Bidan: Pengertian, Tugas, dan Kualifikasi Lengkapnya

Diperbarui 19 Apr 2024 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Bidan adalah profesi yang cukup dekat dengan kehidupan kita. Selain membantu perempuan bersalin, orang-orang juga mungkin pernah berobat ke bidan untuk konsultasi masalah kesehatan.

    Apakah kamu bercita-cita ingin menjadi bidan?

    Tahukah kamu apa perbedaan bidan dan dokter?

    Selain itu, apa sajakah tugas seorang bidan selain membantu proses melahirkan?

    Tak perlu berlama lagi, simak pembahasan lengkap dari Glints berikut untuk temukan jawabannya!

    Pengertian Profesi Bidan

    Dikutip dari Indeed, bidan adalah seseorang yang memberikan saran, perawatan, dan dukungan sebelum melahirkan serta pascakelahiran awal untuk perempuan dan juga membantu mereka selama persalinan.

    Perawatan yang dapat diberikan bidan di antaranya ialah persalinan pervaginam, persalinan pervaginam setelah operasi caesar, hingga metode water birth.

    Selain itu, mereka juga memiliki peran dalam membantu ibu baru mengatasi nyeri dalam persalinan, baik menggunakan resep obat maupun teknik lain tanpa obat.

    Secara garis besar, peran profesi bidan biasanya berpusat pada:

    • kesehatan
    • nutrisi
    • pola hidup sehat
    • pemberdayaan keluarga melahirkan
    • pendampingan dalam pengambilan keputusan pasien

    Kesimpulannya, bidan bertugas untuk mendukung kesejahteraan emosional dan fisik wanita dari awal kehamilan, proses persalinan, hingga perkembangan awal pascamelahirkan.

    Perbedaan Bidan dan Dokter Kandungan

    Profesi bidan dan dokter kandungan adalah dua hal yang berbeda.

    Dilansir dari WebMD, berikut adalah beberapa perbedaan di antara keduanya.

    1. Pendidikan

    Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan kebidanan.

    Di sisi lain, dokter kandungan harus menjalani perkuliahan di jurusan kedokteran, menjalani magang dan residensi, lalu melanjutkan pendidikan spesialis obstetri dan ginekologi.

    Setelah itu, keduanya sama-sama harus menjalani serangkaian pelatihan dan ujian sebelum memperoleh lisensi izin praktik.

    2. Kewenangan

    Karena kompetensinya berbeda, bidan dan dokter kandungan juga memiliki kewenangan yang berbeda.

    Bidan tidak hanya dapat menangani pasien di klinik atau rumah sakit. Mereka juga bisa mendampingi proses persalinan di rumah pasien, sedangkan dokter kandungan harus praktik di fasilitas kesehatan.

    Dokter kandungan dapat menangani pasien dengan risiko kehamilan rendah hingga tinggi. Di sisi lain, bidan umumnya menangani kasus kehamilan risiko rendah hingga sedang.

    Kamu pasti sudah tidak asing dengan prosedur C-section atau operasi caesar. Nah, prosedur ini hanya dapat dilakukan oleh dokter kandungan, tetapi bidan dan perawat dapat turut mendampingi.

    Baca Juga: Keramas Setiap Hari: Apakah Baik untuk Kesehatan Rambut?

    Tugas dan Tanggung Jawab Bidan

    bidan sedang memegang kaki bayi

    © Freepik.com

    Undang-Undang No. 4 tahun 2019 tentang Kebidanan membahas secara khusus mengenai hal ini. Tugas dan tanggung jawab profesi bidan menurut UU tersebut adalah:

    • Memberikan asuhan kebidanan pada masa sebelum hamil.
    • Memberikan asuhan kebidanan pada masa kehamilan normal.
    • Memberikan asuhan kebidanan pada masa persalinan dan menolong persalinan normal.
    • Memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas.
    • Melakukan pertolongan pertama kegawatdaruratan ibu hamil, bersalin, nifas, dan rujukan.
    • Melakukan deteksi dini kasus risiko dan komplikasi pada masa kehamilan, masa persalinan, pascapersalinan, masa nifas, serta asuhan pascakeguguran dan dilanjutkan dengan rujukan.
    • Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah.
    • Memberikan imunisasi sesuai program pemerintah pusat.
    • Melakukan pemantauan tumbuh kembang pada bayi, balita, dan anak prasekolah serta deteksi dini kasus penyulit, gangguan tumbuh kembang, dan memberi rujukan.
    • Memberikan pertolongan pertama kegawatdaruratan pada bayi baru lahir dilanjutkan dengan rujukan.
    • Melakukan komunikasi, informasi, edukasi, konseling, dan memberikan pelayanan kontrasepsi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Sebagai tambahan, Better Team juga menyebutkan job description bidan secara umum, di antaranya sebagai berikut.

    • Mendidik pasien serta pasangan dan anggota keluarga mereka tentang kesehatan reproduksi, dan persiapan menjadi orang tua.
    • Mengajari pasien teknik-teknik tertentu untuk meredakan nyeri agar mereka lebih siap ketika menghadapi persalinan.
    • Membantu proses persalinan pasien di pusat bersalin, rumah pasien, atau rumah sakit serta memberikan dukungan dan dorongan emosional selama persalinan.
    • Mengambil dan mencatat angka tekanan darah, suhu, dan denyut nadi pasien sesuai kebutuhan.
    • Membantu pasien dan pasangannya untuk menghadapi peristiwa seperti keguguran, bayi yang meninggal setelah persalinan, dan lain-lain.
    • Mengajari ibu baru cara memberi makan bayi yang baru lahir.
    • Membantu pasien dalam membuat rencana kelahiran dan kehamilan yang sesuai.
    • Memberikan nasihat yang baik kepada pasien mengenai diet, olahraga, dan obat-obatan yang cocok untuk kehamilan.
    Baca Juga: 15 Contoh Interpersonal Skill yang Harus Kamu Miliki

    Kualifikasi dan Skill yang Diperlukan Bidan

    Pembahasan sebelumnya sempat menyinggung sedikit mengenai kualifikasi pendidikan seorang bidan.

    Berikut informasi selengkapnya mengenai kualifikasi dan skill apa saja yang harus kamu persiapkan jika ingin menjalani profesi sebagai bidan.

    1. Pendidikan

    Selain meniti karier di akademi kebidanan atau yang lebih familier disebut akbid, kamu juga bisa menempuh pendidikan perkuliahan jurusan kebidanan.

    Nah, dilansir dari Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata, ada beberapa jenis gelar kebidanan yang perlu kamu ketahui, yaitu:

    • Ahli Madya Kebidanan (A.Md.Keb), gelar yang diperoleh setelah berhasil menyelesaikan pendidikan diploma 3 kebidanan.
    • Sarjana Terapan Kebidanan (S.Tr.Keb), gelar untuk individu yang menyelesaikan pendidikan diploma 4 kebidanan.
    • Sarjana Kebidanan (S.Keb), gelar yang diperolah setelah menyelesaikan pendidikan sarjana jurusan kebidanan.
    • Bidan (Bd), yaitu gelar yang hanya bisa didapatkan jika kamu lulus pendidikan profesi bidan.
    • Magister Kebidanan (M.Keb), gelar ini diperoleh saat kamu selesai kuliah S2 di jurusan kebidanan.

    Untuk dapat membuka praktik sendiri, kamu tidak bisa hanya bermodalkan gelar diploma dan sarjana, melainkan harus menyelesaikan pendidikan profesi.

    Hal tersebut sesuai dengan UU No. 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan.

    Memilih jalur pendidikan untuk menjadi bidan adalah bagian yang sangat penting. Lalu, apa perbedaan gelar D3, D4, dan S1 kebidanan?

    Perbedaannya mirip dengan pendidikan vokasi SMK dan SMA. Pada program diploma, kamu akan lebih difokuskan pada praktik dibanding teori, lalu sebaliknya.

    Namun, lulusan pendidikan vokasi harus melanjutkan program pendidikan setara sarjana ketika ingin menjalani pendidikan profesi.

    Pendidikan S1 dan S2 cocok bagi kamu yang sangat tertarik untuk menelaah keilmuan kebidanan atau berencana ingin menjadi dosen dan peneliti.

    2. Lisensi

    Mahasiswa kebidanan pada akhir masa pendidikan vokasi atau pendidikan profesi harus mengikuti Uji Kompetensi terlebih dahulu.

    Setelah mengantongi ijazah dan sertifikat kompetensi atau profesi, barulah kamu dapat mengikuti pendaftaran STR (Surat Tanda Registrasi).

    Setiap bidan yang akan menjalankan praktik kebidanan wajib memiliki STR.

    Mengenai aturan praktik, berikut ketentuan lebih jelas untuk masing-masing lulusan jenjang pendidikan sebagaimana tertuang di UU Kebidanan:

    • Bidan lulusan pendidikan diploma 3 hanya dapat melakukan praktik kebidanan di fasilitas pelayanan kesehatan.
    • Bidan lulusan pendidikan profesi dapat melakukan praktik kebidanan di tempat praktik mandiri bidan dan di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

    3. Skill

    Beberapa hard skill dan soft skill yang harus dimiliki bidan adalah sebagai berikut:

    Selain pengetahuan dan keterampilan medis, seorang bidan juga harus mengasah soft skill yang dimilikinya.

    Hal ini menjadi sangat penting terutama karena bidan sangat berperan penting dalam kelangsungan hidup ibu dan bayi.

    Baca Juga: Jurusan Keperawatan: Mata Kuliah dan Prospek Kerjanya

    Pada intinya, profesi bidan adalah profesi yang sama pentingnya dengan dokter bersalin dalam membantu menjaga dan merawat ibu dan anak.

    Sudah mantap ingin mengejar karier sebagai bidan atau masih ingin mempertimbangkan profesi lain?

    Selain bidan, ada banyak sekali pembahasan mengenai berbagai prospek karier yang bisa kamu baca di Glints Blog.

    Jadi, kamu bisa dapat lebih banyak referensi terutama jika sedang mengeksplorasi berbagai pilihan karier.

    Tertarik? Ayo klik link ini sekarang juga untuk temukan kumpulan artikelnya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait