Dokter Spesialis Anak: Definisi, Tanggung Jawab, Jenis & Cara Menjadi
Isi Artikel
Apakah menjadi dokter spesialis anak adalah cita-citamu sejak kecil?
Dokter spesialis anak atau yang dikenal juga dengan pediatrician adalah seseorang dengan keahlian khusus dalam menangani masalah kesehatan pada anak, bayi dan remaja.
Kamu ingin tahu serba-serbi dari profesi ini?
Yuk, cari tahu jawabannya melalui artikel di bawah ini!
Definisi Dokter Spesialis Anak
Dilansir dari My Cleveland Clinic, dokter spesialis anak adalah seorang dokter yang berfokus pada kesehatan bayi, anak-anak, remaja, serta kalangan dewasa muda.
Tenaga kesehatan ini bertugas dalam mencegah, mendeteksi, dan mengelola masalah fisik, perilaku, dan perkembangan yang memengaruhi anak-anak.
Perawatan anak ini dimulai sejak lahir dan berlangsung hingga orang dewasa dengan usia 21 tahun.
Ilmu yang harus dimiliki untuk menjadi dokter spesialis anak atau pediatrician adalah cabang ilmu pediatri.
Pediatri merupakan cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada pada perawatan, diagnosis, dan pengelolaan masalah kesehatan bayi dan anak.
Tanggung Jawab Dokter Spesialis Anak
Lantas apa saja yang menjadi tugas dari seorang dokter spesialis anak?
Dikutip dari Career Explorer, tugas yang dimiliki di antaranya adalah:
1. Melakukan pemeriksaan rutin
Seorang dokter anak bertugas dalam memantau perkembangan dan kesehatan anak melalui pemeriksaan rutin.
Pemeriksaan rutin ini meliputi vaksinasi, memberikan panduan nutrisi, kebersihan dan kesehatan secara keseluruhan serta menilai kesehatan fisik dan mental anak.
2. Mendiagnosis penyakit serta rencana pengobatan
Dokter anak mendiagnosis dan mengobati berbagai penyakit yang dihadapi anak-anak.
Diagnosis tersebut dilakukan dengan mengevaluasi gejala, melakukan tes diagnostik, membaca hasil, dan mengembangkan rencana pengobatan yang tepat.
3. Menangani kondisi kesehatan kronis
Dokter anak juga menangani kondisi kronis seperti asma, diabetes, alergi, dan gangguan perkembangan.
Dalam menangani kondisi kesehatan ini, dokter anak akan bekerja sama dengan keluarga pasien dalam melakukan perawatan dan pengobatan.
4. Mengedukasi pasien
Dokter anak berperan penting dalam mengedukasi orang tua, pengasuh, dan pasien mengenai kesehatan.
Hal ini dapat dilakukan melalui memberikan konseling, menjawab pertanyaan serta memberikan dukungan yang dibutuhkan bagi pasien dan keluarga dalam proses perawatan kesehatan.
5. Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan profesional lainnya
Seorang dokter anak tentunya tidak dapat bekerja sendiri.
Dalam menjalankan tugasnya, pediatrician memerlukan kerja sama dengan profesional kesehatan lainnya, termasuk spesialis, perawat, terapis, dan pekerja sosial.
Hal ini dilakukan untuk memberikan perawatan yang terbaik bagi pasien.
6. Menyimpan catatan medis
Dokter anak menyimpan catatan medis yang akurat dan rinci mengenai riwayat kesehatan pasien, pemeriksaan, diagnosis, perawatan, serta tindakan yang diperlukan.
Tentunya, telah menjadi bagian dari kewajiban dokter untuk memastikan kerahasiaan data pasien.
Jenis-Jenis Dokter Spesialis Anak
Dokter spesialis anak memiliki berbagai jenis lho!
Pediatrician adalah profesi yang juga memiliki beberapa jenis berdasarkan spesialisasi gangguan penyakit anak yang dihadapi.
Kembali mengutip Career Explorer, jenis-jenis dari dokter spesialis ini diantaranya adalah:
- dokter anak umum
- ahli jantung anak
- ahli endokrinologi anak
- ahli gastroenterologi anak
- dokter paru anak
- ahli saraf anak
- ahli onkologi anak
- ahli reumatologi anak
- dokter anak perkembangan-perilaku
- spesialis penyakit menular anak
- imunologi anak
- ahli nefrologi anak
- ahli bedah anak
Cara Menjadi Dokter Spesialis Anak
Kamu sudah tau apa saja langkah yang dibutuhkan untuk menjadi dokter spesialis anak?
Secara umum, langkahnya tidak jauh berbeda dengan langkah-langkah jika kamu ingin menjadi dokter umum.
Namun, terdapat pendidikan spesialisasi yang harus kamu ambil untuk menjadi dokter spesialis anak.
Langkah-langkah menjadi pediatrician adalah sebagai berikut:
1. Kuliah jurusan kedokteran
Langkah pertama yang dapat kamu lakukan adalah mengambil program sarjana dengan jurusan kedokteran.
Dalam perkuliahan ini, kamu akan mempelajari bagaimana cara mendiagnosis penyakit yang dialami pasien serta cara pengobatan dan pencegahannya.
Pendidikan ini dapat kamu tempuh kurang lebih selama 8 semester.
Jika sudah menyelesaikan kuliah kedokteran, gelar yang akan kamu dapat adalah Sarjana Kedokteran (S.Ked).
2. Pendidikan profesi
Apakah kamu sudah bisa langsung buka praktik setelah menyelesaikan pendidikan kedokteran?
Jawabannya adalah belum! Ada beberapa tahap lagi yang masih harus kamu lalui.
Tahapan kedua adalah dengan mengambil pendidikan profesi atau yang dapat disebut juga dengan koas.
Koas adalah program profesi yang harus lakukan oleh mahasiswa jurusan kedokteran untuk mendapatkan gelar dokter yang dilaksanakan di rumah sakit dalam kurun waktu 1,5 tahun hingga 2 tahun.
Program pendidikan ini wajib untuk kamu ikuti karena merupakan salah satu syarat menjadi dokter umum.
Setelah menyelesaikan koas, kamu dapat mengikuti Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter atau yang dapat disingkat juga dengan UKMPPD.
Mengutip Dikti Kemendikbud, UKMPPD merupakan ujian yang harus dilalui oleh mahasiswa Program Profesi Dokter sebelum dinyatakan layak menyandang jabatan dokter.
3. Internship
Untuk menjadi dokter, kamu juga harus memiliki pengalaman praktik langsung di lapangan.
Salah satu caranya adalah dengan mengikuti program internship yang wajib kamu ikuti selama satu tahun.
Setelah menyelesaikan program magang ini, kamu akan mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR).
Surat Tanda Registrasi (STR) adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi.
Jika kamu sudah mengantongi STR, kamu dapat melakukan aktivitas pelayanan kesehatan.
4. Program Spesialis
Untuk menjadi seorang dokter spesialis, kamu harus kembali lagi ke bangku kelas.
Pasalnya, kamu harus mengambil Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) bila ingin mendapatkan gelar dokter spesialis.
Untuk menjadi pediatrician, kamu dapat mengambil spesialisasi ilmu kesehatan anak.
Dengan mengikuti program ini, kamu diharapkan dapat memberikan pelayanan serta mengembangkan ilmu pengetahuan spesialis di bidang profesinya.
PPDS ini umumnya dapat ditempuh selama 4-6 tahun, tergantung pada spesialisasi yang kamu pilih.
Nah, itu dia ulasan kami mengenai profesi dokter spesialis anak.
Tidak dipungkiri, menjadi dokter tidaklah mudah.
Pasalnya, menjadi dokter membutuhkan waktu yang lebih panjang dibandingkan profesi lainnya.
Walaupun begitu, dengan menjadi dokter kamu dapat membantu menyelamatkan nyawa banyak orang.
Yuk segera mulai perjalanan karirmu menjadi dokter spesialis anak bersama Glints.
Temukan berbagai informasi lowongan dokter anak terbaru di sini