Buat Calon Pembeli Makin Yakin dengan Produkmu dengan Comparative Advertising
Rata-rata per orang terpapar hampir 4000 iklan, per harinya. Artinya, iklan masih jadi strategi efektif untuk mengenalkan produk ke publik, dan salah satu jenis iklan yang menarik adalah comparative advertising.
Comparative advertising adalah salah strategi marketing yang cukup sering dilakukan oleh brand populer dunia untuk mendapatkan perhatian pelanggan.
Brand pun bisa mendapatkan banyak keuntungan dari melakukan strategi iklan yang satu ini misalnya peningkatan brand awareness hingga penjualan.
Nah, sebenarnya apa sih comparative advertising itu dan mengapa strategi yang satu ini begitu efektif?
Jika penasaran, yuk simak terus penjelasannya di bawah ini.
Baca Juga: Ini Dia 6 Skill yang Dibutuhkan dalam Bidang Advertising
Isi Artikel
Apa Itu Comparative Advertising?
Berdasarkan definisi dari Investopedia, comparative advertising adalah strategi pemasaran di mana produk dan layanan dari perusahaan disajikan lebih unggul dibandingkan dengan pesaing.
Umumnya brand yang menggunakan comparative advertising akan melakukan perbandingan berdasarkan nilai, kualitas, atau harga produk.
Saat produk dibandingkan secara langsung memang terkadang akan sedikit bernada negatif.
Namun, hal yang satu ini juga memiliki dampak baik karena bisa menarik perhatian dari audiens.
Dalam melakukan comparative advertising, jangan lupa tunjukkan keunikan yang dimiliki oleh brand.
Itulah mengapa perlu dipersiapkan USP atau Unique Selling Proposition dari brand terlebih dahulu.
Saat sudah mengetahui keunikan dan kelebihan dari brand, tentu akan lebih mudah untuk membandingkannya dengan produk pesaing.
Sebenarnya jenis iklan yang satu ini sudah sangat familiar dilakukan oleh banyak brand dari seluruh dunia.
Comparative advertising sendiri telah dikenal sejak pertengahan tahun 1800-an. Namun, strategi jenis ini baru mulai sering dilakukan pada tahun 1972.
Awalnya comparative advertising adalah jenis iklan yang banyak dilakukan di televisi.
Akan tetapi, dengan berkembangya internet, kini mulai banyak brand yang juga membuat iklan komparatif lewat media sosial.
Alasan Comparative Advertising Cukup Efektif
Salah satu alasan mengapa jenis iklan yang satu ini cukup populer tentunya karena sangat efektif untuk menarik pelanggan baru.
Pasalnya, comparative advertising menargetkan para comparison shoppers atau pembeli pembanding.
Mereka adalah orang-orang yang lebih suka membandingkan suatu produk terlebih dahulu sebelum membelinya.
Eugene Schwartz lewat bukunya Breakthrough Advertising menyatakan bahwa comparison shoppers adalah orang yang paling mungkin membeli produk setelah para pelanggan loyal.
Dalam buku tersebut juga dijelaskan bahwa ada 5 tahapan customer awareness yang bisa ditingkatkan dengan melakukan comparative advertising.
Berikut ini tahapan-tahapannya:
Unaware
Pada tahap ini calon pelanggan masih belum memiliki suatu masalah sehingga tidak tahu kebutuhan mereka dari suatu produk tertentu.
Problem aware
Calon pelanggan sudah mengalami suatu masalah, tapi masih belum mengetahui solusi yang tepat.
Solution aware
Di tahap ini calon pelanggan sedang mencari tahu cara menyelesaikan masalahnya. Namun, mereka masih belum mengetahui bahwa produk yang kamu tawarkan bisa memberikan solusi yang dicarinya.
Product aware
Pelanggan tersebut telah menjadi pelanggan potensial karena sedang mempelajari produk yang ditawarkan.
Mereka juga akan membandingkannya dengan produk lain untuk mencari tahu mana yang paling tepat.
Most aware
Pada tahapan ini pelanggan tersebut sudah menentukan pilihannya dan siap untuk membeli produk yang ditawarkan.
Menurut Coschedule, saat melakukan comparative advertising harus memperhatikan beberapa hal seperti berikut ini:
- Meyakinkan pelanggan mengapa mereka harus beralih menggunakan produk yang ditawarkan.
- Memberikan informasi yang akurat terhadap produk dari pesaing.
- Tidak mengubah atau memanipulasi produk dari pesaing.
- Tidak bertujuan untuk menipu pelanggan.
Hal terpenting dari melakukan comparative advertising adalah dengan membandingkan produk secara adil.
Jadi, jangan sampai memanipulasi atau memberikan informasi yang kurang benar soal produk pesaing.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dalam Advertising Plan dan Cara Mempersiapkannya
Contoh Brand yang Sudah Menerapkannya
Seperti yang sempat disinggung di atas, sudah cukup banyak brand populer yang mencoba menerapkan jenis iklan yang satu ini.
Mereka pada umumnya melakukan perbandingan secara langsung, tidak langsung, atau bahkan dengan menggunakan parodi untuk menunjukkan keunggulan produk.
Dilansir dari Wordstream, berikut ini beberapa contohnya:
1. Wendy’s vs McDonald’s
Contoh pertama dari comparative advertising adalah dari sebuah cuitan yang dilakukan oleh Wendy’s dengan membandingkan produknya dengan McDonald’s.
Jika membicarakan brand makanan cepat saji yang menghadirkan burger paling populer, tentu kedua perusahaan tersebut ada di daftar paling atas.
Namun, Wendy’s memiliki suatu keunikan yaitu dengan selalu menyajikan burger dengan daging sapi yang selalu segar.
Dalam cuitannya Wendy’s menuliskan sebuah caption yang berbunyi “TFW (that feeling when) your beef’s still frozen” yang merujuk pada produk dari McDonalds.
Menariknya, mereka juga menyiapkan gambar Big Mac yang dibuat pudar seperti saat Thanos menghancurkan setengah kehidupan di alam semesta.
Memang dibuatnya cuitan itu dalam rangka mengikuti hype film Avengers: Infinity War. Perbandingan itu pun berhasil membuat Wendy’s jadi viral.
2. Dove vs produk lain
Selain membuat iklan perbandingan dengan menyebutkan langsung siapa pesaingnya, brand juga bisa membuat perbandingan dengan tidak langsung menyebutkan pesaingnya.
Misalnya seperti comparative advertising yang dibuat oleh Dove. Dalam iklannya mereka tidak menyebutkan secara spesifik siapa sebenarnya pesaingnya.
Mereka menyiapkan gambar perbandingan produk lain yang tidak diketahui nama brand-nya dengan hiasan kawat berduri.
Produk tersebut disejajarkan dengan produk unggulan dari Dove.
Memang terlihat sederhana, tapi mereka berhasil menarik perhatian audiens.
Pasalnya, iklan itu memiliki pesan yang sederhana dan mudah diingat yaitu Dove akan merawat kulit dengan lebih hati-hati.
Kawat berduri pada produk pesaing mengisyaratkan bahwa produk tersebut tidak mampu merawat kulit dengan baik dan masih membuatnya kasar.
Melakukan comparative advertising tanpa menyebutkan pesaing spesifik tentunya akan membuat citra brand tetap terlihat positif.
Baca Juga: Online Advertising vs Offline Advertising, Mana yang Lebih Efektif?
Demikianlah penjelasan mengenai comparative advertising mulai dari pengertian hingga contohnya yang sudah dilakukan oleh brand.
Jika tertarik mencoba menggunakan jenis strategi marketing yang satu ini, selalu pastikan agar tidak memberikan informasi yang kurang benar mengenai produk pesaing.
Advertising menjadi salah satu jenis strategi yang pasti akan selalu berubah dan mengikuti tren yang sedang berkembang.
Supaya kamu tidak ketinggalan dengan informasi dan tips seputar jenis advertising, jangan lupa untuk berlangganan newsletter dari Glints.
Tunggu apa lagi, segera daftarkan email-mu sekarang juga agar tidak ketinggalan informasi terbaru dari Glints.