BI Rate, Strategi Bank Indonesia agar Negara Terhindar Inflasi

Diperbarui 09 Mar 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Menjaga kestabilan perekonomian negara merupakan tanggung jawab dari Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral negara. Nah, salah satu strategi yang dibuat oleh BI untuk melakukan ini adalah dengan mengimplementasikan BI rate.

    Sering juga dikenal dengan suku bunga acuan, nilainya ternyata selalu berfluktuasi tergantung dengan kondisi negara.

    Ingin tahu lebih lanjut tentang hal ini?

    Glints sudah siapkan semua penjelasan pentingnya di dalam artikel berikut.

    Simak dan catat poin-poin pentingnya, ya.

    Baca Juga: 7 Pekerjaan yang Dianggap Aman Resesi, Apakah Kamu Termasuk di Dalamnya?

    Apa Itu BI Rate?

    bi rate

    © Freepik.com

    Salah satu tanggung jawab terbesar BI sebagai bank sentral negara ini adalah mengatur agar nilai uang bisa selalu stabil dan tidak mengalami perubahan yang terlalu ekstrim secara tiba-tiba.

    Hal ini sering disebut pakar ekonomi sebagai inflasi.

    Menurut Bank Indonesia, inflasi merupakan kenaikan harga yang terjadi terus-menerus dan secara berlebihan dalam suatu jangka waktu tertentu.

    Kenaikan yang terjadi ini berpengaruh pada harga-harga barang lainnya hingga nilai uang terasa semakin kecil.

    Contohnya, kamu awalnya bisa membeli 10 barang dengan uang 1 juta rupiah.

    Namun, akibat inflasi uang tersebut hanya mampu membeli empat atau lima barang saja.

    Tentu saja hal ini sangat merugikan bagi masyarakat luas.

    Nah, untuk menghindari hal ini terjadi, Bank Indonesia harus memiliki strategi yang mampu mengendalikan harga-harga yang ada di pasar, salah satunya dengan menetapkan BI rate.

    BI rate adalah salah satu instrumen kebijakan moneter yang dianggap paling ampuh untuk menjaga inflasi dalam rentang yang telah disepakati oleh pemerintah dan BI sendiri.

    Menurut Bisnis.com, BI rate atau suku bunga acuan adalah keputusan yang dibuat oleh Bank Indonesia berdasarkan berbagai faktor dalam perekonomian negara.

    Keputusan berapa besarnya suku bunga yang perlu ditetapkan biasanya dilakukan dalam rapat Dewan Gubernur BI.

    Saat rapat ini, pihak-pihak yang terlibat akan memantau apakah ada risiko inflasi melebihi batas wajar di Indonesia.

    Biasanya, hal ini disebabkan oleh jumlah uang beredar yang terlalu banyak, utang luar negeri yang terus meningkat, ataupun defisit transaksi yang semakin membesar.

    Semakin tinggi risiko inflasi, semakin tinggi juga suku bunga yang ditetapkan dan begitu pula sebaliknya.

    Lalu, apa sih, pengaruhnya suku bunga ini terhadap keuangan kita?

    Pengaruh Fluktuasi BI Rate Terhadap Keuangan

    suku bunga acuan

    © Freepik.com

    Keputusan berapa besar suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia juga akan memengaruhi bunga pinjaman yang dikenakan bank konvensional terhadap para nasabahnya.

    Jadi, jika BI rate atau suku bunga acuan dari Bank Indonesia naik, suku bunga kredit akan naik.

    Hal ini tentu berlaku juga sebaliknya.

    Ada beberapa aspek finansial kita yang bisa terpengaruh, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

    1. Pinjaman pribadi

    Salah satu jenis pinjaman atau kredit yang sering dilakukan masyarakat adalah pinjaman pribadi.

    Tentunya, suku bunganya akan terdampak oleh perubahan BI rate yang ditentukan bank sentral.

    Semakin tinggi bunganya, uang yang harus dibayarkan untuk melunasi bunga pinjamannya juga akan semakin mahal.

    2. Kredit pemilikan rumah (KPR)

    Suku bunga kredit pinjaman KPR juga akan naik dan turun seiring dengan perubahan yang diumumkan oleh BI dengan kebijakan BI rate-nya.

    Perubahan ini memang biasanya tidak terjadi secara instan.

    Namun, tetap saja akan memengaruhi jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk melunasi rumah tinggalmu.

    Baca Juga: Jangan Bimbang, Ini Dia Cara Menghitung Bunga Pinjaman

    3. Tabungan dan deposito

    Suku bunga tabungan dan deposito juga sangat mudah terpengaruh oleh perubahan nilai suku bunga acuan.

    Jika suku bunga acuan turun, suku bunga simpanan juga akan semakin rendah.

    Akan tetapi, jika BI rate-nya naik, suku bunga simpanan akan semakin tinggi.

    4. Nilai tukar rupiah

    Jika kamu sering butuh bertransaksi dengan uang asing, nilai BI rate harus kamu perhatikan.

    Pasalnya, kurs mata uang asing akan terpengaruh oleh fluktuasi suku bunga acuan.

    Biasanya, gejolak kurs yang terlalu tinggi bisa dikendalikan oleh pemerintah salah satunya dengan menaikkan suku bunga BI rate.

    BI 7-Day (Reverse) Repo Rate

    bi rate

    © Thetimes.co.uk

    Sejak tanggal 19 Agustus tahun 2016, Bank Indonesia menetapkan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate sebagai suku bunga acuan.

    Perubahan ini dilakukan untuk mempercepat peredaran uang di masyarakat.

    Pasalnya, dengan BI rate, bank harus menunggu satu tahun untuk mengambil uang yang disimpan di Bank Indonesia untuk keperluan kredit masyarakat.

    Namun, dengan peraturan baru ini, kita hanya perlu menunggu tujuh hari dan kelipatannya untuk bank bisa menarik uang.

    Harapannya, kebijakan ini bisa meningkatkan perekonomian Indonesia dalam waktu yang lebih singkat.

    Baca Juga: Kenali 5 Jenis Bunga Ini Agar Tidak Salah Saat Mengajukan Kredit

    Nah, itulah yang bisa Glints jelaskan soal BI rate atau suku bunga acuan.

    Saat ini, suku bunga di Indonesia adalah 3,75%.

    Menurutmu, apakah keputusan yang dibuat pemerintah dan BI sudah sesuai dengan kondisi ekonomi negara saat ini?

    Tertarik dengan karier di dunia keuangan? Jika kamu mau belajar tentang istilah-istilah finansial lainnya, kamu bisa kunjungi Glints blog!

    Tunggu apalagi? Baca artikel keuangan di Glints blog, sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait