8 Pertimbangan sebelum Bisnis dengan Rekan Kerja

Diperbarui 27 Nov 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Saat memulai bisnis dan mencari partner, kamu akan cenderung mengajak orang yang pernah bekerja sama sebelumnya seperti rekan kerja di kantor.

    Hal ini karena kamu sudah mengenal kemampuan, kebiasaan kerja, serta keahlian yang dimilikinya.

    Dikutip dari Enterpreneur, bisnis yang hebat dimulai dengan kemitraan yang kuat. Artinya, mencari rekan bisnis yang tepat adalah hal krusial.

    Makanya, sebelum kamu mulai bisnis dengan rekan kerja, ada baiknya untuk pertimbangkan delapan hal di bawah ini.

    8 Pertimbangan Memulai Bisnis dengan Rekan Kerja

    1. Tujuan bisnis yang sama

    Meski kamu akrab dengan rekan kerja di kantor, belum tentu kalian memiliki pandangan bisnis yang sama.

    Sebelum memulai bisnis dengan rekan kerja, kamu harus memastikan kalian punya visi dan tujuan yang sama. 

    Contohnya, kamu hanya ingin menjalankan bisnis yang bergerak perlahan dan memiliki target jangka panjang. 

    Sedangkan, rekan kerjamu cenderung lebih ambisius dan bertujuan yang lebih besar dalam jangka waktu singkat.

    Tentunya hal ini tidak akan sejalan dengan apa yang kamu inginkan.

    Mengutip Inc, perbedaan yang mendasar dari visi dan strategi perkembangan bisnis berpotensi menyebabkan konflik kepentingan saat bisnis berjalan.

    Baca Juga: Partnership dalam Bisnis: Apa Itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?

    2. Berbagi value bisnis yang sama

    Dalam berbisnis, bukan hanya keuntungan dan tujuan yang utama, melainkan juga value bisnis itu sendiri.

    Coba diskusikan apakah rekan kerja yang ingin kamu ajak untuk memulai bisnis juga berbagi value yang sama denganmu.

    Setidaknya, suatu bisnis harus memiliki koneksi yang baik dengan calon pelanggan.

    Berangkat dari keresahan dan empati bersama untuk kemudian menjadi value bisnis itu sendiri.

    Jika rekan kerjamu tidak memiliki value juga ketertarikan pada apa yang ingin kamu bangun, maka pikirkan kembali untuk mengajaknya sebagai partner bisnis.

    Hal ini juga berlaku dengan value diri dan prinsip yang dipegang oleh calon partner bisnis kamu. 

    Bagaimana cara dia bekerja di kantor belum tentu menggambarkan dengan baik bagaimana value dan prinsip yang dimilikinya saat akhirnya berbisnis dan berkolaborasi.

    3. Kemampuan yang saling melengkapi

    Saat kamu mengajak rekan kerja untuk memulai suatu bisnis, coba pikirkan kembali apakah hanya karena kamu nyaman atau memang kemampuan kalian akan saling melengkapi.

    Jika mereka memiliki kemampuan dan pengalaman yang menurut kamu mumpuni dan bisa melengkapi satu sama lain, maka mungkin itu adalah keputusan yang tepat.

    Pastikan jika kamu mulai bisnis dengan rekan kerja, hal tersebut akan menguntungkan kedua pihak.

    4. Kesamaan rutinitas, kebiasaan, dan jadwal kerja

    Hal-hal yang terkesan kecil namun jika tidak diperhatikan bisa menimbulkan konflik adalah kebiasaan serta rutinitas kerja satu sama lain. 

    Contohnya, jika calon rekan kerjamu adalah orang yang suka begadang, sedangkan kamu morning person, hal ini bisa menjadi konflik, lho.

    Sebab, kamu merasa waktu dan usaha yang diberikan tidak sama.

    Apalagi jika bisnis ini dimulai saat kamu dan rekan kerja sama-sama memiliki pekerjaan utama. 

    Jika kamu ingin berkolaborasi dan bekerja sama dengan rekan kerja, cobalah perhatikan kembali apakah rutinitas, kebiasaan, dan jadwal kerja kalian bisa berjalan beriringan atau tidak.

    Baca Juga: Ini Dia 10 Bisnis yang Cocok Dijalankan oleh Kaum Milenial

    5. Bagaimana mengatasi konflik

    Seseorang bisa saja akrab dengan rekan kerja, namun memiliki pandangan berbeda terkait resolusi konflik.

    Jika kamu dan rekan kerja cenderung menghindari pembicaraan terkait isu atau konflik, ini justru akan menjadi kesulitan saat membangun bisnis bersama.

    Pastikan kamu dan rekan kerja memiliki pandangan yang sama terkait penyelesaian konflik, karena hal ini tentu tidak bisa terus dihindari selama membangun sebuah bisnis.

    6. Tanggung jawab yang jelas sejak awal

    Mengajak rekan kerja untuk membangun bisnis bukanlah hal yang mudah. Kalian harus memiliki tanggung jawab yang jelas sejak awal.

    Misalnya, kamu memiliki tanggung jawab dalam pendanaan untuk program, sedangkan partner-mu bertugas untuk pembuatan proposal program, branding, hingga promosi.

    Tanggung jawab ini juga bisa disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian kalian masing-masing serta harus disetujui pihak yang terlibat dalam bentuk perjanjian kerja sama.

    7. Bagaimana kehidupannya di luar kerja

    Bagaimana sikap dan kondisi rekan kerja di luar lingkungan kerja juga merupakan pertimbangan penting. 

    Jika rekan kerjamu memiliki keluarga, apakah keluarganya menyetujui ide bisnis ini, bagaimana kestabilan keuangan, serta sikapnya di luar dunia profesional.

    Pikirkan kembali hal-hal yang bersifat di luar pekerjaan karena ini mau tidak mau juga memengaruhi bisnis kalian.

    8. Kesediaan untuk mengalah dan saling mendukung

    Dalam menjalankan bisnis, kamu tidak akan tahu apa saja yang bisa terjadi.

    Saat rekan kerjamu memiliki ego yang tinggi dan dominan, hal ini bisa jadi masalah.

    Tentu tidak selamanya bisnis berjalan dengan lancar, ada kalanya untuk melakukan evaluasi.

    Jika kamu dan rekan bisnis tidak bisa mendengar kritik satu sama lain, bisnis tidak akan bisa berjalan.

    Pertimbangkan bagaimana kamu akan berkomunikasi, menghadapai kritik, serta apakah kalian bisa saling mengalah dan mendukung satu sama lain.

    Baca Juga: Pahami 6 Bentuk Partnership Marketing untuk Sukseskan Campaign-mu

    Itulah beberapa pertimbangan yang harus dilakukan sebelum memulai bisnis dengan rekan kerja. 

    Partner dalam berbisnis adalah hal yang penting juga krusial, oleh karena itu coba pikirkan kembali pertimbangan di atas sebelum mengajak rekan kerja untuk berbisnis.

    Selain pertimbangan di atas, masih ada banyak informasi seputar business partnership yang sudah Glints siapkan.

    Yuk, klik di sini untuk temukan dan mulai baca artikelnya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.7 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait