Memahami Case Interview dan Tips Sukses Menjalaninya

Diperbarui 14 Jul 2023 - Dibaca 12 mnt

Isi Artikel

    Pernahkah kamu harus menjawab atau mengerjakan pertanyaan yang berupa studi kasus dalam sebuah wawancara kerja? Jika iya, itu adalah bentuk case interview.

    Memang tidak semua interview kerja akan menyajikan studi kasus.

    Akan tetapi, jika kamu mendapat pertanyaan semacam ini, tentu saja dengan menjawabnya dengan baik akan memberi kesan baik juga di mata rekruter.

    Nah, supaya kamu bisa lebih siap menghadapi interview dan pertanyaan semacam ini, yuk baca serba-serbinya berikut ini.

    Apa Itu Case Interview?

    gerak tubuh saat interview

    © Freepik.com

    Seperti yang telah disinggung sebelumnya, case interview adalah sebuah wawancara kerja yang bentuk pertanyaan berupa studi kasus.

    The Balance Career menyebutkan, pertanyaan interview ini kamu mengajakmu berimajinasi dalam sebuah situasi rumit di perusahaan dan tim.

    Dari situ, kamu akan diminta untuk menyelesaikan situasi atau masalah.

    Biasanya, contoh kasus yang diberikan dalam case interview adalah masalah atau tantangan yang kemungkinan besar akan kamu temui saat mulai bekerja.

    Namun, tidak menutup kemungkinan case interview yang diberikan malah tidak ada hubungannya sama sekali dengan perusahaan.

    Pertanyaan semacam ini bukan berarti jebakan, melainkan interviewer ingin melihat kemampuan analisis dan problem solving-mu.

    Tipe-tipe case interview.

    Ada dua tipe wawancara studi kasus yang bisa kamu jumpai.

    Pertama adalah case interview yang dipandu oleh pewawancara (interviewer-led).

    Kedua kamulah yang harus proaktif mengajukan pertanyaan (candidateled) untuk memahami kasusnya.

    Pertanyaan interview kerja berupa studi kasus umumnya lebih sering ditemui kalau kamu hendak melamar ke perusahaan konsultan.

    Baca Juga: Ingin Sukses Wawancara? Kenali Dulu 5 Tipe Interviewer Berikut Ini

    Contoh Pertanyaan Case Interview

    © Freepik.com

    Pertanyaan studi kasus bukanlah sesederhana, “Apa yang akan kamu lakukan jika harus bekerja sama dengan seseorang yang tidak kamu suka?”.

    Pertanyaan case interview biasanya akan berupa sebuah skenario yang menyangkut perusahaan (bisa juga tidak) dengan masalah spesifik.

    Kamu diharapkan bisa memberikan solusi terbaik dari kondisi yang ditanyakan.

    Berikut ini adalah contoh pertanyaan case interview yang Glints rangkum dari Bain & Company

    Klien kami, FashionCo, bergerak di bidang fashion wanita. Selama bertahun-tahun, FashionCo selalu menjadi pemimpin pasar. Akan tetapi, dalam lima tahun belakangan, pendapatan mereka selalu menurun tiap tahunnya.

    Minggu depan, FashionCo akan mengadakan meeting dengan manajemen untuk membahas hal ini. CEO ingin mengetahui rekomendasimu, sebagai bagian dari Bain Consulting untuk meningkatkan revenue perusahaan dan mengapa hal ini bisa terjadi.

    Sebenarnya, dalam menjawab pertanyaan studi kasus ini tidak ada benar salah yang mutlak.

    Sebab, seperti yang telah Glints sebutkan, tujuan utamanya adalah mengetahui kemampuan menganalisis dan memecahkan sebuah masalah.

    Baca Juga: Sering Digunakan oleh Recruiter, Apa Itu Behavioral Interview?

    Tips Sukses Case Interview

    Mengingat tujuan case interview adalah mengetahui cara pikiranmu untuk menemukan sebuah solusi, jadi tak perlu takut jawabanmu akan salah.

    Kamu juga tak perlu merasa kecil hati jika banyak mengajukan pertanyaan terkait kasus selama sesi interview berlangsung. Apalagi jika formatnya memang candidate-led.

    Malah, itulah yang sebenarnya diharapkan pewawancara supaya kamu benar-benar paham kasus yang sedang diujikan.

    Untuk itu, ada beberapa tips yang bisa kamu ikuti supaya wawancara studi kasusmu berjalan lancar.

    1. Pahami pertanyaannya

    kesalahan saat interview

    © Pexels.com

    Untuk memastikan kamu mengerti dengan jelas yang ditanya, cobalah ucapkan ulang masalahnya sebelum memberikan jawaban.

    Jangan ragu untuk bertanya dan memperjelas masalah yang dihadapi karena hal ini wajar dalam case interview.

    2. Buatlah catatan

    gerak tubuh saat interview

    © Freepik.com

    Pertanyaan yang diajukan saat case interview bisa saja memuat banyak detail. Itu sebabnya, kamu mungkin perlu mencatatnya.

    Mencatat detail studi kasus yang diberikan bisa membantu kamu mendapatkan poin-poin penting tanpa rekruter harus mengulang.

    Sah-sah saja membawa notes atau kertas saat interview. Jangan ragu untuk melakukannya karena ini adalah hal yang juga wajar dalam case interview.

    Bahkan, kamu juga bisa menggambar grafik bila diperlukan untuk mempresentasikan hasil pemikiranmu.

    3. Tetap tenang

    first impression

    © Freepik.com

    Mungkin saja banyak detail yang belum disampaikan saat rekruter atau user membacakan contoh kasus.

    Itu sebabnya, kamu tidak perlu buru-buru untuk memikirkan dan mendapatkan jawaban atau solusi.

    Pikirkanlah solusi-solusi itu dengan tenang sebelum akhirnya memberikan jawaban.

    Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Grogi saat Interview yang Perlu Diketahui

    4. Bertanya

    cara menjawab behavioral event interview

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah Glints singgung, interview dengan studi kasus selalu bersifat interaktif.

    Itu sebabnya, jangan ragu atau malu bertanya kepada pewawancara untuk memastikan kamu sudah paham apa yang ditanyakan.

    5.  Jelaskan cara berpikirmu

    kepemimpinan operasional

    © Freepik.com

    Jawaban dari pertanyaan studi kasus tidak dinilai dari seberapa brilian atau solusi yang kamu berikan.

    Malah, yang diharapkan dari sebuah case interview adalah proses berpikir yang kamu lakukan hingga akhirnya sampai pada kesimpulan solusi itu.

    Maka dari itu, jelaskan dengan baik berbagai hal yang kamu pertimbangkan sehingga kamu memutuskan memberikan solusi itu.

    6. Tetap bersikap profesional

    sales opportunity adalah

    © Freepik.com

    Interaksi yang terjadi saat sesi interview bisa jadi membuatmu terlalu nyaman hingga lupa bahwa sedang dalam sesi wawancara kerja.

    Itu sebabnya, pastikan kamu tetap bersikap profesional.

    Jaga bahasa tubuh saat interview agar tidak terlalu santai. Duduk tegak, berbicara dengan lugas, dan jangan lupa pertahankan eye contact saat berbicara dengan interviewer, ya.

    Baca Juga: Inilah 8 Etiket Interview Kerja yang Perlu Kamu Perhatikan

    Menghadapi case interview tentu membutuhkan persiapan yang sedikit berbeda daripada sesi wawancara kerja biasa. Meski begitu, kalau terus latihan, kamu akan dapat melaluinya dengan baik.

    Durasi case interview yang umum adalah sekitar 15-30 menit. Mungkin akan butuh lebih lama jika persiapanmu belum matang.

    Untuk melatihnya, kamu bisa melihat beberapa contoh pertanyaan case interview dari beberapa perusahaan konsultan, seperti McKinsey, Bain, atau BCG.

    Mau tahu lebih banyak tips tentang wawancara kerja? Yuk, kunjungi kategori Tips Interview di Glints Blog!

    Kamu bisa temukan artikel yang membahas berbagai jenis pertanyaan interview, tips, dan contoh jawabannya. Dengan mempelajarinya lebih banyak, persiapanmu juga akan lebih matang.

    Ayo baca lebih banyak artikel melalui link ini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.5 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait