Content Syndication: Arti, Manfaat, Strategi, dan Cara Memulainya

Diperbarui 30 Sep 2022 - Dibaca 12 mnt

Isi Artikel

    Mendapatkan traffic website yang tinggi tentu menjadi salah satu tujuan dari banyak marketer. Hal itu sebenarnya bisa dibantu dengan menggunakan content syndication.

    Salah satu cara agar traffic bisa selalu meningkat tentunya dengan menyediakan konten yang berkualitas.

    Menurut laporan yang dirilis oleh SEMrush di tahun 2019 lalu, lebih dari 75% marketer mengatakan bahwa perusahaan mereka sudah memiliki strategi content marketing.

    Menariknya, 40% di antaranya mengatakan bahwa strategi content marketing tersebut berhasil meningkatkan traffic.

    Untuk meningkatkan traffic dan performa SEO sebenarnya ada banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya adalah content syndication.

    Lalu, apa sebenarnya content syndication itu? Mengapa strategi tersebut cukup ampuh untuk meningkatkan pengunjung website?

    Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini.

    Baca Juga: Begini Bedanya Peran Content Marketing dan Social Media Marketing

    Arti Content Syndication

    content syndication adalah

    © Rawpixel.com

    HubSpot mendefinisikan content syndication sebagai cara mempublikasi ulang sebuah konten yang sama di satu atau lebih situs web yang berbeda.

    Konten yang dipublikasikan ulang tersebut bisa saja berupa artikel, video, infografis, atau jenis konten lainnya.

    Content syndication bermanfaat bagi para penulis asli karena bisa mendapatkan audiens baru dan pembaca mereka menjadi lebih banyak.

    Sementara itu, bagi website yang mempublikasikan konten juga mendapatkan manfaat karena konten yang mereka sajikan akan lebih beragam.

    Jadi, baik dari sisi penulis atau media yang mempublikasikan konten akan sama-sama mendapatkan keuntungan.

    Banyak orang yang menganggap bahwa content syndication sebagai guest blogging. Namun, sebenarnya kedua hal itu cukuplah berbeda.

    Guest blogging adalah konten yang benar-benar baru dan ditulis khusus untuk satu publikasi.

    Sementara itu, content syndication benar-benar mengambil konten yang sama persis dan menerbitkannya kembali di platform lain dengan izin penulis.

    Pembaca sebenarnya bisa melihat jelas mana artikel guest blogging atau yang merupakan content syndication.

    Pasalnya, publikasi yang menerbitkan content syndication akan mencantumkan sumber aslinya. Biasanya ditulis seperti ini :This article originally appeared ini (Original publication + link).

    Manfaat yang Bisa Didapatkan

    © Rawpixel.com

    Dilansir dari SEMrush, berikut ini beberapa manfaat dari melakukan content syndication yang bisa dapatkan, di antaranya adalah:

    1. Meningkatkan jangkauan audiens

    Keuntungan pertama yang bisa kita dapatkan dari melakukan hal yang satu ini adalah jangkauan audiens akan lebih luas.

    Jika hanya mempublikasikan konten di website sendiri tentunya audiens-nya hanya itu-itu saja. Bahkan, sulit untuk mencari audiens baru jika konten tidak didistribusikan.

    Melakukan content syndication juga akan meningkatkan domain authority.

    Meskipun memerlukan waktu yang cukup lama, tapi dengan melakukan hal yang satu ini akan dapat memperluas jangkauan audiens dan meningkatkan traffic ke website.

    Namun, dengan melakukan content syndication maka akan lebih mudah untuk menjangkau audiens yang lebih banyak dan beragam.

    2. Sebagai upaya branding

    Branding adalah salah satu hal terpenting jika ingin nama brand bisa dikenal lebih banyak orang. Nah, melakukan content syndication rupanya juga dapat digunakan sebagai upaya branding.

    Pasalnya, saat konten dipublikasikan oleh website yang lebih populer, tentunya akan lebih banyak orang yang mulai tahu dengan nama brand kita.

    Selain itu, konten pun akan lebih dipercaya karena telah dipublikasikan oleh website yang lebih terkenal.

    3. Meningkatkan backlink

    Seperti yang disebutkan di atas, mendapatkan backlink dari website yang lebih dipercaya oleh Google juga akan mempengaruhi domain authority pemilik konten.

    Jadi, semakin banyak konten yang mendapatkan backlink dari website yang populer tentunya akan berpengaruh juga pada domain authority kita.

    Semakin tinggi skor yang dimiliki, pastinya kontennya pun akan semakin mudah mendapatkan ranking yang tinggi di pencarian Google.

    Baca Juga: Menyusun Content Marketing Funnel agar Berdampak Efektif

    Strategi Content Syndication

    1. Menggabungkan konten pihak ketiga ke dalam situs brand

    Strategi ini dilakukan dengan pertimbangan untuk melibatkan pesan dari pihak ketiga dalam situs brand yang kamu representasikan.

    Konten akan lebih mudah menjangkau audiens dan membuatmu dapat lebih banyak pengguna/pelanggan baru.

    Kamu juga bisa menggabungkan topik-topik tertentu sesuai dengan brand untuk mencapai target audiens yang lebih luas.

    Melibatkan influencer atau blogger juga merupakan langkah yang baik untuk republish konten sehingga bisa menarik perhatian audiens baru.

    2. Menampilkan postingan brand di website pihak ketiga

    Indeed menjelaskan, untuk meningkatkan brand visibility, kamu bisa meminta website lain menampilkan konten brand di platform mereka.

    Dengan memastikan kualitas konten yang baik, menampilkan feature article dalam website pihak ketiga ini juga akan menguntungkan mereka dengan peningkatan traffic.

    3. Mengunggah konten di platform sindikasi

    Salah satu strategi dalam content syndication yang juga sering dilakukan adalah dengan melakukan recycles pada konten yang sudah ada.

    Keuntungan dari strategi ini adalah kamu bisa menjangkau audiens lebih luas dari artikel yang ditulis kembali dan memungkinkan adanya partnership dengan pihak ketiga.

    4. Mendistribusikan konten brand secara mandiri

    Selain 3 strategi di atas, strategi content syndication yang terakhir adalah dengan mendistribusikan konten secara mandiri.

    Contohnya, kamu bisa menambahkan fitur “originally published on” dan memberi link ke artikel yang asli saat mengunggah artikel tersebut di paltform yang berbeda.

    Cara Memulainya

    © Rawpixel.com

    Seperti yang dijelaskan oleh Ahrefs, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mulai melakukan content syndication, antara lain:

    1. Buat konten yang menarik

    Konten yang menarik adalah hal yang paling penting dalam proses yang satu ini. Pasalnya, tanpa konten yang menarik tentunya website yang lebih populer akan enggan untuk mempublikasikannya.

    Itulah mengapa, hal pertama yang harus dipersiapkan sebelum melakukan content syndication adalah dengan membuat konten yang menarik, berkualitas, dan mendidik.

    2. Temukan website potensial untuk mempublikasikan konten

    Jika kamu masih pertama kali mencoba untuk melakukan hal yang satu ini tentu saja akan cukup kebingungan untuk mencari website untuk mempublikasikan konten.

    Nah, kamu bisa melakukan riset dahulu apa saja website populer yang bisa mempublikasikan ulang konten kita.

    Menurut Search Engine Journal, ada beberapa website terbaik yang bisa digunakan untuk melakukan content syndication.

    Misalnya saja, Business2Community, Medium, LinkedIn, Quora, hingga Tumblr.

    3. Bagikan konten yang sudah dipublikasi di media sosial

    Setelah artikel sudah dipublikasikan oleh website lain yang lebih populer, cobalah untuk tetap membagikan konten itu di media sosial.

    Hal itu bertujuan untuk menarik lebih banyak audiens untuk membaca kontenmu di website yang mempublikasikan tersebut.

    Baca Juga: 6 Tren Content Marketing yang akan Buat Brand-mu Populer di 2021

    Content syndication memang menjadi salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan traffic website dan domain authority.

    Jadi, hal yang satu ini memang layak dicoba dan masuk ke dalam bagian strategi content marketing dari brand-mu kan?

    Nah, jika tertarik dengan pembahasan soal content marketing atau digital marketing secara umum, kamu bisa mengikuti kelas di Glints ExpertClass.

    Di kelas online tersebut kamu bisa mendapatkan banyak pengetahuan baru langsung dari para ahli yang sudah profesional di bidangnya.

    Jadi, tunggu apa lagi? Segera tingkatkan skill-mu dengan ikut webinar di Glints ExpertClass, ya.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait