4 Gaya Penulisan yang Harus Dipahami Penulis

Tayang 10 Mar 2023 - Dibaca 4 mnt

Isi Artikel

    Memahami gaya penulisan bukan hanya meningkatkan kemampuan menulis, tapi juga kemampuan verbal secara keseluruhan.

    Artinya, dengan memahami berbagai gaya menulis, komunikasi yang kamu bentuk akan lebih efektif.

    Indeed melansir bahwa salah satu langkah penting dalam komunikasi yang efektif adalah menggunakan gaya penulisan yang sesuai dengan tujuan.

    Lalu, apa saja gaya penulisan yang harus kamu ketahui? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

    Definisi Gaya Penulisan

    Gaya penulisan adalah teknik menulis yang digunakan untuk mengomunikasikan maksud tulisan pada pembaca.

    Walaupun pasti setiap penulis memiliki ciri khas tersendiri, penyesuaian gaya menulis tetap diperlukan agar pesan tersampaikan dengan baik ke pembaca.

    Misalnya, saat kamu menulis tentang produk keluaran terbaru, maka kamu harus menggunakan kemampuan dan gaya menulis persuasif.

    Tujuannya tentu saja untuk meyakinkan pelanggan membeli produk keluaran terbaru tersebut.

    Baca Juga: 15 Skill yang Harus Dimiliki Penulis untuk Capai Sukses

    4 Tipe Gaya Penulisan

    Dikutip URI, target pembaca dan tujuan tulisan dibuat adalah dua faktor untuk menentukan gaya menulismu.

    Nah, secara umum ada empat tipe gaya penulisan yang bisa kamu gunakan dan kembangkan sebagai penulis.

    1. Persuasif

    Persuasive writing atau gaya menulis persuasif digunakan untuk meyakinkan pembaca untuk mengambil sebuah keputusan.

    Saat kamu membuat konten produk misalnya, maka caption-nya harus bersifat persuasif atau membujuk pembaca membeli produk tersebut.

    Tulisan yang bersifat persuatif dibuat dari hasil riset dan penalaran logis, sehingga memuat opini dan pandangan pribadi penulis.

    Mengutip Owl Cation untuk meyakinkan pembaca agar mengikuti dan menyetujui pandangan penulis, biasanya gaya menulis ini dilengkapi dengan justifikasi dan alasan.

    Gaya menulis ini juga menjadi tipe yang disebut mengadung bias karena melibatkan opini penulis. Persuasive writing biasanya digunakan pada:

    • brosur perusahaan
    • periklanan
    • kolom opini
    • proposal bisnis
    • cover letter
    • recommendation letter
    • review produk/jasa
    • marketing pitches

    2. Naratif

    Narrative writing atau gaya penulisan naratif adalah tulisan yang menceritakan suatu kisah dengan jelas dari awal hingga akhir.

    Tujuan utama dari gaya tulisan ini adalah menceritakan sesuatu untuk menarik perhatian pembaca.

    Penulis akan mencantumkan kejadian kilas balik untuk lebih terhubung dengan audiens dan pembaca.

    Selain itu, penggunaan karakter dan dialog untuk menceritakan kisah yang lengkap menjadi ciri dari narrative writing.

    Di tempat kerja, teks naratif ini biasanya digunakan oleh tim penjualan untuk pitching ide promosi penjualan.

    Selain itu, narrative writing juga digunakan dalam beberapa kepentingan, seperti:

    • biografi
    • screenplays
    • memoir
    • puisi
    • novel
    • cerpen

    Baca Juga: 10 Cara Jitu Meningkatkan Kemampuan Menulis yang Wajib Kamu Coba

    3. Eksposisi

    Your Dictionary mengatakan bahwa expository writing atau uraian ini biasanya digunakan untuk menyampaikan informasi kepada pembaca.

    Uraian atau penjelasan ini bertujuan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada audiens tentang topik bahasan.

    Teks eksposisi atau uraian ditulis berdasarkan fakta dan tidak melibatkan opini dari penulis.

    Tulisan ini akan menjawab pertanyaan dari pembaca terkait topik yang sedang dibahas.

    Dalam gaya penulisan eksposisi, tulisan akan dibuat urut untuk memudahkan pembaca memahami apa yang ingin disampaikan.

    Kamu bisa menemukan gaya tulisan seperti ini pada:

    • artikel pendidikan dan buku pelajaran
    • koran
    • buku manual atau instruksi
    • tulisan ilmiah, teknis, dan bisnis
    • buku resep

    4. Deskriptif

    Gaya penulisan deskriptif berfokus kepada hal-hal yang sifatnya detail seperti latar, karakter, atau peristiwa.

    Tujuan dari teks deskriptif adalah membuat pembaca merasa seolah-olah mengalami sendiri kejadian atau peristiwa yang diceritakan dalam tulisan.

    Penulis bisa menggunakan pengandaian dan perumpamaan untuk memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca.

    Saat menggunakan descriptive writing, kamu harus bisa membentuk gambaran untuk pembaca menggunakan deskripsi.

    Pada banyak kasus, descriptive writing bersifat lebih personal, subjektif, dan tulisannya tidak terlalu panjang.

    Contoh penggunaan gaya penulisan deskriptif adalah artikel company profile dalam website perusahaan.

    Secara umum, descriptive writing juga dapat ditemukan pada puisi, jurnal pribadi, dan diary.

    Baca Juga: 8 Tips Mudah untuk Mulai Journaling Bagi Pemula

    Itu dia empat tipe gaya penulisan utama yang harus kamu pahami sebagai seorang penulis.

    Bagaimana kamu menulis dan merangkai narasi akan memberikan dampak besar pada pesan yang ingin kamu sampaikan.

    Nah, selain memahami gaya-gaya penulisan, Glints juga sudah siapkan ragam artikel untuk mengembangkan kemampuan menulismu.

    Yuk, cek di sini untuk dapatkan dan baca artikelnya secara gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 21

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait