Profesi Arsitek: Arti, Tanggung Jawab, Jenis-Jenis, Kualifikasi dan Skill

Diperbarui 09 Jul 2024 - Dibaca 11 mnt

Bagi kamu yang berjiwa kreatif dan ingin menjadi seorang pemimpin, arsitek adalah salah satu opsi karier yang cocok untuk dipilih. 

Pekerjaan yang menggabungkan unsur seni, desain, dan teknik ini ternyata banyak diminati oleh kandidat, serta tengah mengalami perkembangan yang cukup stabil.

Menurut laman BLS, pekerjaan arsitek diproyeksikan tumbuh sebanyak 3 persen dari tahun 2020 hingga 2030 mendatang.

Tak hanya itu, sekitar 9.400 lowongan untuk posisi arsitek akan diproyeksikan setiap tahunnya, selama satu dekade ini.

Nah, bila kamu tertarik dengan prospek karier dan ilmu teknik arsitektur, berikut Glints paparkan definisi, tugas, hingga berapa kisaran gaji arsitek hanya untukmu.

Yuk, disimak!

Baca Juga: Sarjana Teknik Sipil, Ini 6 Pilihan Prospek Karier Gemilang Untukmu

Apa Itu Arsitek?

Menurut laman Masterclass, arsitek adalah seorang profesional yang bertugas untuk merencanakan dan merancang desain bangunan.

Mereka sangat terlatih di bidang seni serta desain dan umumnya memainkan peran kunci dalam sebuah konstruksi, menjadi pemimpin bagi pekerja yang lain.

Selain itu, dikarenakan mereka bertanggung jawab atas keselamatan penghuni bangunan, seorang arsitek harus memiliki lisensi profesional.

Arsitek berhubungan dengan seni karena mereka harus membuat struktur bangunan yang tampak unik dan memiliki unsur estetika.

Namun, lebih dari itu, arsitek juga berhubungan dengan teknik karena harus memperhatikan unsur fungsional, keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan bangunan.

Bangunan yang dimaksud pun bisa berupa rumah, apartemen, gedung, hingga taman kota sekalipun.

Tanggung Jawab Arsitek

Dilansir dari laman IAI Jakarta, ada enam tanggung jawab seorang arsitek, yaitu sebagai berikut.

1. Membuat konsep rancangan

Tugas arsitek yang pertama adalah untuk membuat konsep rancangan bangunan.

Pada tahap ini, arsitek harus memastikan semua data dan informasi dari pengguna jasa terkait kebutuhan dan persyaratan pembangunan.

Kemudian, arsitek akan membuat analisis dan pengolahan data untuk membuat program dan konsep rancangan.

2. Prarancangan

Berdasarkan konsep rancangan yang telah dibuat, arsitek menyusun pola dan bentuk arsitektur dalam bentuk gambar.

Selain itu, arsitek juga menyusun nilai fungsional bangunan dalam bentuk diagram.

Dalam tahap ini, arsitek akan merangkum perkiraan luas bangunan, bahan yang dibutuhkan, sistem konstruksi, biaya, dan waktu pembangunan.

3. Mengembangkan rancangan

Setelah prarancangan disetujui oleh klien, pekerjaan selanjutnya yang menjadi tanggung jawab arsitek adalah mengembangkan rancangan.

Pada tahap ini, arsitek akan membuat perancangan yang lebih detail mengenai sistem konstruksi, struktur bangunan, bahan bangunan, dan perkiraan biaya konstruksi.

Baca Juga :  Ahli Akupuntur: Arti, Tugas & Tanggung Jawab, Skills Wajib

Jika sudah disetujui, hasil pengembangan rancangan ini akan menjadi rancangan akhir bangunan.

Rancangan ini merupakan acuan bagi arsitek untuk menjalankan tahap selanjutnya.

4. Membuat gambar kerja

Selanjutnya, arsitek akan menerjemahkan konsep rancangan ke dalam bentuk gambar dan uraian-uraian yang detail.

Arsitek juga akan menyajikan dokumen pelaksanaan dan syarat teknik pembangunan yang jelas.

5. Proses pengadaan pelaksanaan konstruksi

Tanggung jawab arsitek berikutnya adalah melakukan pengadaan pelaksanaan konstruksi.

Ada dua bagian dalam tahap ini, yakni penyiapan dokumen pengadaan pelaksana konstruksi dan pelelangan.

Pada bagian pertama, arsitek akan mengolah gambar kerja ke dalam format dokumen pelelangan yang dilengkapi uraian:

  • rencana kerja dan syarat-syarat teknis pelaksanaan pekerjaan (RKS)
  • rencana anggaran biaya (RAB)
  • daftar volume (bill of quantity/BQ)

Adapun pada bagian kedua, arsitek membantu klien dalam melaksanakan dan menilai pelelangan.

6. Mengawasi secara berkala

Pada tahap terakhir, arsitek melakukan peninjauan dan pengawasan secara berkala di lapangan.

Arsitek juga mengadakan pertemuan secara teratur dengan klien dan pelaksana pengawasan terpadu atau MK yang ditunjuk oleh klien.

Pengawasan ini dilakukan paling banyak satu kali dalam dua minggu atau sekurang-kurangnya satu kali dalam sebulan.

Baca Juga: Kamu Kuliah Desain Interior? Ini 6 Prospek yang Bisa Jadi Pilihan

Jenis-Jenis Arsitek

Ada beberapa jenis arsitek yang saat ini populer, seperti dikutip dari MasterClass. Lima jenis arsitek di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Design architect

Design architect adalah jenis arsitek yang paling sesuai dengan definisi arsitek secara umum.

Tugas utama dari jenis arsitek yang satu ini adalah menyusun desain proyek secara keseluruhan.

Kamu akan menganalisis kebutuhan klien, lokasi dan lingkungan sekitar bangunan, mempertimbangkan anggaran, dan membuat desain bangunan.

2. Technical architect

Dibanding design architect, technical architect lebih fokus pada sisi teknis atau fungsi sebuah bangunan.

Seorang design architect bertanggung jawab untuk memastikan sebuah bangunan berhasil dibangun dan berfungsi. 

Biasanya, jenis arsitek yang satu ini lebih banyak bekerja dalam proyek besar, seperti gedung perkantoran.

3. Project manager

Jenis arsitek berikutnya adalah project manager.

Seorang project manager bertanggung jawab untuk mengatur proyek, mengembangkan rencana kerja, dan berkoordinasi dengan banyak anggota tim. 

Untuk menjadi project manager, kamu memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang proses arsitektur, skill komunikasi, pemecahan masalah, dan leadership yang tinggi.

4. Desainer interior

Desainer interior memiliki fokus untuk membangun pengalaman yang menarik bagi siapa pun yang menempati sebuah bangunan.

Baca Juga :  Research Assistant: Apa Itu, Tugas dan Tanggung Jawab, Skills

Jenis arsitek yang satu ini bertugas menentukan penataan dinding, pintu, bahan, finishing, stopkontak, desain pencahayaan, hingga furnitur.

Semua itu harus dipertimbangkan secara detail mengikuti kebutuhan klien dan kondisi bangunan.

5. Landscape architect

Jenis arsitek yang kelima adalah landscape architect.

Tanggung jawab seorang landscape architect adalah merencanakan dan merancang bagian luar ruangan, seperti taman dan kebun.

Untuk menjadi landscape architect, kamu perlu menguasai beberapa ilmu tambahan seperti manajemen air hujan, desain penanaman, dan perencanaan yang berkelanjutan.

Kualifikasi dan Skill yang Dibutuhkan Arsitek

Sebelum mencari tahu berapa kisaran gaji arsitek, ada baiknya kamu mempelajari kualifikasi dan skill yang dibutuhkan jika benar-benar tertarik dengan industri yang bergerak dinamis ini.

Lebih lengkapnya, berikut adalah daftar keterampilan dan kualifikasi yang akan kamu perlukan, sesuai paparan Career Addict.

  • kemampuan numerik (berhubungan dengan angka)
  • pemikiran kreatif
  • keterampilan berpikir kritis
  • pengetahuan ilmu hukum dasar
  • skill komunikasi dan kolaborasi
  • problem solving (pemecahan masalah)
  • peka terhadap unsur komersial (perdagangan)
  • kemampuan artistik
  • gelar sarjana dari jurusan ilmu arsitektur
  • lisensi arsitek profesional

Gaji Arsitek

Setelah mengetahui berbagai tanggung jawab dan keterampilan yang dibutuhkan, kamu pasti juga ingin tahu berapa besaran gaji seorang arsitek.

Riset Glints mengungkapkan bahwa seorang arsitek biasanya mendapat gaji sekitar Rp3.000.000 hingga Rp5.000.000 per bulan.

Meski demikian, faktor-faktor seperti jenis perusahaan, posisi yang dipegang, pengalaman kerja, dan lokasi kerja dapat membuat gaji yang diterima lebih tinggi atau lebih rendah dari rata-rata tersebut.

Baca Juga: Mengenal Profesi Project Engineer yang Gabungkan Teknik dan Manajemen

Itulah pemaparan singkat Glints mengenai definisi, tugas, hingga berapa gaji arsitek yang perlu kamu ketahui.

Secara sederhana, arsitek artinya adalah seorang profesional yang bertugas untuk merancang desain serta unsur fungsional sebuah bangunan.

Sudah siap untuk lamar pekerjaan arsitek? Yuk, lihat berbagai lowongannya di Glints!

Cek Lowongan Arsitek Lainnya

Pekerjaan di industri kreatif dan teknik ini tengah naik daun dan diinginkan banyak kandidat.

Maka dari itu, apabila kamu benar-benar tertarik untuk menjadi seorang arsitek, pilihlah cabang studi yang tepat dan pelajari skill-skill yang sudah Glints jelaskan di atas, ya.

Nah, selain penjelasan satu ini, kamu bisa dapatkan ragam informasi dengan topik yang serupa pada kanal Prospek Karier di Glints Blog.

Di sana, Glints sudah sediakan banyak pembahasan mengenai beragam prospek karier menarik lainnya hanya buat kamu. Jadi, tunggu apa lagi?

Yuk, langsung baca kumpulan artikelnya sekarang juga. Gratis!


Comments are closed.

Artikel Terkait

Glints TapLoker Icon