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait