Bitmap: Pengertian, Contoh, Fungsi, dan Bedanya dengan Vektor

Diperbarui 23 Nov 2022 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Apakah kamu gemar mendesain? Jangan-jangan, menjadi desainer grafis adalah cita-citamu? Apabila demikian, bitmap adalah istilah yang wajib kamu pahami dulu.

    Dengan mengetahui seluk-beluknya, kamu bisa mendesain dengan lebih baik. Selain itu, kamu bisa memilih dengan tepat, untuk apa bitmap digunakan.

    Tak perlu berlama-lama lagi. Simak penjelasan Glints tentangnya di bawah ini, yuk!

    Apa Itu Bitmap?

    apa itu bitmap

    © Freepik.com

    Sebelum membahas lebih dalam, kenali definisinya dulu, yuk! Melansir Tech Terms, bitmap adalah salah satu bentuk gambar digital.

    Nah, gambar digital ini tersusun atas persegi kecil bernama pixel. Selain kecil, pixel juga memegang satu warna.

    Dalam satu gambar bitmap, jumlah pixel sangat banyak. Mereka berjajaran dengan warnanya masing-masing. Inilah yang akhirnya membentuk gambar.

    Apakah kamu masih bingung dengan istilah desain grafis ini? Coba kamu buka gambar apa pun yang ada di internet.

    Setelah itu, coba perbesar gambar itu hingga menyentuh batas. Kamu akan melihat bahwa gambar itu pecah alias turun kualitasnya.

    Nah, pecahan itu berupa persegi-persegi kecil, bukan? Persegi inilah yang dimaksud dengan pixel.

    Semua pixel itu berbaris dengan warnanya sendiri-sendiri. Pada akhirnya, mereka membentuk gambar yang utuh.

    Kata Lifewire, pixel tidak hanya memuat informasi soal warna, tetapi juga lokasi. Di mana kotak itu berada dalam gambar? Seberapa besar kotaknya?

    Jika kamu memperbesar gambar bitmap, ukuran pixel juga akan membesar. Itulah mengapa, beberapa gambar menjadi pecah saat diperbesar.

    Ini juga berlaku sebaliknya. Jika kamu memperkecil gambar bitmap, ukuran pixel-nya juga akan mengecil.

    Dengan bentuknya yang digital, tentu bitmap memiliki format dokumen tersendiri. Sebelum diolah, format dokumen bitmap adalah “.bmp”.

    Contoh Bitmap

    apa itu bitmap

    © Pexels.com

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, format dari dokumen bitmap adalah “.bmp”.

    Nah, file dengan format ini terdiri dari uraian ukuran gambar. Selain itu, ada juga data soal pixel dengan beragam warnanya. 

    Sayangnya, bentuk dokumen seperti ini berukuran sangat besar. Itulah mengapa, muncul berbagai bentuk dokumen lainnya. 

    Melansir dari UITS, beberapa contoh bentuk bitmap yang lain adalah gambar digital dalam format JPEG, GIF, dan PNG.

    Untuk lebih jelasnya, kamu bisa melihat beberapa contoh gambar bitmap sebagai berikut dalam bentuk normal hingga zoomed in.

    1. JPEG

    Bentuk normal tanpa zoom

    apa itu bitmap

    © Pexels.com

    Bentuk setelah di-zoom maksimal

    contoh bitmap

    © Screenshot

    2. PNG

    Bentuk normal tanpa zoom

    apa itu bitmap

    © Pixabay

    Bentuk setelah di-zoom maksimal

    contoh gambar bitmap

    © Screenshot

    Dari contoh gambar di atas, kamu bisa melihat bahwa gambar bitmap menjadi “pecah” setelah di-zoom secara maksimal.

    Hal ini merupakan hal yang wajar karena bitmap terdiri dari pixel yang akan turut membesar jika kamu memperbesar gambar.

    Baca Juga: Tertarik dengan Desain? Intip 6 Cara Menjadi Desainer Grafis Freelance di Sini

    Kapan Bitmap Digunakan?

    kegunaan bitmap

    © Freepik.com

    Setelah mengetahui apa itu bitmap, kita masuk ke pembahasan soal kegunaannya, yuk! Dirangkum dari Figma, ini dia informasinya:

    1. Membuat grafis realistis

    Kegunaan bitmap yang pertama adalah pembuatan gambar realistis. Pasalnya, bitmap bisa menunjukkan detail warna yang ada.

    Ingat, tiap pixel memang memegang satu warna. Mulai dari gradien, bayangan, dan lain-lain, semua bisa ditunjukkan dengan apik.

    2. Gambar detail yang mudah diedit

    Apakah kamu ingin memperhalus gambar bulu? Jangan-jangan, gambarmu jadi lebih cantik jika ditambah bayangan?

    Semua itu bisa dilakukan dengan mudah dengan bitmap. Tentu saja, kamu tetap butuh berbagai aplikasi desain grafis untuk mengeditnya.

    3. Dokumen foto digital

    Pada dasarnya, foto digital memiliki bentuk bitmap. Coba saja potret apa pun lewat HP, lalu perbesar gambarnya. Kamu akan menemukan banyak persegi di sana.

    Ini juga berlaku untuk foto yang diambil dengan kamera.

    Baca Juga: 5 Aplikasi Desain Grafis yang Dapat Mempercantik Foto Kamu

    Bitmap vs Vektor

    bitmap vs vektor

    © Developertips.blog.ir

    Selain bitmap, ada bentuk gambar digital lainnya, lho! Salah satunya adalah vektor. Lantas, apa perbedaan di antara keduanya?

    Mengutip The Florida Center for Instructional Technology, perbedaan pertama terletak pada pixel.

    Bitmap memiliki unsur pixel sebagai pembangun gambar. Sementara itu, vektor tidak memilikinya.

    Vektor merupakan kumpulan garis dari sebuah kalkulasi matematika. Garis itu akhirnya membentuk gambar.

    Selain itu, aplikasi edit mereka juga berbeda. Aplikasi edit bitmap adalah Adobe Photoshop atau aplikasi grafis sejenis.

    Di sisi lain, vektor bisa diedit dengan menggunakan Adobe Illustrator atau aplikasi grafis sejenis.

    Keduanya tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kamu hanya perlu menentukan penggunaannya secara tepat.

    Baca Juga: Ingin Membangun Bisnis Desain Grafis? Ketahui 5 Caranya di Sini!

    Demikian informasi dari Glints soal gambar digital bitmap. Lewat artikel ini, rasa penasaranmu tentu sudah terjawab.

    Apakah teka-teki soal bitmap adalah satu di antara banyak pertanyaan desain lain yang kamu miliki?

    Jika memang begitu, hentikan rasa cemasmu sekarang juga! Para ahli di Glints ExpertClass siap menjelaskan semuanya kepadamu.

    Glints ExpertClass adalah seminar dengan pemateri berpengalaman. Salah satu bidang yang ada adalah desain, lho!

    Tenang saja, di akhir seminar, kamu akan diberi kesempatan bertanya. Mereka tentu bisa diandalkan untuk menjawab semuanya.

    Jadi, tunggu apa lagi? Ikut kelasnya sekarang, yuk!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.2 / 5. Jumlah vote: 10

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait