Cooperative Advertising, Metode Beriklan yang Menguntungkan Bisnis Kecil

Tayang 16 Feb 2021 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Bagi bisnis yang masih kecil tentunya anggaran untuk iklan bukanlah hal terpenting untuk disiapkan. Namun, hal itu bisa diakali dengan menerapkan metode cooperative advertising.

    Cooperative advertising memang bisa menjadi alat yang ampuh bagi pemilik usaha yang masih kecil. Apalagi jika mereka memiliki anggaran terbatas untuk membuat iklan.

    Padahal, iklan sangatlah penting bahkan bisa disebut sebagai hal vital untuk mendukung bisnis agar bisa lebih dikenal.

    Lantas, apa sebenarnya cooperative advertising itu? Mengapa disebut bisa menguntungkan bagi bisnis yang masih kecil? Jika penasaran, simak terus rangkumannya di bawah ini, ya!

    Baca Juga: Buat Calon Pembeli Makin Yakin dengan Produkmu dengan Comparative Advertising

    Pengertian Cooperative Advertising

    cooperative advertising

    © Freepik.com

    Sederhananya cooperative advertising adalah sebuah usaha kemitraan periklanan antara dua perusahaan atau lebih, dilansir dari Tinuiti.

    Umumnya yang terlibat dengan jenis periklanan ini adalah para produsen, dengan pihak grosir dan pengecer karena mereka ingin meningkatkan penjualan produk tertentu.

    Dalam melakukan cooperative advertising, umumnya akan menggunakan berbagai jenis periklanan.

    Misalnya dari iklan televisi, radio, iklan majalah, selebaran katalog, hingga reklame. Sayangnya iklan digital bukanlah hal yang terlalu ditonjolkan dari jenis metode periklanan ini.

    Menurut Chron, memang cooperative advertising masih menggunakan media iklan tradisional dan strategi offline marketing

    Pasalnya fokus dari kerjasama iklan tersebut adalah untuk meningkatkan peningkatan penjualan suatu produk pada toko grosir di suatu daerah.

    Umumnya toko grosir memang tidak terlalu perlu untuk beriklan. Namun, dengan menggunakan cooperative advertising dengan produsen produk, mereka bisa mempromosikan produk sekaligus tokonya.

    Inc juga menjelaskan bahwa dengan melakukan usaha iklan bersama maka bisa membuat hubungan antara produsen produk dan pihak toko grosir dan pengecer bisa menjadi lebih baik.

    Selain itu, cara tersebut juga mampu menarik pelanggan untuk berbelanja ke toko grosir tersebut dan meningkatkan penjualan produknya.

    Baca Juga: Advertising Campaign: Kunci Sukses Marketer untuk Meningkatkan Penjualan

    Kelebihan dan Kekurangan Cooperative Advertising

    © Freepik.com

    Jenis periklanan yang satu ini juga memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Berikut ini penjelasannya yang dilansir dari The Balance Careers.

    Kelebihan

    a. Menghemat anggaran

    Kelebihan pertama dari cooperative advertising tentu saja dapat menghemat anggaran dari perusahaan untuk membuat iklan.

    Dengan bekerja sama bersama bisnis lain tentu saja anggaran yang dikeluarkan untuk membuat iklan bisa jauh lebih sedikit dibandingkan jika dilakukan sendiri.

    Jadi, bagi bisnis yang baru merintis tentu saja sangat terbantu dengan adanya kerja sama iklan seperti ini.

    b. Eksposur yang lebih besar

    Cooperative advertising memang hanya fokus pada periklanan dengan skala lokal saja. Meski begitu, tentu saja bisnis yang ikut melakukannya tetap akan mendapatkan eksposur yang lebih luas.

    Meskipun iklan yang dibuat hanya sebatas pada iklan televisi dan radio lokal, tentu saja hal itu sudah sangat membantu tingkatkan brand awareness

    Selain itu, pemasangan iklan pada papan reklame atau pembuatan brosur juga tetap efektif untuk mengenalkan bisnis dan produk ke masyarakat dengan lebih cepat.

    c. Meningkatkan pelanggan baru

    Mencari pelanggan baru memang tidak mudah. Namun, ada satu cara agar bisa meningkatkan pelanggan baru dengan cepat, yaitu dengan sering melakukan iklan.

    Nah, dengan melakukan cooperative advertising tentunya bisnis yang baru merintis memiliki kesempatan besar untuk meningkatkan jumlah pelanggan barunya.

    Pasalnya, iklan tidak hanya membuat nama bisnis semakin terkenal saja, tapi juga mampu meningkatkan kepercayaan dari calon pelanggan baru.

    Kekurangan

    a. Kurangnya visibilitas

    Saat melakukan cooperative advertising tentu saja bisnis harus berbagi porsi dengan yang lainnya. Hal itu tentunya bisa mengurangi visibilitas.

    Bagi bisnis yang masih kecil tentunya visibilitas sangatlah penting. Namun, dalam metode periklanan ini tentunya tidak bisa menonjolkan salah satu bisnis saja.

    b. Pesan yang kurang tersampaikan

    Kekurangan selanjutnya dari melakukan cooperative advertising adalah pesan yang kurang tersampaikan dengan baik.

    Dengan melakukan metode ini tentunya pesan yang disampaikan adalah pesan bersama dari gabungan perusahaan.

    Jadi, jika ingin menyampaikan pesan yang mendalam lewat iklan tentu saja kurang efektif jika menggunakan metode iklan tersebut.

    Baca Juga: Mengenal Lebih Dalam Advertising Plan dan Cara Mempersiapkannya

    Itulah penjelasan mengenai cooperative advertising, salah satu metode beriklan yang bisa dicoba bagi bisnis yang masih baru berkembang.

    Saat ingin membuat iklan dengan cara bekerjasama dengan bisnis lainnya, pastikan membuat aturan yang jelas agar nantinya tidak terjadi konflik.

    Nah, jika tertarik dengan dunia advertising kamu bisa mendapatkan berbagai informasi dan ilmu jika mendaftarkan diri di Glints.

    Kamu bisa mengikuti webinar dan workshop marketing di Glints ExpertClass. Lalu juga mendapatkan newsletter Glints setiap minggunya untuk bacaan bermanfaat seputar dunia kerja.

    Tunggu apa lagi? Yuk, sign up di Glints hari ini juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait