Pahami Inflasi Global: Definisi hingga Dampaknya di Indonesia
Isi Artikel
Inflasi atau kenaikan harga barang kerap terjadi, bukan hanya di Indonesia namun secara global. Diakibatkan banyak faktor, inflasi global memiliki dampak yang bersifat lebih makro/luas.
Kenaikan harga yang dimaksud biasa terjadi secara terus menerus dalam skala global/dunia.
Apa saja sih yang bisa menyebabkan inflasi global dan apa dampaknya? Yuk simak rangkuman Glints di bawah ini!
Pengertian Inflasi Global
Mengutip dari Euromonitor, inflasi global adalah kenaikan harga dan barang yang terjadi karena lonjakan permintaan barang, pandemi, meningkatnya harus bahan bakar, dan kekurangan tenaga kerja.
Inflasi sendiri, menurut Bank Indonesia, adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Perhitungan inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi, kecuali bila kenaikan itu meluas pada barang atau jasa lainnya.
Masih dilansir dari Bank Indonesia, inflasi timbul karena adanya tekanan dari sisi:
- supply (cost push inflation)
- permintaan (demand pull inflation)
- ekspektasi inflasi
Melansir Media Indonesia yang mengutip data Moody’s Analytic, terdapat 14 negara yang 9 di antaranya mencatat kenaikan inflasi sejak April 2021.
Dampak dari Inflasi Global
Melansir Euromonitor, peningkatan inflasi global dapat memicu kekhawatiran bisnis dan kemungkinan dampak yang serius pada produsen serta konsumen.
Adanya pandemi Covid-19 membuat negara, baik maju maupun berkembang, kesulitan untuk mengembalikan perekonomian mereka.
Euromonitor juga memprediksi bahwa tekanan inflasi global akan tinggi di beberapa bagian ekonomi utama karena ketidaksesuaian penawaran dan permintaan.
Secara umum, dampak inflasi global adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan harga bahan baku (raw materials)
Rantai pasokan yang tidak seimbang bahkan berhenti menyebabkan berkurangnya produksi komoditas/produk tertentu.
Maksudnya, pelaku bisnis akan dipaksa untuk membayar lebih untuk proses produksi produk/layanan mereka.
Business Advice menjelaskan, saat terjadinya peningkatan biaya produksi, maka terjadi juga kenaikan harga produk/layanan untuk mempertahankan penjualan.
Peningkatan harga bahan baku ini juga terkait dengan ketersediaan tenaga kerja yang terbatas.
Selain karena faktor ekonomi, peningkatan biaya produksi juga bisa dipengaruhi faktor politik juga perang.
Contohnya perang Rusia dan Ukraina yang membuat pasokan bahan baku dari kedua negara jadi berkurang dan menyebabkan kenaikan harga.
2. Distribusi barang tidak merata
Mengutip Kumparan, distribusi barang relatif tidak merata karena terkonsentrasi di sekitar area produksi saja.
Selain itu, distribusi akan menumpuk kepada masyarakat yang memiliki uang lebih saja.
Proses distribusi ini secara keseluruhan dipengaruhi oleh inflasi global mulai dari ketenagakerjaan hingga transportasi.
Dari awal pandemi Covid-19 hingga 2021 kemarin, permintaan barang menurun, sementara logistik yang tersendat membuat biaya produksi meningkat.
Namun, saat pembatasan sosial melonggar permintaan langsung melonjak dan justru menimbulkan inflasi.
3. Menurunnya daya beli
Salah satu dampak utama inflasi global adalah naiknya harga barang, namun hal ini tidak disertai dengan kenaikan upah pekerja.
Alhasil, kataInvestopedia, kemampuan membeli mereka terus berkurang.
Saat hal ini terjadi, pelaku bisnis/produsen tentu tidak ingin kehilangan pelanggan sehingga kadang mereka menekan harga barang yang mengakibatkan pendapatan mereka juga berkurang.
Rantai inilah yang kemudian mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi.
Makanya, Bank Indonesia menjelaskan bahwa inflasi harus dikontrol.
Dengan tingkat yang rendah dan stabil, justru inflasi tetap baik bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
4. Kenaikan suku bunga
Negara-negara maju yang kini tengah mengalami inflasi besar-besaran akan memberikan dampak juga pada perlambatan ekonomi.
Artinya, ini akan berdampak pada kenaikan suku bunga karena ada perubahan kebijakan moneter.
Menteri Keuangan Sri Mulyani, melansir Detik, juga memaparkan bahwa mengerem ekonomi melalui kebijakan moneter yang berujung ke kenaikan suku bunga harus diwaspadai dampaknya oleh seluruh dunia.
Dampak Inflasi Global di Indonesia
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI menyatakan selama terjadi inflasi global, fenomena inflasi di Indonesia masih berada pada titik aman.
Laju inflasi Indonesia masih terkendali pada level yang stabil, tercatat pada 2021 sebesar 1,87%.
Inflasi yang rendah dan stabil merupakan syarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, seperti yang Glints sebutkan sebelumnya.
Namun, berkaca pada perang Rusia dan Ukraina, inflasi global tetap memengaruhi perekonomian Indonesia pada:
- capital flow
- nilai tukar
- kenaikan harga pada beberapa produk
Nah, itu dia informasi seputar inflasi global untuk kamu.
Kondisi yang tak menentu terutama masih karena pandemi Covid-19 dan beragam masalah di negara-negara maju membuat kita harus tetap waspada.
Selalu siapkan dana darurat yang menjadi safety net-mu jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Nah, maka dari itu, yuk baca cara-cara menghemat dan mengatur dana darurat dari artikel Glints.
Klik di sini untuk temukan dan baca artikel-artikelnya sekarang juga!
- What is Driving Global Inflation?
- Inflasi
- Kenaikan Inflasi Menjadi Perhatian Global Sepanjang 2022
- What Impact Will Global Inflation Have On Businesses?
- 5 Dampak Inflasi terhadap Perekonomian di Indonesia
- 10 Common Effects of Inflation
- 3 Fakta Sri Mulyani Beberkan Dampak Inflasi Global ke RI
- During The Increase of Global Inflation, Indonesia's Inflation Rate in 2021 Remains Under Control, Low and Stable