Page Experience, Algoritma Baru Google Tahun 2021 untuk Menilai Ranking Situs

Diperbarui 22 Des 2020 - Dibaca 7 mnt

Ada banyak faktor yang dipertimbangkan Google untuk me-ranking situs-situs yang ditampilkannya di hasil pencarian. Salah satu yang masuk pertimbangan Google adalah page experience.

Google page experience merupakan algoritma baru yang diumumkan oleh mesin pencari populer ini.

Menurutnya, algoritma ini akan mulai berlaku di tahun 2021.

Nah, agar kamu siap menghadapi perubahan ini, yuk, pahami seluk-beluknya di artikel Glints berikut ini!

Baca Juga: Yuk, Pelajari 13 Istilah Penting dalam SEO Berikut Ini!

Apa Itu Google Page Experience?

google page experience

© Phyron.com

Page experience adalah salah satu pengukuran oleh Google untuk mengetahui bagaimana pengalaman pengguna ketika berinteraksi dengan sebuah situs web.

Jika aspek-aspek page experience bisa dimaksimalkan, pengguna situsmu bisa berselancar dengan nyaman dari perangkat apapun yang dimilikinya.

Tentu saja, hal ini akan dapat meningkatkan kesuksesan bisnis dalam jangka panjang.

Dilansir dari Google, page experience yang baik adalah yang mampu memudahkan pengguna untuk menemukan apa yang dicarinya atau menyelesaikan suatu tujuan. 

Sementara, page experience yang buruk adalah yang mempersulit mereka untuk menemukan suatu informasi di sebuah laman.

Bisa dikatakan bahwa kecepatan load situs saja tidak cukup. 

Ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan dan dipertimbangkan untuk mewujudkan page experience yang disukai agar ranking situsmu bisa lebih tinggi di SERP.

Faktor-faktor yang memengaruhi Google page experience

Menurut SEMrush, beberapa faktor page experience ini ini sudah lama digunakan. Namun, beberapa di antaranya adalah faktor-faktor yang baru.

Nah, ada lima faktor page experience yang penting, yaitu:

  • Core web vitals, merupakan faktor baru yang terdiri dari tiga komponen:
    • largest contentful paint (LCP) yang mengukur loading performance
    • first input delay (FID) yang mengukur interaktivitas
    • cumulative layout shift (CLP) yang mengukur stabilitas visual
  • mobile-friendly
  • safe browsing
  • HTTPS
  • mobile popup algorithm/no intrusive interstitials

Faktor-faktor yang disebutkan bisa saja sewaktu-waktu diganti atau penilaiannya berubah tiap tahunnya.

Mengapa Google Page Experience Penting?

google page experience

© Themsphub.com

Pemahaman algoritma baru Google page experience adalah hal yang penting.

Sebagai pengelola situs, kita harus bersiap menghadapi perubahan ini. Pasalnya jika tidak, situs yang dimiliki tidak akan bisa tampil di hasil pencarian utama.

Kalau begitu, akan sulit untuk meningkatkan traffic web dan mengembangkan brand serta penjualan.

Namun, page experience pengguna di laman yang ia temukan lewat Google bukanlah satu-satunya penentu.

Konten yang bagus juga akan masih menjadi aspek penting dari sebuah situs yang disukai pengguna.

Jika sebuah situs memiliki page experience yang bagus serta konten yang berkualitas dan relevan,  akan jadi lebih mudah bagi situs tersebut untuk memiliki peringkat tinggi di Google.

Meskipun brand-mu tidak terkenal, kamu memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan traffic sebanyak-banyaknya dengan memanfaatkan algoritma ini.

Jadi, tentu saja beradaptasi pada algoritma dan faktor-faktor baru Google ini wajib bisa dilakukan bagi semua bisnis yang memanfaatkan digital marketing.

Baca Juga: 9 Tren Desain UI/UX Tahun 2020 yang Harus Kamu Ketahui!

Bagaimana Cara Meningkatkan Page Experience?

© User.com.sg

1. Optimasi kecepatan loading website

Semakin cepat situsmu di-load, tentu pengalaman pengguna akan semakin baik.

Idealnya, sebuah halaman harus bisa dimuat di desktop maupun smartphone di bawah tiga detik.

Selain itu, pastikan juga tidak ada broken page ataupun eror lainnya.

Hal-hal ini bisa dicek dengan Google Analytics maupun tools lainnya.

2. Bandingkan dengan kompetitor

Membandingkan situs dengan kompetitor adalah hal yang penting. 

Meskipun kamu merasa memiliki Google page experience yang keren, penting untuk membandingkan situsmu dengan kompetitor.

Dengan tool analitik, lakukan analisis terhadap 50 halaman terbaik yang dimiliki kompetitor dan perhatikan user experience-nya.

Adakah komponen atau elemen yang berbeda? Lebih baikkah? Apakah konten mereka lebih berkualitas?

Nah, jika hal-hal ini bisa diidentifikasi, kamu bisa mulai melakukan perbaikan pada situsmu agar bisa bersaing dengan lebih baik.

3. Analisis desain

Analisis desain bukan hanya meliputi seberapa bagus ia tampak, tetapi juga mengetahui isu-isu atau masalah yang dialami pengguna akibat desain.

Salah satu cara melakukannya adalah dengan memperhatikan heatmap.

Heatmap menunjukkan aktivitas pengguna di sebuah halaman.

Dengan begitu, kesulitan-kesulitan pengguna bisa diketahui dengan jelas berdasarkan klik dan scroll yang mereka lakukan.

Baca Juga: SEO Tools yang Wajib Dikuasai agar Websitemu Optimal

Demikianlah penjelasan yang bisa Glints berikan mengenai Google page experience. 

Sudah siapkah kamu menghadapi perubahan algoritma mesin pencari ini?

Sambil menunggu berlakunya aturan baru tersebut, persiapkanlah situsmu sebaik mungkin.

Di Glints, banyak tips-tips dan inspirasi yang bisa kamu baca untuk meningkatkan user experience website, lho.

Agar tidak ketinggalan artikel-artikel tersebut, yuk, berlangganan newsletter blog Glints.

Dengan begitu, Glints akan langsung mengirim artikel terkini ke kotak masuk emailmu.

Buat akun terlebih dahulu di sini dan langsung berlangganan gratis, ya!

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?


Comments are closed.

Artikel Terkait