5 Alasan Belajar Bahasa Baru Penting untuk Karier UX Designer
Isi Artikel
Mungkin kamu berpikir, apa hubungannya belajar bahasa baru untuk karier UX designer?
Pasalnya UI/UX designer biasanya bertugas untuk menciptakan sebuah desain produk yang memudahkan penggunanya.
Artinya, baik UI/UX designer akan membuat desain yang mudah dipahami sehingga user dapat memakai aplikasi dengan mulus.
Itulah sebabnya, belajar bahasa bisa membantumu untuk menghasilkan design terbaik dan mudah dimengerti.
Lantas, apa saja, sih, yang bikin belajar bahasa baru jadi penting? Simak rangkuman Glints berikut ini.
Alasan Belajar Bahasa Baru Penting untuk Karier UX
Berikut ini alasan-alasannya merangkum Bootcamp dan Adobe.
1. Mempelajari budaya dan kebiasaan user
Sebagai seorang yang berkarier di bidang UI/UX, kita diwajibkan untuk melakukan riset dan memahami calon user.
Ini tentu saja supaya kita bisa menghadirkan solusi dan menciptakan produk yang relate dengan mereka.
Caranya dengan melibatkan orang yang paham dengan bahasa lokal untuk menciptakan UX writing yang relevan, mulai dari bahasa slang atau mungkin ungkapan yang umum digunakan.
Lewat bahasa, sedikit demi sedikit kamu dapat memahami budaya yang mereka gunakan.
Sehingga memudahkanmu terjemahkan kebutuhan user ke dalam sebuah produk.
2. Menempatkan diri di posisi user
Seorang UI/UX designer harus bisa menempatkan diri di posisi user, supaya kamu benar-benar paham kebutuhan dan pendekatan yang disukai.
Saat kamu belajar dan menguasai bahasa baru, kamu akan mulai menggunakan mindset user saat berbicara dalam bahasa baru.
Tanpa sadar, kamu akan mulai berpikir menggunakan pola pikir dan sudut pandang mereka dalam menciptakan produk.
Ini adalah skill yang sangat penting dalam berkarier di bidang UX.
3. Berkesempatan memberikan solusi
Salah satu manfaat belajar bahasa baru untuk karier UX adalah kesempatan menjadi problem solver bagi user. Bagaimana caranya?
Orang-orang yang antusias belajar bahasa punya kecenderungan untuk mencoba berbagai metode agar segera menguasai bahasa tersebut.
Nah, pola pikir semacam ini memungkinkanmu untuk melakukan uji coba, eksperimen, dan memilih cara atau solusi terbaik.
Proses itu adalah proses yang juga ada, dan utama, dalam bidang UI/UX.
4. Latihan menganalisis
Saat ini, berlatih bahasa baru tidak lagi harus mengikuti kursus-kursus konvensional. Banyak aplikasi belajar bahasa yang bisa jadi pilihan.
Salah satu yang bisa kamu coba adalah Babbel. Lalu, apa hubungannya dengan UI/UX?
Kebanyakan aplikasi belajar bahasa dibuat sesederhana mungkin agar mudah dimengerti dan dipakai.
Jadi, pengguna yang tengah belajar bahasa tidak harus dua kali kesulitan.
Inilah sebenarnya tujuan utama dari membuat jenis aplikasi atau produk apa pun.
Itu sebabnya, belajar bahasa baru bisa sangat berguna untuk karier UX-mu karena dapat sekaligus memperhatikan (benchmarking) cara app developer mendesain aplikasinya.
5. Tidak takut berbuat salah
Mengutip dari Flatiron School, salah satu pentingnya belajar bahasa baru untuk karier di industri desain, termasuk UX design adalah berani berbuat salah.
Mempelajari bahasa yang baru tentu akan membuatmu melakukan beberapa kesalahan.
Namun, dari sana kamu bisa mendapatkan pelajaran, mengenai apa yang perlu diperbaiki.
Keinginan untuk terus memperbaiki diri inilah yang akan sangat berguna di industri mana pun..
Itulah lima alasan mengapa belajar bahasa baru dapat membantumu sukses di bidang UI/UX.
Bukan hanya untuk karier di bidang UI/UX, belajar bahasa baru juga punya berbagai manfaat dalam kehidupan pekerjaan.
Jadi, sekalipun kamu tidak berkecimpung di dunia UI/UX, tak ada salahnya belajar bahasa asing lainnya.
Kamu juga bisa mendapatkan berbagai tips mengembangkan soft skill lainnya lewat artikel-artikel di Glints Blog.
Yuk, temukan dan baca artikel-artikelnya dengan klik di sini, sekarang!