Business Process Automation: Arti, Tipe, Manfaat, dan Contohnya
Isi Artikel
Selain tren, bisnis dan perusahaan juga harus mengikuti perkembangan teknologi dan penggunaannya. Nah, salah satu yang sedang berkembang pesat adalah business process automation (BPA).
Business process automation bukan hanya tentang digitalisasi bisnis, tapi untuk membantu efisiensi dan efektivitas bisnis.
Lalu, apa itu business process automation dan bagaimana bisnis diuntungkan dengan hal tersebut? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
Arti Business Process Automation (BPA)
Dilansir Zapier, business process automation adalah sebuah praktik penggunaan software untuk melakukan tugas berulang yang berkaitan dengan proses/prosedur bisnis perusahaan.
Tech Target mengatakan tujuan dari business process automation adalah mengoptimisasi proses bisnis dan meminimalisir peran manusia dalam melakukan prosedur berulang.
Proses bisnis yang ada dalam suatu perusahaan tidak terbatas pada satu bagian saja. Ada banyak jenis proses bisnis mulai dari sales, marketing, hingga HR.
Berdasarkan sebuah studi yang dilansir dari Pipefy, 30% dari kegiatan kerja di Amerika Serikat saat ini sudah diotomatisasi.
Kesimpulannya, business process automation adalah software yang digunakan untuk proses otomatisasi ini. Terkadang, software BPA disebut juga sebagai low-code automation.
Tipe Business Process Automation
Berikut adalah kelima tipe business process automation yang perlu kamu ketahui:
1. Task automation/otomatisasi tugas
Tipe business process automation ini berfokus untuk mengurangi dan meminimalisir pengerjaan tugas yang dilakukan dengan manual.
Misalnya, mengirim email marketing, mengorganisasi dokumen, atau memperbarui status.
Walaupun terlihat mudah dilakukan, adanya BPA dalam pengerjaan tugas seperti ini akan mempercepat proses bisnis.
2. Workflow automation/otomatisasi alur kerja
Alur kerja dalam suatu bisnis adalah hal yang penting. Proses dari penyampaian ide hingga menjadi suatu produk atau layanan memiliki alur tersendiri.
Nah, setiap bagian tersebut memerlukan alur kerja yang sifatnya tetap atau konsisten.
Workflow automation berfungsi untuk menentukan bagian mana dari sebuah alur bisa diotomatisasi dan mana yang tetap memerlukan karyawan.
Biasanya, alur kerja yang masih membutuhkan karyawan adalah yang memerlukan critical thinking.
3. Process automation/otomatisasi proses
Process automation adalah kebalikan dari task automation.
Jika pada task automation hanya berfokus meminimalisir tugas tertentu, process automation akan memeriksa proses bisnis secara end-to-end untuk mengidentifikasi bagian yang bisa diotomatisasi sebanyak mungkin.
Bagian yang dimaksud termasuk tugas individu dan alur kerja secara keseluruhan.
4. Robotic process automation (RPA)
Ada beberapa tugas dalam proses bisnis yang ideal untuk menggunakan custom-coded software bots atau otomatisasi dengan bot.
Contohnya, tugas-tugas yang tidak memerlukan proses pengambilan keputusan dalam pengerjaannya seperti pemindahan data dari satu sistem ke sistem lainnya.
5. Intelligent automation
Intelligent automation adalah solusi kompleks yang menggabungkan otomatisasi tugas, proses, dan RPA dengan artificial intelligence (AI), data analysis, serta penggunaan teknologi canggih lainnya.
Proses ini bertujuan untuk mencapai business automation pada level yang lebih tinggi.
Manfaat Business Process Automation
Manfaat utama yang akan paling dirasakan dari business process automation adalah efisiensi waktu.
Berikut adalah beberapa manfaat lain yang bisa didapatkan dari menggunakan business process automation:
- Mempermudah penerapan persyaratan keamanan bagi pekerjaan.
- Meningkatkan konsistensi dalam customer experience.
- Memudahkan pelaporan dan monitoring proses KPI.
- Mengurangi human error pada proses bisnis.
- Meningkatkan kemudahan forecasting.
- Meningkatkan self-sufficiency dari tim untuk mengatasi proses bisnis internal tanpa harus melibatkan pihak ketiga.
- Mengurangi biaya proses bisnis.
Business process automation pun memudahkan penentuan skala dari proses standardisasi.
Misalnya setiap proses bisnis sudah diotomatisasi dengan data, alur, dan sistematika yang sama.
Nantinya proses ini akan lebih mudah untuk diduplikasi dan dibuat kembali dengan skala yang lebih besar.
Contoh Business Process Automation
1. Proses marketing
Sebuah perusahaan e-commerce ingin meningkatkan ROI dari Instagram ads, sehingga mereka mulai menggunakan automating marketing operations.
Mereka membuat iklan yang memengaruhi calon konsumen untuk mengikuti CTA tertentu.
Misalnya saat konsumen klik pada banner, maka mereka akan otomatis menerima email follow-up tentang produk yang mereka klik.
Untuk perusahaan sendiri, lewat proses otomatisasi ini, data-data calon konsumen potensial plus informasi ketertarikan mereka akan langsung dikumpulkan dalam database.
2. Proses pemberian pekerjaan/tugas
Sebuah agensi periklanan ingin meningkatkan efisiensi dalam pemberian tugas dan kolaborasi dengan tim internal serta eksternal.
Saat ada proyek baru, maka sistem otomatisasi akan langsung mendistribusikan tugas dan informasi deadline ke tim yang bertugas.
Dalam prosesnya, informasi otomatisasi jadwal dan tugas ini juga bisa diakses oleh seluruh anggota tim yang terlibat dalam proyek.
Itu dia serba-serbi dari business process automation.
Dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis, jangan lupa untuk selalu up-to-date dengan teknologi agar dapat meningkatkan efisiensi bisnis.
Selain proses otomatisasi ini, masih banyak informasi pengembangan bisnis lainnya.
Glints siap membagikan strategi-strategi bisnis hingga penjualan yang dapat membantmu terima lebih banyak leads.
Tertarik? Yuk, klik di sini untuk baca ragam artikelnya secara gratis!