Dianggap Lebih Efektif Dibanding CTR, Apa Itu CTOR?

Tayang 04 Apr 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    CTR atau click-through rate adalah metrik yang sudah sangat terkenal untuk email marketing, tapi bagaimana dengan CTOR?

    Mungkin, singkatan tersebut belum terlalu sering terdengar dibanding CTR.

    CTOR sendiri merupakan singkatan dari click to open rate.

    Nah, bisa dilihat bahwa ternyata, singkatan CTR dan CTOR berbeda.

    Tentunya, mereka menggunakan metrik yang tak sama.

    Dewasa ini, beberapa marketer beranggapan CTOR merupakan pengukuran yang lebih bagus dibanding CTR untuk email marketing.

    Nah, apakah hal itu benar?

    Yuk, pahami dulu apa itu CTOR dari penjelasan Glints ini agar bisa membuat kesimpulan!

    Apa Itu CTOR?

    ctor adalah

    © Freepik.com

    Secara garis besar, Delivra mendeskripsikan CTOR sebagai cara mengukur efektivitas email marketing yang kamu lakukan.

    Dengan mengukur CTOR, kita bisa mengetahui berapa persen konten yang dikirimkan lewat upaya email marketing dibuka oleh para penerimanya.

    Jadi, untuk mengukur CTOR, email yang terkirim harus sudah dibuka oleh audiens targetmu.

    Jika persentase CTOR terpantau rendah, ini berarti emailmu kurang menarik dan membuat orang enggan mengeklik call to action (CTA) ataupun hal lain di dalamnya.

    Sebagai email marketer, kamu bisa menggunakan CTOR untuk mengetahui apakah perbaikan konten email marketing perlu dilakukan sehingga klik lebih banyak dilakukan.

    Baca Juga: 8 Ide Desain Email Marketing 2021 yang akan Pikat Pembaca

    Cara Menghitung CTOR

    Sebelum mulai, ini adalah rumus CTOR yang perlu kamu hafalkan:

    CTOR = (Jumlah unique click / Jumlah unique open) x 100

    Untuk memahami cara menghitung CTOR, Glints akan memaparkan contoh dari Send Pulse.

    Misalnya, email yang kamu kirimkan menghasilkan 525 unique open dan 35 unique click.

    Dengan rumus di atas, perhitungan yang perlu dilakukan adalah 35 dibagi 525.

    Lalu, hasilnya dikalikan 100.

    Pada akhirnya, kamu akan mendapat angka 6,67%.

    Nah, ini lah CTOR email marketing yang sudah kamu lakukan.

    Berarti, dari semua orang yang menerima emailmu, ada 6,67% orang yang mengklik konten email tersebut.

    Karena menggunakan persentase, tentu rentang CTOR dimulai dari 0 hingga 100.

    Nah, nilai CTOR yang bagus berkisar di angka 15%.

    Akan tetapi, ini tidak selalu berlaku di semua industri.

    Umumnya, angka yang berlaku adalah 15% untuk industri media, entertainment, retail, dan industri sejenisnya dinilai sudah bagus.

    Sementara, CTOR 10% untuk industri otomotif, kuliner, dan lainnya sudah cukup.

    Namun, pada dasarnya, semakin tinggi tentu saja semakin baik.

    Jika penasaran, sebagai benchmark, ini adalah rata-rata CTOR di berbagai industri yang perlu kamu tahu.

    click to open rate

    © CampaignMonitor.com

    Baca Juga: Jangan Lupa Penuhi 7 Checklist Ini sebelum Mengirim Email Marketing

    Pentingnya CTOR

    Seperti yang sudah Glints sedikit jelaskan sebelumnya, nilai CTOR merefleksikan berapa persentase orang yang melakukan klik atau mengikuti call to action yang sudah kita tampilkan di email.

    Misalnya, mengklik tombol untuk mengunjungi landing page.

    Nah, CTOR adalah metrik yang penting digunakan untuk mendorong marketer berinovasi lebih baik agar lebih banyak lagi orang yang tertarik mengikuti CTA yang ada.

    Dengan begitu, kemungkinan besar penjualan bisa meningkat.

    Tanpa mengukur click to open rate, kita tidak akan bisa mengetahui apakah email yang dikirim sudah bagus dan efektif atau belum.

    CTOR vs CTR

    ctor adalah

    © Freepik.com

    Ketika kita hanya melihat hasil dari perhitungan CTR, mungkin kesimpulan yang diambil bisa saja kurang akurat.

    Impact Plus mencontohkan kasus dua email, yaitu email A dan email B.

    Email A memiliki 5% CTR, sementara email B 10% CTR.

    Jika hanya melihat CTR, kita tentu menganggap bahwa email B lebih bagus dan lebih berhasil.

    Padahal, belum tentu begitu.

    Ketika kita lihat CTOR-nya, click to open rate email A adalah 50% sementara email B 20%.

    Berarti, 5 dari 10 yang membuka email tersebut melakukan klik.

    Sementara, pada kasus email B, hanya 2 orang yang melakukannya.

    Setelah mengetahui click to open rate-nya, kita bisa melakukan perbaikan yang sesuai agar kesuksesan dapat ditingkatkan lagi.

    Baca Juga: Tingkatkan Efektivitas Newsletter dengan Email Marketing Services dan 4 Rekomendasinya

    Bisa disimpulkan bahwa CTOR melengkapi dan membantu proses email marketer saat membuat keputusan.

    Jadi, jika selama ini belum menggunakan metrik yang satu ini, sudah saatnya kamu mencobanya.

    Untuk memperluas pengetahuanmu soal metrik-metrik email marketing dan trik-trik suksesnya, kamu bisa ikut kelas dengan topik marketing di Glints ExpertClass, lho.

    Langsung saja klik di sini untuk gabung dengan kelas seru yang dibawakan para pakar profesional.

    Jangan sampai kehabisan slot-nya yang terbatas, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait