5 Contoh Surat Cuti Melahirkan & Panduan Mengajukannya
Glints TapLoker punya 5 contoh surat cuti melahirkan yang bisa kamu pakai ketika mengajukan cuti. Semua bisa kamu sesuaikan sendiri sesuai kebutuhan.
Pasalnya, cuti melahirkan adalah hak dasar setiap karyawan perempuan yang bekerja secara formal. Dalam dunia kerja profesional, pengajuan cuti melahirkan perlu dilakukan secara tertulis melalui surat resmi.
Yuk, simak bahasan lengkap tentang surat cuti melahirkan: dari pengertian, komponen penting, hingga contoh suratnya yang bisa langsung digunakan.
Isi Artikel
Apa Itu Surat Cuti Melahirkan?
Surat cuti melahirkan adalah dokumen resmi yang diajukan karyawan kepada atasan atau HRD untuk meminta izin tidak bekerja selama masa persalinan dan pemulihan.
Surat ini penting karena:
- Menjadi arsip formal bagi perusahaan.
- Memastikan hak cuti karyawan sesuai UU Ketenagakerjaan.
- Membantu tim HRD dalam mengatur pengganti atau pembagian tugas sementara.
Dasar Hukum Cuti Melahirkan
Dasar hukum untuk aturan cuti melahirkan di Indonesia tertuang dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2024 tentang KIA. Dalam aturan ini:
- Ibu hamil berhak atas cuti melahirkan selama tiga bulan yang bersifat wajib diberikan oleh pemberi kerja.
- Dalam kondisi khusus usai melahirkan, maka ibu berhak mendapatkan tambahan tiga bulan cuti menjadi total enam bulan (Pasal 4 ayat (3) dan ayat (5) UU No 4 Tahun 2024).
- Ibu tetap dibayarkan gaji atau upah secara penuh oleh pemberi kerja.
- Bagi perusahaan yang melanggar ketentuan hak cuti melahirkan dan tidak membayarkan upah, dapat dikenai sanksi pidana.
Pada intinya, perusahaan tidak boleh memotong gaji atau memaksa karyawan untuk tetap bekerja selama masa ini.
Komponen yang Harus Ada dalam Surat Cuti Melahirkan
Agar surat cuti melahirkan sah dan jelas, pastikan memuat informasi berikut:
- Tanggal surat
- Nama dan jabatanmu sebagai karyawan
- Nomor Induk Karyawan (NIK) jika ada
- Alamat email atau kontak yang bisa dihubungi
- Periode cuti yang diajukan
- Alasan cuti
- Ucapan terima kasih dan harapan persetujuan
- Tanda tangan dan nama jelas
Kamu juga bisa melampirkan bukti-bukti medis yang mendukung jika diperlukan. Lebih jelasnya, kamu bisa tanya dulu ke HRD atau atasan di kantor.
Ini karena setiap kantor bisa jadi memiliki kebijakan yang berbeda-beda soal pengajuan surat cuti melahirkan.
Contoh Surat Cuti Melahirkan
1. Contoh surat cuti melahirkan resmi (format formal)
Jakarta, 1 Maret 2025
Kepada Yth, HRD Manager PT Sejahtera Abadi
Jl. Merdeka No. 123 Jakarta Pusat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Putri Ayu Lestari
Jabatan: Staf Administrasi
NIK: 12345678
Bermaksud mengajukan cuti melahirkan terhitung mulai tanggal 15 Maret 2025 hingga 15 Juni 2025, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Saya akan memastikan semua pekerjaan saya dapat diserahkan secara tertib kepada rekan kerja sebelum tanggal cuti.
Demikian surat ini saya ajukan. Atas perhatian dan pengertiannya, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
(tanda tangan)
Putri Ayu Lestari
2. Contoh surat cuti melahirkan yang mendadak (format formal)
Jakarta, 1 Maret 2025
Kepada Yth, HRD Manager PT Sejahtera Abadi
Jl. Merdeka No. 123 Jakarta Pusat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Putri Ayu Lestari
Jabatan: Staf Administrasi
NIK: 12345678
Dengan ini mengajukan permohonan cuti melahirkan secara mendadak mulai tanggal 5 Maret 2025, dikarenakan hasil pemeriksaan dokter menunjukkan adanya indikasi kelahiran prematur.
Sesuai dengan anjuran medis, saya perlu segera menjalani perawatan intensif dan persiapan persalinan lebih awal dari jadwal sebelumnya.
Saya akan berkoordinasi dengan rekan kerja untuk memastikan proses serah terima pekerjaan tetap berjalan sebaik mungkin. Surat keterangan dari dokter terlampir sebagai bukti pendukung.
Demikian surat ini saya sampaikan. Atas perhatian dan pengertiannya, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
(tanda tangan)
Putri Ayu Lestari
3. Contoh surat cuti melahirkan via email (format modern)
Subject: Pengajuan Cuti Melahirkan – Putri Ayu Lestari
Kepada Yth. Tim HRD,
Saya, Putri Ayu Lestari (NIK 12345678), staf Administrasi di PT Sejahtera Abadi, ingin mengajukan cuti melahirkan mulai tanggal 15 Maret 2025 hingga 15 Juni 2025.
Saya akan memastikan proses serah terima tugas berjalan dengan baik sebelum masa cuti dimulai. Mohon konfirmasi dan persetujuan dari tim HRD.
Terima kasih atas perhatian dan dukungannya.
Salam,
Putri Ayu Lestari
Email: [email protected]
HP: 0812-3456-7890
4. Contoh surat perpanjangan cuti melahirkan karena alasan medis (format formal)
Jakarta, 6 Juni 2025
Kepada Yth, HRD Manager PT Sejahtera Abadi
Jl. Merdeka No. 123 Jakarta Pusat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Putri Ayu Lestari
Jabatan: Staf Administrasi
NIK: 12345678
Melalui surat ini, saya mengajukan perpanjangan cuti melahirkan yang semula dijadwalkan berakhir pada tanggal 15 Juni 2025.
Hal ini disebabkan adanya komplikasi pascapersalinan, sehingga saya dianjurkan oleh dokter untuk menjalani bed rest lanjutan guna mempercepat proses pemulihan dan dalam rangka pemantauan kondisi kesehatan saya serta bayi saya.
Saya mohon perpanjangan cuti selama 1 bulan ke depan, terhitung sejak 16 Juni 2025 hingga 15 Juli 2025, sesuai rekomendasi medis. Surat keterangan dokter terlampir sebagai bukti pendukung.
Saya akan tetap menjaga komunikasi dengan tim dan siap memberikan update terkait kondisi saya secara berkala.
Demikian surat ini saya ajukan. Atas perhatian dan kebijaksanaannya, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
(tanda tangan)
Putri Ayu Lestari
5. Contoh surat perpanjangan cuti melahirkan via email (format modern)
Subject: Permohonan Perpanjangan Cuti Melahirkan – Putri Ayu Lestari
Kepada Yth. Tim HRD,
Saya, Putri Ayu Lestari (NIK: 23456789), staf Administrasi di PT Sejahtera Abadi, ingin mengajukan perpanjangan cuti melahirkan selama 1 bulan, terhitung dari 16 Juni hingga 15 Juli 2025.
Pengajuan ini saya ajukan karena terdapat komplikasi pascapersalinan, dan dokter menyarankan saya menjalani bed rest lanjutan untuk proses pemulihan. Surat keterangan dokter saya lampirkan sebagai referensi.
Mohon persetujuan dan konfirmasi dari tim HRD. Terima kasih atas pengertian dan dukungannya.
Salam,
Putri Ayu Lestari
Email: [email protected]
HP: 0812-3456-7890
Tips Menulis Surat Cuti Melahirkan yang Profesional
Dalam membuat surat cuti melahirkan, ada beberapa hal yang kamu wajib perhatikan. Di antaranya:
- Gunakan bahasa sopan dan ringkas.
- Tentukan tanggal cuti dengan jelas. Sebutkan tanggal mulai dan tanggal berakhirnya cuti.
- Beri tahu rekan kerja, atasan, atau tim lebih awal untuk koordinasi pekerjaan.
- Kirim surat maksimal 1 bulan sebelum tanggal cuti (kecuali dalam situasi medis yang mendesak).
Kesalahan Umum Saat Membuat Surat Cuti Melahirkan
Banyak karyawan yang masih melakukan beberapa kesalahan saat menulis surat cuti. Berikut yang perlu dihindari:
- Salah menuliskan tanggal cuti. Cek berulang kali apakah tanggalnya sudah tepat.
- Lupa mencantumkan NIK atau jabatan.
- Menggunakan bahasa informal, terlalu singkat, atau banyak salah ketiknya.
- Tidak menyebutkan siapa yang akan mengambil alih pekerjaan sementara.
Hindari kesalahan-kesalahan ini agar permohonan kamu tidak ditolak atau diproses lebih lama.
Kepada Siapa Harus Mengajukan Surat Cuti Melahirkan?
Secara umum, surat cuti melahirkan diajukan kepada:
- Atasan langsung (supervisor atau manajer)
- Tim HRD (Human Resources Development)
Beberapa perusahaan mensyaratkan pengajuan dilakukan melalui sistem HRIS atau aplikasi internal, jadi pastikan kamu mengikuti alur yang berlaku di tempat kerjamu.
Siapa Saja yang Harus Diberi Tahu Kalau Mau Cuti Melahirkan?
Selain atasan dan HRD, penting juga untuk memberi tahu pihak-pihak berikut:
- Rekan satu tim, agar mereka bisa mempersiapkan diri mengambil alih tugas.
- Tim operasional atau admin, terutama jika pekerjaanmu berkaitan langsung dengan kegiatan operasional harian.
- Pihak klien atau vendor, jika kamu memiliki tanggung jawab eksternal yang harus dialihkan sementara.
Kamu memang tidak perlu mengirimkan surat pengajuan cuti resmi kepada mereka. Namun, kamu tetap harus mengirimkan pemberitahuan atau handover notice kepada rekan-rekanmu tersebut.
Komunikasi yang terbuka akan membantu semua pihak untuk menyesuaikan diri dengan absennya kamu selama masa cuti.
Kapan Sebaiknya Mengajukan Surat Cuti Melahirkan?
Idealnya, surat cuti melahirkan diajukan:
- Setelah mendapat estimasi Hari Perkiraan Lahir (HPL) dari dokter.
- Sekitar 1 bulan sebelum tanggal HPL.
- Lebih awal jika ada kondisi medis khusus.
Bagaimana Jika Ingin Memperpanjang Cuti Melahirkan?
Karyawan bisa mengajukan perpanjangan cuti jika:
- Ada rekomendasi dari dokter.
- Kondisi ibu atau bayi belum memungkinkan untuk kembali bekerja.
- Masih dalam masa 3 bulan pascamelahirkan.
Surat perpanjangan harus menyebutkan alasan medis dan dilampirkan dengan surat keterangan dari dokter.
Mengajukan cuti melahirkan secara tertulis adalah bentuk profesionalisme dan tanggung jawabmu sebagai karyawan. HRD dan manajemen juga wajib memastikan hak ini dipenuhi tanpa diskriminasi.
Gunakan contoh surat cuti melahirkan di atas sebagai acuan agar proses administrasi berjalan lancar, ya.