Harganya Terus Merosot, Baiknya Jual atau Beli Emas, ya?
Mengutip CNBC, emas digadang-gadang sebagai investasi terbaik saat krisis, termasuk pandemi corona. Sayangnya, mengutip Kompas, per artikel ini terbit, harga emas turun menjadi sekitar Rp922 ribu per gram.
Padahal, mengutip Tempo, Agustus 2020 silam, harga emas meroket hingga lebih dari Rp1 juta per gram, lho.
Nah, untukmu yang sudah telanjur membelinya dengan harga tinggi, haruskah dijual? Bagaimana denganmu yang belum punya, haruskah investasi emas karena harganya tengah merosot?
Isi Artikel
Kenapa Harga Emas Turun?
Sebelum memutuskan jual atau beli logam mulia ini, ketahui dulu penyebab penurunan harganya, yuk!
1. Kenaikan imbal hasil obligasi AS
Pemerintah AS meningkatkan imbal hasil (yield) obligasi mereka. Per artikel ini ditulis, besarnya adalah 1,3%.
Padahal, Desember 2020 lalu, angkanya masih ada di 1%. Dikki Soetopo mengatakan pada CNN Indonesia bahwa pesatnya kenaikan ini menekan harga emas.
Direktur PT Solid Gold Berjangka ini menyebutkan bahwa emas merupakan aset nonproduktif. Ini tentu membuat investasi obligasi terasa lebih menjanjikan.
Coba bayangkan, kamu membeli emas seharga Rp100 ribu. Emas ini tak punya bunga, sehingga nilainya hanya ditentukan dari pasang-surutnya harga emas.
Ini berbeda dengan obligasi. Saat membeli surat utang ini, dengan Rp100 ribu, kamu akan mendapat uang tambahan berupa imbal hasil alias yield. Apalagi, yield ini tengah dinaikkan.
Akhirnya, banyak orang yang menjual emas dan mengubahnya jadi bentuk investasi ini. Ketika banyak emas beredar di pasar, harga logam mulia ini tentu turun.
2. Ramalan inflasi
Jerome Powell, gubernur Bank Sentral AS, baru-baru ini mencetak lebih banyak lembaran uang. Pencetakan dilakukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam ini.
Sayangnya, kebijakan yang juga disebut “menambah likuiditas” ini bisa memicu inflasi.
Kalau sampai inflasi terjadi, aset berupa uang tunai tentu lebih menarik daripada emas. Sebab, ia lebih terlindung dari fenomena ekonomi ini.
Akhirnya, banyak orang menjual logam mulia ini. Secara otomatis, harga emas turun.
3. Vaksin corona
Selama ini, harga emas didorong oleh pandemi. Seperti yang sudah Glints jelaskan, logam mulia ini dianggap investasi yang aman selama corona merajalela.
Walau begitu, sejak akhir 2020, vaksinasi Covid-19 mulai dilakukan. Ini merupakan angin segar yang membawa harapan baru selesainya pandemi.
Pemulihan ekonomi juga mulai terlihat. Secara otomatis, banyak orang yang mulai memindah investasinya ke instrumen selain emas.
Ini juga sejalan dengan pernyataan Ibrahim, Direktur TFRX Garuda Berjangka, yang dikutip oleh Detik. Menurutnya, harga emas menurun karena pendorongnya, Covid-19, mulai mereda.
Kalau Sudah Punya, Haruskah Dijual?
Harga emas yang terus turun membuat banyak orang ingin menjualnya. Mereka khawatir, kalau dibiarkan terlalu lama, harganya malah terus turun.
Kalau tidak dijual sekarang, mereka tentu bisa merugi. Sebab, harga jualnya sudah turun terlalu jauh dari harga belinya.
Apakah kamu salah satunya? Kalau memang begitu, jangan gegabah, ya!
Konon, 9 tahun lagi, harga emas diprediksi jauh lebih tinggi daripada 2020 silam.
Ini disampaikan oleh Ibrahim, Direktur TFRX Garuda Berjangka, kepada Detik. Jadi, jika kamu mau menunggu, tahan dulu emasmu, ya!
Kalau memang keberatan, kamu tetap bisa menjualnya kalau harganya naik sedikit. Hitung-hitung, meski rugi, angkanya tak terlalu besar.
Kalau Belum Punya, Haruskah Membeli?
Nah, sekarang, kalau belum punya, haruskah beli logam mulia ini sekarang? Siapa tahu, saat ini harga emas turun, namun besok meroket lagi.
Ternyata, ini juga tak disarankan oleh Ibrahim. Kepada Okezone, ia menyampaikan bahwa harga logam ini akan terus turun.
Bahkan, melemahnya harga ini diprediksi terus terjadi hingga 2022. Bisa-bisa, angka terendahnya mencapai 1.500 dolar AS per troy ounce atau sekitar Rp685 ribu, lho.
Perhitungan ini didasarkan angka 1 troy ounce sebesar 31, gram dan 1 dolar AS adalah Rp14.287.
Padahal, seperti yang sudah Glints sebutkan, harga emas sekarang adalah Rp922 ribu per gram.
Demikian penjelasan soal harga emas yang turun dan penyebabnya. Bagaimana keputusan akhirmu, baiknya jual atau beli logam kekuningan yang satu ini?
Selain informasi ini, kamu bisa tahu lebih banyak seputar investasi dengan baca kumpulan artikel yang telah Glints siapkan.
Kamu bisa mendapat informasi, tips, hingga trik berinvestasi yang bisa diaplikasikan. Menarik bukan?
Yuk, klik di sini sekarang untuk temukan dan baca ragam artikelnya!