8 Langkah Prosedur Audit dan Pentingnya untuk Perusahaan
Banyak prosedur atau teknik tertentu yang harus kamu pahami jika ingin berkarier dalam bidang finansial, salah satunya adalah prosedur audit.
Dikutip dari Wall Street Mojo, prosedur audit adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh auditor untuk mendapatkan informasi mengenai kinerja dan kualitas keuangan suatu perusahaan.
Prosedur ini akan memungkinkan para auditor untuk membentuk opini atas laporan keuangan dan mengetahui apakah posisi keuangan suatu perusahaan atau organisasi berjalan baik atau normal.
Dalam prosedur audit biasanya akan ada 8 langkah yang harus dilakukan seorang auditor.
Glints merangkum langkah-langkah prosedur audit untuk kamu. Simak selengkapnya di bawah!
Isi Artikel
Inspeksi
Dilansir dari Accounting Hub, inspeksi adalah prosedur audit berupa pemeriksaan secara keseluruhan atau terperinci terhadap dokumen, catatan atau kondisi fisik sesuatu yang berkaitan dengan laporan keuangan.
Pemerikasaan terhadap dokumen atau catatan ini dimaksudkan agar seorang auditor dapat menentukan ketetapan persyaratan, faktur dan dokumen penting lainnya. Dengan inspeksi ini maka selanjutnya dapat dilakukannya evaluasi.
Proses ini dikenal sebagai vouching dan merupakan bagian penting dari Test of Controls dan Test of Details suatu perusahaan yang dilakukan oleh auditor.
Pengamatan
Observasi dalam prosedur audit adalah proses dimana auditor mengamati proses dan prosedur yang dilakukan oleh klien untuk mengetahui bagaimana proses bekerjan mereka.
Hal ini juga dilakukan untuk mengetahui adanya kelemahan dengan prosedur yang dijalankan dan menjadi catatan untuk auditor.
Pengamatan ini merupakan bagian yang penting untuk laporan mengenai pemahaman pengendalian internal. Sebab itulah pengamatan harus dilakukan oleh seorang auditor sebgai teknik dari prosedur audit.
Konfirmasi
Selanjutnya, kegiatan dalam prosedur audit adalah konfirmasi yang merupakan penyelidikan untuk mendapatkan informasi dari pihak lain selain pihak organisasi.
Pada langkah ini, auditor akan memberikan pertanyaan kepada klien yang harus langsung dijawab. Berdasarkan jawaban langsung yang diberikan oleh klien inilah yang nantinya menjadi bukti yang sifatnya objektif karena sumbernya berasal dari luar.
Permintaan Keterangan
Menjadi auditor tentu akan melakukan permintaan keterangan sebagai salah satu prosedur audit di mana tahap ini dilakukan biasanya berupa keterangan secara lisan. Oleh karena itu, keterangan secara lisan ini dapat menjadi bukti yang sifatnya lisan dan nyata.
Permintaan keterangan ini akan melibatkan bagian menejemen atau karyawan. Permintaan keterangan ini biasanya berisikan pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh pihak terkait. Berdasarkan hal ini maka seorang auditor akan mendapatkan bukti lisan.
Penelusuran
Adapun prosedur audit lainnya berupa penelusuran di mana seorang auditor biasanya akan melakukan penelurusan ulang mulai dari awal sampai data dalam dokumen. Dokumen awal ini akan ditelusuri dari tahap awal sampai ke tahap catatan akuntansi.
Prosedur ini nantinya akan memberikan hasil dari kelengkapan data dari catatan akuntansi. Biasanya penelusuran dilakukan terhadap transaksi penjualan seperti keterangan orderan, laporan pengiriman barang, faktur penjualan, transaksi penjualan, dan lain sebagainya.
Perhitungan
Melakukan perhitungan dalam prosedur audit bertujuan untuk mengevaluasi bukti fisik berupa barang yang ada, jumlah kas dan catatan keseluruhan dokumen dengan nomor urut yang telah dicetak.
Perhitungan ini dilakukan untuk mengevalasi bukti fisik kuantitas yang ada dengan pertanggung jawaban catatan yang ada. Maka dari itu, intinya perhitungan dilakukan untuk mengevaluasi bukti dokumenter yang mendukung kelengkapan catatan akuntansi.
Pemeriksaan Bukti Pendukung
Kegiatan selanjutnya pemeriksaan bukti pendukung bagian dari prosedur audit yang juga penting. Prosedur ini meliputi pemilihan ayat jurnal dalam catatan akuntansi.
Teknik ini dilakukan dengan perbandingan antara dokumen dengan catatan akuntansi. Prosedur ini bertujuan untuk memperoleh bukti audit mengenai kebenaran perlakukan akuntansi terhadap transaksi yang terjadi
Pelaksanaan Ulang
Dalam prosedur auditor untuk pelaksanaan ulang ini bisanya dilakukan pengulangan kegiatan yang dilakukan oleh klien.
Salah satu prosedur audit yang penting dilakukan dalam pelaksanaan ulang meliputi premi obligasi, bunga akrual, diskon, beban penyusutan, total jurnal, perhitungan kuantitas dikalikan harga per item yang telah disesuaikan. Pelaksanaan ulang juga dapat dilakukan terhadap proses transaksi tertentu untuk memastikan kembali.
Teknik Audit dengan Bantuan Komputer
Prosedur audit selanjutnya dilakukan dengan bantuan media elektronik untuk catatan akuntansi.
Beberapa kegiatan auditor yang dilakukan berbantuan komputer meliputi perhitungan jumlah saldo, perhitungan rasio, perbandingan unsur data yang ada didalam berbagai file, pemilihan nama debitur yang akan dikirim surat konfirmasi dan lain sebagainya.
Nah itu tadi adalah 8 prosedur audit yang biasanya dilakukan oleh auditor.
Roles atau posisi yang berkaitan dengan finansial perusahaan memang harus dilakukan lebih teliti. Hal ini krusial dan penting sehingga membutuhkan peran seperti auditor untuk membantu penyelesaiannya.
Selain informasi di atas, kamu juga bisa mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan roles atau posisi pekerjaan terkait finansial lainnya di Glints blog, lho!
Kamu bisa belajar dan mendalami tentang pekerjaan, tips, dan istilah-istilah finansial lainnya dengan klik di sini!
Tunggu apalagi, yuk baca sekarang!