Competency Based Interview: Definisi, Metode, dan Contoh Jawabannya

Diperbarui 14 Apr 2024 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Competency based interview adalah jenis wawancara yang memiliki tujuan serupa dengan behavioral interview, yaitu untuk mengetahui bagaimana kandidat menyikapi suatu masalah atau situasi tertentu.

    Namun, menurut Prospects metode competency based interview lebih fokus pada keterampilan tertentu dari kandidat.

    Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut soal metode wawancara yang satu ini? Simak selengkapnya dalam rangkuman di bawah ini.

    Baca Juga: 7 Tips Latihan Interview Kerja agar Tak Grogi saat Menjalaninya

    Pengertian Competency Based Interview

    Competency based interview adalah jenis wawancara yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana kandidat menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk mengatasi suatu masalah, menurut Jobs.ac.uk.

    Salah satu tujuan recruiter melakukan metode wawancara competency based interview adalah untuk mengevaluasi soft skill yang dimiliki kandidat.

    Misalnya, untuk menilai seperti apa kemampuan komunikasi, kepemimpinan, kerja sama tim, dan skill lain yang dimiliki kandidat dalam mengatasi masalah.

    Pertanyaan dari jenis wawancara ini juga bersifat situasional sehingga saat menjawabnya sebaiknya kandidat menyebutkan contoh situasi yang ada di kehidupan nyata.

    Dengan begitu, recruiter akan langsung paham seperti apa kemampuan dan perilaku kandidat saat menghadapi situasi tertentu di tempat kerja.

    Metode Menjawab Competency Based Interview

    Jika bingung cara menjawabnya, tak perlu khawatir karena competency based interview adalah jenis wawancara yang memiliki metode tertentu untuk menjawabnya.

    Dilansir dari Total Jobs, setidaknya ada tiga metode yang bisa kamu coba. Yuk, pelajari selengkapnya!

    1. Metode STAR

    Nah, metode yang satu ini pasti sudah tak asing lagi di telingamu. STAR adalah singkatan dari Situation, Task, Action, dan Result.

    Sesuai kepanjangannya, kamu bisa berikan jawaban yang runtut dengan cara menjelaskan terlebih dahulu situasi di tempat kerja, lalu menggambarkan tugas atau goal apa yang harus kamu selesaikan.

    Setelah itu, uraikan langkah-langkah yang kamu lakukan untuk menyelesaikannya. Terakhir, tutup jawabanmu dengan hasil dari upayamu tersebut. Kalau bisa, sebutkan hasil yang bersifat kuantitatif, ya.

    2. Metode STARR

    Metode menjawab competency based interview selanjutnya adalah metode STARR.

    Hampir mirip dengan metode STAR, metode yang satu ini ada tambahan satu R di belakangnya yang merupakan singkatan dari Reflection.

    Jadi, kamu bisa jelaskan apa saja pelajaran terbesar yang kamu dapatkan dan strategi apa yang menurutmu bisa dimaksimalkan seandainya kamu dihadapkan dengan situasi yang serupa nantinya.

    Selain itu, kamu juga bisa ceritakan skill yang berhasil kamu asah dari pengalaman tersebut.

    3. Metode STARE

    Huruf E di metode ini ialah singkatan dari Evaluation. Apa bedanya Evaluation dan Reflection?

    Keduanya memang hampir mirip. Namun, refleksi lebih menekankan pada evaluasi yang kamu berikan untuk dirimu sendiri.

    Sementara itu, jika ingin menggunakan metode ini, kamu bisa juga jelaskan feedback yang diterima dari atasan maupun rekan kerjamu.

    Jika feedback tersebut positif, tentu itu akan menguntungkanmu. Apabila feedback-nya negatif, kamu bisa ungkapkan bagaimana feedback tersebut sangat berarti untuk proses belajarmu selama ini.

    Contoh Pertanyaan dan Jawabannya

    Beberapa contoh pertanyaan dan referensi jawaban untuk competency based interview adalah sebagai berikut. 

    1. Jelaskan tindakan yang Anda lakukan saat bekerja di bawah tekanan?

    Jenis pertanyaan ini sering ditanyakan saat interview HRD karena recruiter ingin tahu seperti apa sikap kandidat saat bekerja di bawah tekanan.

    Menurut Indeed untuk menjawabnya sebaiknya tonjolkan kemampuan yang dimiliki, sehingga bekerja di bawah tekanan bisa dilakukan dengan baik.

    Contoh jawaban

    Saya pernah bekerja sebagai seorang jurnalis di sebuah surat kabar. Setiap hari saya bekerja dengan deadline yang cukup ketat. Meski begitu, saya tetap bisa menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu karena telah membuat to do list. Jadi, saya tahu apa pekerjaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu sesuai jadwal deadline. Jika terdapat pekerjaan berat yang tidak dapat diselesaikan sesuai deadline, saya akan berkoordinasi dengan editor terlebih dahulu. Saya akan menjelaskan alasan mengapa pekerjaan tersebut tidak mampu diselesaikan sesuai jadwal.

    Dalam bahasa Inggris:

    I previously worked as a journalist in a newspaper. Every day I worked with a pretty tight deadline. Even so, I could finish my work on time because I always sorted my priority by making a to-do list. Therefore, I would know what work needed to be done first. If there was a difficult task that cannot be completed by the deadline, I would immediately communicate with the editor, explaining the reasons why and asking for suggestions.

    2. Selama bekerja di perusahaan sebelumnya apakah Anda pernah meyakinkan rekan kerja atau manajer untuk mengikuti saran Anda?

    Jika mendapatkan pertanyaan competency based interview seperti ini sebaiknya tunjukkan bahwa kamu memang memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

    Buatlah jawaban yang menunjukkan kemampuanmu dalam melakukan active listening, membuat solusi, dan meyakinkan orang lain dengan saran yang dibuat.

    Contoh jawaban

    Dahulu saya pernah bekerja sebagai coordinator untuk tim event planning. Tugas utama saya adalah berkomunikasi secara rutin dengan rekan satu tim serta klien. Suatu saat ada ketidaksepakatan antara klien dan manajer saya mengenai kapan acara harus dimulai. Setelah melalui banyak diskusi, saya bisa meyakinkan kedua belah pihak untuk menemukan solusi bersama. Pada akhirnya kami menemukan waktu yang paling sesuai dengan jadwal klien dan perusahaan saya sehingga masalah bisa diatasi dengan baik.

    Dalam bahasa Inggris:

    I used to work as a coordinator for an event planning team. My main job was to communicate regularly with my teammates and clients. There was a disagreement between the client and my manager regarding the event schedule. After initiating a discussion, I was able to convince both parties to find the best solutions. In the end, we finally came to an agreement about the event schedule that worked for both of my client and company. 

    Baca Juga: 5 Hal Penting yang Perlu Kamu Perhatikan ketika Tahap Interview User

    3. Pernahkah Anda menghadapi konflik saat bekerja dengan tim?

    Contoh pertanyaan competency based interview yang selanjutnya adalah mengenai cara kandidat saat menghadapi konflik.

    Untuk menjawab pertanyaan seperti ini jangan lupa soroti kemampuan komunikasi, penilaian, hingga resolusi konflik yang kamu miliki.

    Contoh jawaban

    Sebelumnya saya bergabung dengan tim penjualan dan ikut membantu membuat kampanye iklan bagi klien. Dulu di dalam tim saya ada beberapa orang yang tidak setuju dengan pilihan kampanye yang akan digunakan. Untuk menyelesaikan perbedaan pendapat saya dan tim akhirnya menghabiskan waktu selama seminggu untuk membahas rencana kampanye. Tiap saran dari anggota tim sangat diperlukan sehingga kami berhasil memilih kampanye yang sesuai. Pengalaman tersebut membuat saya sadar bahwa setiap ada perselisihan dalam tim, maka harus dilakukan diskusi untuk mencari jalan keluar.

    Dalam bahasa Inggris:

    Previously, I joined the sales team and helped to craft advertising campaigns for our clients. There were several people on my team who had disagreements about the campaign strategy. To resolve it, me and my team continue to spend one more week discussing and researching the campaign plan. We took into account all suggestions from the team members. This experience made me realize that whenever there is a debate within the team, we have to discuss it further to find the best alternative solutions.

    Tips Menjawab Pertanyaan Competency Based Interview

    competency based interview

    © Freepik.com

    Disarikan dari The Balance Careers, berikut ini beberapa tips menjawab pertanyaan competency based interview di antaranya adalah:

    Siapkan contoh situasi yang pernah dialami

    Sebelum mulai menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh recruiter, cobalah siapkan contoh spesifik dari situasi masa lalu yang berkaitan dengan pertanyaan.

    Misalnya pertanyaan seputar time management, maka persiapkan jawaban mengenai pengalamanmu di tempat kerja sebelumnya yang berhubungan dengan caramu mengatur waktu bekerja.

    Jelaskan dengan singkat dan jelas

    Tips selanjutnya dalam menjawab pertanyaan competency based interview ialah dengan selalu memberikan jawaban yang singkat dan jelas.

    Saat menjelaskan hindari memilih kata yang sulit dimengerti dan bertele-tele. Hal itu akan membuat recruiter kesulitan menangkap informasi yang sedang kamu jelaskan.

    Jangan menyalahkan siapa pun

    Biasanya recruiter akan menanyakan cara kita menghadapi konflik saat di tempat kerja sebelumnya. Namun, kamu harus ingat jangan pernah menyalahkan siapa pun.

    Fokus saja untuk menjelaskan bagaimana kamu mengelola situasi tersebut dan bagaimana caranya menemukan solusi.

    Baca Juga: 10 Pertanyaan Menjebak Saat Interview

    Intinya, competency based interview adalah wawancara yang mengharuskanmu menceritakan pengalaman untuk menunjukkan kompetensimu pada pewawancara.

    Selain penjelasan interview di atas, masih ada banyak jenis-jenis pertanyaan wawancara yang perlu kamu jelajahi.

    Glints akan bantu kamu mempelajarinya agar tidak kebingungan saat menjawab pertanyaan recruiter

    Ayo baca lebih banyak artikel tentang contoh pertanyaan interview yang sering ditanyakan, tips menjawab, hingga contoh jawaban yang bisa kamu jadikan sebagai referensi.

    Yuk, baca kumpulan artikelnya di sini sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 18

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait