Mengenal Earned Media, Strategi Pemasaran yang Gratis namun Efektif
Ternyata, 92% pelanggan percaya pada rekomendasi produk dari mulut ke mulut. Hal ini diungkap oleh penelitian dari Nielsen. Lantas, bagaimana cara memanfaatkan rantai testimoni ini? Memaksimalkan earned media adalah salah satu jawabannya.
Kadang kala, ada orang yang menyebutnya free media atau earned content. Akan tetapi, ketiganya punya makna yang sama.
Sebenarnya, apa arti dari istilah ini? Mengapa ia begitu penting? Simak jawabannya di bawah ini.
Isi Artikel
Apa Itu Earned Media?
Kita mulai pembahasan dari pengertian, yuk! Earned content adalah sebuah bentuk publikasi brand.
Uniknya, orang yang melakukannya bukan perusahaan, melainkan pihak lainnya. Mereka bisa saja pelanggan, pengguna, audiens, atau siapa pun.
Kata CrazyEgg, contoh-contohnya adalah word-of-mouth, ulasan alias review, share, atau konten-konten lainnya.
Ternyata, pihak di luar perusahaan ini wajib dipikirkan, lho. Mereka bisa mempengaruhi bagaimana brand-mu tergambar.
Melansir HubSpot, pelanggan dipengaruhi oleh banyak pihak. Pihak itu di antaranya pendapat keluarga, teman, serta informasi di media sosial.
Apalagi, di masa kini, semua orang terkoneksi dengan internet. Orang bisa menuliskan hal baik soal perusahaanmu, tetapi juga bisa sebaliknya.
Itulah mengapa, earned media adalah istilah yang wajib kamu pahami. Dengan begitu, kamu bisa berusaha membuatnya tetap baik.
Istilah yang kerap beriringan dengan earned media adalah paid media dan owned media. Ketiganya punya makna yang berbeda.
Kata Brand Watch, paid media merupakan strategi pemasaran berbayar. Salah satu contohnya adalah iklan online.
Sementara itu, owned media merupakan pemasaran gratis. Akan tetapi, jalannya harus melewati saluran yang kamu miliki sendiri.
Hal itu misalnya konten blog perusahaan, media sosial perusahaan, dan lain-lain.
Mengapa Earned Media Penting?
Paparan tadi hanya satu dari banyak alasan mengapa free media harus diperhatikan. Selain itu, masih banyak hal yang membuatnya penting, lho.
Dirangkum dari Public Relations Sydney, hal-hal itu di antaranya adalah:
1. Distribusi dan penguatan konten
Bukan rahasia lagi, konten merupakan salah satu strategi pemasaran yang efektif. Namun, tak ada gunanya membuat konten jika tak menyentuh audiensmu.
Lantas, bagaimana caranya menyebarkan konten dengan baik? Earned media adalah salah satu jawabannya.
Misalnya, kontenmu dibagikan oleh seseorang lewat media sosial. Ini tentu membuatnya menjangkau lebih banyak orang.
2. Kredibilitas merek
Kata orang, penjual pasti meninggikan produknya. Oleh karena itu, pihak di luar perusahaan dibutuhkan untuk meyakinkan audiens.
Glints sudah sempat menyinggungnya lewat informasi di atas. Pelanggan yang puas bisa mempengaruhi orang lain untuk jadi pelangganmu.
Tentu, ia terlihat meyakinkan karena tak punya konflik kepentingan. Hal ini berbeda denganmu yang memang sedang berjualan.
Pendapat pelanggan tidak bisa dibeli. Dengan alasan ini, earned media sangat penting untuk perusahaan.
3. Strategi yang murah
Banyak bisnis yang masih mengandalkan iklan berbayar. Sayangnya, metode ini sangatlah mahal.
Belum lagi, banyak orang yang tak percaya dengan iklan online. Mereka lebih menyukai testimoni dan pendapat pelanggan nyata.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan, kamu harus mulai melirik earned content. Sebab, ia bisa menghemat budget perusahaan, sambil tetap mendekatkan tujuan pemasaran.
Dengan begitu, pelanggan lama bisa menarik pelanggan baru. Dalam pemasaran, proses ini kerap disebut referral marketing.
Strategi Memaksimalkan Earned Media
Kamu telah memahami bahwa earned media adalah hal yang penting untuk perusahaan. Oleh karena itu, kamu wajib menumbuhkannya.
Agar makin optimal, ada beberapa strategi yang bisa kamu terapkan. Melansir WebFX, strategi itu di antaranya adalah:
1. Maksimalkan media sosial
Media sosial adalah tempat yang tepat untuk menyapa audiensmu. Dengan alasan itu, kamu dapat memanfaatkannya.
Jalin komunikasi di antara kamu dan followers. Kamu bisa melakukannya dengan membalas komentar atau pesan pribadi.
Lewat interaksi ini, merek bisa semakin dipercaya. Dengan begitu, earned content adalah hal yang mudah didapatkan.
2. Tingkatkan kualitas konten
Siapa yang mau diminta membagi konten buruk secara cuma-cuma? Tentu saja, jawabannya adalah hampir tidak ada.
Di sisi lain, konten menarik punya peluang lebih banyak untuk dibagikan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan, salah satu kunci earned media adalah konten yang baik.
Untuk mencapainya, kamu bisa membuat konten interaktif atau visual, misalnya kuis, infografik, dan lain-lain.
3. Buat pelanggan menjadi rajamu
Jangan lupa, tingkatkan pula layanan dan kualitas produk. Tanpanya, beribu interaksi dan jutaan konten berkualitas takkan ada artinya.
Jika kamu selalu memberikan yang terbaik, reputasimu akan naik. Oleh karena itu, jangan lupa, selalu anggap pelangganmu raja.
Ingat, dengan menomorsatukan pelanggan, peluangmu dijadikan rekomendasi nomor satu juga meningkat.
Demikian informasi dari Glints soal earned media. Berbagai pertanyaanmu tentu sudah terjawab.
Ingat, earned media adalah salah satu kunci pemasaran masa kini. Oleh karena itu, selalu coba untuk meningkatkannya, ya!
Selain strategi ini, masih banyak trik pemasaran lain yang bisa kamu gunakan. Informasi tentangnya bisa kamu baca di newsletter blog Glints.
Semuanya bisa kamu dapatkan secara cuma-cuma, lho. Jadi, tunggu apa lagi? Langganan sekarang, yuk!