Jangan Lupa Penuhi 7 Checklist Ini sebelum Mengirim Email Marketing

Tayang 11 Feb 2021 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Mengingat tujuan utamanya adalah mendapatkan lead generation, ada beberapa tips yang wajib kamu ikuti sebelum mengirim email marketing.

    Glints sudah menyiapkan checklist berisikan apa saja yang harus diperhatikan, agar usaha membuat email marketing bisa berbuah manis.

    Jangan sampai ada satu detail yang tertinggal, karena hal tersebut bisa berdampak negatif ke CTR (click-through rate) email yang dikirimkan.

    Kamu bisa menyalin checklist di bawah dan selalu mengecek ulang sebelum mengklik tombol “send” ke orang banyak.

    Yuk, lihat apa saja isi daftarnya!

    1. Pastikan semua link berfungsi dengan baik

    tips mengirim email marketing

    © Freepik.com

    Tips pertama ketika ingin mengirim email marketing adalah memastikan link yang dimasukkan sudah tepat dan berfungsi.

    Misalnya, kamu ingin menaruh link sebuah artikel. Cek lagi apakah ketika dibuka, tautan tersebut mengarahkan ke artikel yang dituju atau justru merupakan broken link.

    Menurut Computer Hope, broken link adalah tautan dari halaman sebuah situs yang tidak lagi bekerja karena berbagai macam alasan. 

    Bisa jadi ada typo, halaman tujuan sudah dihapus (error 404), dan lain-lain.

    Kalau kamu menggunakan atribut tombol atau gambar sebagai CTA (call-to-action), jangan lupa juga untuk memasukkan link-nya, ya.

    Baca Juga: 6 Tips Menulis CTA yang Efektif untuk Menggaet Pelanggan

    2. Jangan sampai ada typo

    © Freepik.com

    Ketika user sudah meluangkan waktu dan tenaga untuk membaca email marketing yang diterima, akan menyebalkan jika kualitas kontennya kurang bagus.

    Maka dari itu, pastikan tidak ada typo dari segi penulisan dan juga apakah kalimat yang disusun sudah rapi atau belum.

    3. Apakah penggunaan warna sudah tepat?

    tips mengirim email marketing

    © Pexels.com

    Tips selanjutnya yang wajib diperhatikan sebelum mengirim email marketing adalah penggunaan warna di dalam konten. 

    Kamu harus melihat apakah warna yang digunakan mempermudah penerima email ketika membacanya atau justru memusingkan kepala.

    Poin ini juga berlaku untuk gambar, ya. Menurut Cakemail, kamu harus mengecek apakah gambar yang dimasukkan terlihat dengan jelas, pecah atau tidak, bagaimana warnanya, dan seterusnya.

    4. Pemilihan subject dan nama pengirim

    © Freepik.com

    Kalau tiga checklist di atas sudah terpenuhi, tips lain dari Glints adalah ingat pemilihan subject dan nama pengirim sebelum mengirim email marketing.

    Apakah subject yang digunakan terlihat seperti ditulis oleh orang atau robot? Apakah kamu sudah personalisasi nama pengirim?

    Misalnya, ada perusahaan bernama “Cahaya Sentosa”. Tim marketing mereka akan mengirim email dengan pilihan nama pengirim “Cahaya Sentosa” atau “Hi dari Cahaya Sentosa!”. 

    Sebagai user, pilihan kedua akan lebih menarik karena terdengar lebih ramah dan personal.

    Baca Juga: Ingin Mengirim Newsletter? Ketahui Dulu Rekomendasi Tools-nya di Sini!

    5. Optimasi format plain text

    © Freepik.com

    Hubspot menyebutkan bahwa selain HTML (berisikan gambar dan semua elemennya), format plain text juga perlu diperhatikan. 

    Pasalnya, tidak semua orang menyalakan pengaturan HTML untuk email mereka. Ada yang lebih suka melihat teksnya saja agar lebih ringkas.

    6. Jangan lupa mengirim tes email

    tips sebelum mengirim email marketing

    © Freepik.com

    Di dalam checklist-nya, LeadFuze juga memberi tips agar tak lupa melakukan tes dan memeriksa hasilnya saat mengirim email marketing.

    Dalam tahap pengujian ini, biasanya kamu akan mengecek apakah konten dalam email yang dikirimkan sudah tepat dan juga masuk ke manakah email tersebut.

    Kalau di saat tes email masih masuk ke kategori promotions atau spam, tandanya harus ada yang diubah lagi.

    Pasalnya, biasanya orang akan mengutamakan membaca email yang ada di primary dan tak menghiraukan kategori lainnya.

    7. Apakah tombol unsubscribe mudah ditemukan?

    © Freepik.com

    Nah, poin ini juga tak kalah penting. 

    Menurut MailJet, tiap email marketing wajib menyertakan tombol unsubscribe agar orang-orang yang sedang atau akan berlangganan memiliki pilihan.

    Karena kalau tidak, bisa-bisa email kirimanmu dimasukkan ke dalam spam dan dianggap jelek oleh penerima email tersebut.

    Baca Juga: 4 Contoh Newsletter Ini Dapat Kamu Jadikan Sebagai Acuan

    Itu dia berbagai macam tips yang wajib diikuti. Jangan lupa jadikan tips di atas sebagai checklist sebelum mengirim email marketing, ya. 

    Setelah membaca artikel ini, tentu kamu mendapat ilmu baru yang bisa diaplikasikan ke pekerjaan sehari-hari.

    Kalau masih mencari, tenang saja. Kamu bisa langsung cek ratusan lowongan pekerjaan marketing di Glints dan pilih yang sesuai dengan skill-mu.

    Ingin mengembangkan skill terlebih dahulu? Ada Glints ExpertClass yang bisa diikuti dari mana pun kamu berada.

    Glints ExpertClass akan dibawakan oleh para profesional dari bidang marketing yang siap membagikan ilmu dan pengalamannya untukmu.

    Jadi, tunggu apa lagi? Cari kelas yang ingin diikuti dan daftarkan dirimu, sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait