Due Diligence: Pengertian, Jenis, dan Bedanya dengan Audit

Diperbarui 23 Okt 2023 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Due diligence adalah istilah yang merujuk pada suatu prosedur dalam dunia bisnis dan investasi.

    Prosedur ini menitikberatkan pada proses pemeriksaan yang bertujuan agar calon investor tidak mengambil keputusan yang salah dalam berinvestasi.

    Jika terkait pemeriksaan, apakah istilah ini sebenarnya sama dengan prosedur audit?

    Untuk dapat jawabannya, simak pembahasan Glints berikut!

    Definisi Due Diligence

    Dilansir dari Investopedia, uji tuntas atau due diligence adalah sebuah investigasi, audit, atau review yang dilakukan untuk mengonfirmasi sebuah fakta atau informasi.

    Dengan kata lain, uji tuntas merupakan mekanisme sistematis untuk mengantisipasi risiko dari keputusan bisnis atau investasi.

    Dalam dunia keuangan, prosedur ini dilakukan untuk memeriksa riwayat keuangan suatu pihak sebelum transaksi dilanjutkan.

    Uji tuntas ini biasanya dilakukan oleh firma riset, manajer dana, investor, analis risk & compliance, serta broker.

    Selain untuk keperluan finansial, uji tuntas juga lumrah dilakukan pada proses background check saat rekrutmen atau pemeriksaan review produk.

    Baca Juga: Intip 7 Situs Simulasi Jual-beli Saham Ini agar Kamu Semakin Mahir

    Jenis Due Diligence

    Berdasarkan tujuannya, jenis-jenis due diligence di antaranya adalah sebagai berikut.

    1. Commercial due diligence

    Uji tuntas jenis ini fungsinya adalah untuk menganalisis segala hal terkait potensi pertumbuhan suatu bisnis, mulai dari:

    • market share
    • positioning
    • prospek bisnis
    • peluang bisnis

    Selain itu, penguji atau investigator juga akan menilai supply chain perusahaan, analisis pasar, sales pipeline, dan R&D pipeline.

    Sumber daya manusia hingga manajemen juga tak akan luput dari investigasinya.

    Commercial due diligence biasanya dilakukan oleh investor sebelum mereka berienvestasi pada sebuah perusahaan.

    2. Legal due diligence

    Sesuai namanya, uji tuntas jenis ini berfokus untuk memeriksa seluruh komponen hukum dan administrasi sebuah perusahaan.

    Sebagai investor, kamu pasti tak ingin jika di kemudian hari perusahaan yang diinvestasikan ternyata memiliki permasalahan hukum atau praktik ilegal.

    Tujuan dari uji tuntas legal adalah untuk memastikan bahwa perusahaan telah menyelesaikan perihal terkait perizinan dan legalitas, seperti:

    • kepemilikan aset
    • proteksi data & privasi
    • HAKI

    Selain itu, investigator juga akan memeriksa apakah perusahaan terlibat dalam sebuah tuntutan hukum yang sedang berjalan.

    Baca Juga: Kupas Tuntas 6 Mitos yang Membuatmu Ragu Investasi Saham

    3. Financial due diligence

    Financial due dilligence merupakan jenis uji tuntas yang paling banyak dikenal.

    Jenis uji tuntas selanjutnya lebih berfokus pada proses audit kondisi keuangan perusahaan.

    Semua laporan keuangan akan diperiksa dan dianalisis untuk menilai apakah keuangan perusahaan termasuk sehat atau ada risiko di kemudian hari yang perlu diantisipasi.

    4. Tax due diligence

    Jenis due diligence selanjutnya adalah yang berkaitan dengan perpajakan. Uji tuntas perpajakan biasanya dilakukan secara terpisah dengan uji tuntas keuangan.

    Salah satu bagian utama yang akan diperiksa adalah kepatuhan pajak perusahaan selama ini.

    Selain itu, penguji juga akan mencoba menganalisis apakah ke depannya ada beban pajak yang sebenarnya dapat dioptimalkan.

    5. Environmental due diligence

    Sesuai namanya, environtmental due diligence lebih berfokus pada tanggung jawab sosial yang selama ini perusahaan telah penuhi.

    Dilansir dari Sum Up, uji tuntas jenis ini akan meliputi investigasi pada:

    • riwayat carbon footprint perusahaan
    • riwayat emisi perusahaan
    • kepatuhan perusahaan terhadap standar lingkungan

    Uji tuntas terhadap aspek lingkungan ini menjadi relevan terutama bagi perusahaan industrial yang berpotensi menghasilkan dampak bagi lingkungan.

    6. Operational due diligence

    Dalam melihat peluang pertumbuhan suatu bisnis, terkadang laporan keuangan saja tak cukup digunakan sebagai dasar asesmen.

    Calon investor perlu melihat kegiatan operasional perusahaan untuk mengidentifikasi risiko yang mungkin sulit terlihat bila hanya melalui audit keuangan.

    Contoh analisis pada jenis uji tuntas yang satu ini di antaranya ialah:

    • asesmen kinerja top level dan management level
    • kebijakan asuransi dan kompensasi karyawan
    • pengembangan SDM

    Perbedaan Due Diligence dan Audit

    pengampunan pajak

    © Freepik.com

    Meskipun uji tuntas dan audit saling bersinggungan, ada beberapa perbedaan utama di antara keduanya.

    Perbedaan antara due diligence dan audit adalah sebagai berikut.

    1. Tujuan

    Tujuan audit lebih condong pada proses pemeriksaan dan penyesuaian apakah laporan keuangan perusahaan benar-benar mencerminkan keadaan sesungguhnya.

    Sedangkan, tujuan uji tuntas lebih dari pada itu.

    Uji tuntas bertujuan untuk menginformasikan calon investor mengenai berbagai aspek kondisi perusahaan sebelum mereka mengambil keputusan investasi atau bisnis.

    2. Ruang lingkup

    Dari tujuan tersebut, dapat terlihat jelas bahwa audit dan due diligence adalah dua hal yang memiliki ruang lingkup cukup berbeda.

    Audit meliputi pemeriksaan terkait kondisi finansial perusahaan.

    Meski hal tersebut juga menjadi bagian dari uji tuntas, tetapi uji tuntas meliputi pemeriksaan pada area bisnis lainnya seperti yang telah dijelaskan pada jenis uji tuntas di atas.

    3. Pihak yang terlibat

    Audit biasanya dilaksanakan oleh auditor atau akuntan profesional.

    Uji tuntas juga dapat dilaksanakan oleh mereka. Namun, pada umumnya, proses uji tuntas melibatkan organisasi yang lebih besar.

    Seperti perusahaan konsultan, perwakilan dari perusahaan investasi, dan lain-lain.

    4. Biaya

    Dari kondisi di atas, akhirnya biaya yang diperlukan untuk melengkapi proses audit dan uji tuntas juga berbeda.

    Biaya audit biasanya bersifat lebih tetap.

    Di sisi lain, biaya uji tuntas cenderung lebih variatif.

    Hal ini kembali disebabkan karena ruang lingkup atau area yang diinvestigasi juga lebih banyak.

    Demikian penjelasan Glints mengenai uji tuntasSebagai calon investor, due diligence adalah proses penting yang sebaiknya tidak kamu lewatkan.

    Baca Juga: Jangan Sembarangan Berinvestasi, Kenali Dulu Konsep Ethical Investing

    Selain uji tuntas, ada banyak hal lainnya terkait investasi dan pengelolaan keuangan yang perlu dipelajari agar keputusan investasimu lebih tepat.

    Tak perlu khawatir, kamu dapat mempelajarinya melalui artikel-artikel gratis di Glints Blog!

    Mulai dari tips menabung, mencatat pengeluaran, hingga tips dan istilah-istilah dalam investasi, semuanya tersedia dan dapat diakses kapan saja.

    Pembahasannya juga ringan dan mudah dipahami. Jadi akan cukup memudahkan bagi kamu para investor pemula.

    Tertarik? Ayo temukan dan baca kumpulan artikelnya di sini sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 13

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait