Jadi Backend Web Developer Andal dengan Langkah Ini, Siapa pun Bisa!

Diperbarui 14 Apr 2021 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Kata siapa dunia developer hanya boleh dimasuki lulusan IT? Dengan belajar, kamu bisa jadi salah satunya, termasuk sebagai backend web developer.

    Nah, sebagai orang yang belajar autodidak, dari manakah kamu harus mulai? Selain itu, adakah media yang bisa membantumu?

    Glints akan menjelaskannya dalam artikel ini. Simak baik-baik, ya!

    Apa Saja yang Harus Dipelajari?

    Saat belajar backend web, apa saja yang harus kamu pahami?

    1. Pahami algoritma dan struktur data

    belajar algoritma dan struktur data untuk backend web

    © Freepik.com

    Saat ingin jadi backend web developer, banyak orang yang langsung belajar framework. Hati-hati, jangan ikuti langkah kurang pas ini, ya!

    Mengutip Hackr.io, sebaiknya, kamu mulai dari struktur data dan algoritma. Dengan begitu, pemahamanmu jadi lebih utuh.

    2. Pelajari bahasa backend

    belajar bahasa backend web

    © Freepik.com

    Tentu saja, program backend hanya bisa ditulis lewat bahasa tertentu. Oleh karena itu, kamu harus mempelajarinya.

    Ada beberapa bahasa pemrograman yang bisa kamu pilih, di antaranya adalah:

    • C++
    • C#
    • Java
    • PHP
    • dan lain-lain

    Kamu bisa mencoba semuanya satu per satu. Nantinya, kamu bisa memilih bahasa yang menurutmu paling nyaman dipakai.

    3. Pahami hosting dan manajemennya

    belajar hosting backend web

    © Freepik.com

    Selanjutnya, kamu harus memahami manajemen hosting. Secara umum, dalam proses hosting, ada dua pilihan metode, yakni:

    • menggunakan managed hosting service seperti GoDaddy, Wix, dan lain-lain
    • memilih cloud hosting seperti AWS, CloudHost, dan lain-lain

    Sebagai pemula, manakah yang sebaiknya kamu pilih? Tentu saja, jawabannya adalah keduanya.

    Meski begitu, kamu bisa mulai dari managed hosting service. Sebab, kata freeCodeCamp, managed hosting service punya UI yang lebih mudah dimengerti.

    Itulah mengapa, layanan ini lebih cocok untuk orang yang baru belajar backend web. Kamu tak perlu kebingungan melakukan navigasi di dalamnya.

    Saat sudah mahir, kamu bisa mulai belajar cloud hosting. Langkah ini membuatmu bisa belajar lebih banyak, sampai mengasah skill lebih baik.

    Baca Juga: Kerap Beriringan, Apa Perbedaan Antara Front End dan Back End?

    4. Latihan

    proses latihan saat ingin jadi developer

    © Freepik.com

    The only way to learn a new programming language is by writing programs in it.

    Ini merupakan kutipan dari Dennis Ritchie, pencetus bahasa pemrograman C. Apa yang Ritchie katakan ada benarnya, lho.

    Saat belajar bahasa pemrograman baru, kamu harus menggunakan bahasa itu. Proses ini mirip dengan latihan saat belajar bahasa asing. 

    Dengan latihan, kamu bisa memahami bahasa baru dengan lebih baik.

    Ini tak hanya berlaku untuk bahasa pemrograman, lho. Kamu wajib mempraktikkan apa pun yang kamu pelajari di bidang backend web.

    Praktik juga membuka ruang untukmu membangun portofolio. Kata Skillcrush, dokumen ini diperlukan untuk melamar kerja nanti, lho. 

    Ia jadi sarana membuktikan bahwa kamu mahir di bidang ini. Rekruter jadi tak perlu kebingungan saat menilaimu.

    Jadi, jangan lupa latihan, ya! Ingat, ia punya banyak manfaat.

    Baca Juga: Ingin Jadi Full Stack Developer? Ketahui 5 Skill Ini!

    Wadah Belajar Backend Web

    Nah, sekarang, di mana kamu bisa mempelajari semua itu? Ini dia pilihannya:

    1. Glints Academy

    Glints Academy Logo

    © Glints

    Pertama, ada Glints Academy. Bootcamp yang satu ini berbeda dengan yang lainnya, lho. 

    Selepas lulus nanti, kamu akan mendapat dukungan dari tim rekruter Glints. Dengan keuntungan ini, kamu tentu tak perlu kebingungan.

    Kurikulum yang dipakai juga tak hanya mencakup teori. Kamu juga akan diminta praktik langsung agar makin mahir backend web.

    Terlebih lagi, kamu tak perlu khawatir soal biaya. Walau sudah lulus, kamu takkan diminta membayar bootcamp sebelum bekerja. 

    Kapan lagi ada kesempatan seperti ini? Jadi, tak perlu menunda-nunda lagi. Yuk, daftarkan dirimu ke Glints Academy sebelum kuotanya habis!

    IKUT GLINTS ACADEMY

    2. Udacity

    jadi developer lewat udacity

    © Udacity.com

    Media belajar backend web selanjutnya adalah Udacity. Ia merupakan kelas online yang berlangsung selama kurang lebih 3 minggu.

    Dalam kelas yang berjudul “Intro to Backend” ini, kamu akan belajar langkah menangani user input, database, hingga keamanan web. 

    3. Udemy

    belajar backend web di udemy

    © Udemy.com

    Ingin belajar topik-topik spesifik secara lebih mendalam? Jika begitu, kelas-kelas di Udemy adalah salah satu pilihan yang bisa kamu coba.

    Dengan harga sekitar Rp150 ribu hingga Rp200 ribu, kamu akan mendapat kelas dengan topik spesifik.

    Ada kelas yang berdurasi 2,5 jam saja, namun ada pula yang memakan waktu total sampai 20,5 jam untuk satu kelas.

    Baca Juga: Cari Tahu Letak Perbedaan antara Mobile Developer dan Web Developer di Sini

    Demikian penjelasan Glints soal tips dan wadah belajar backend web. Bagaimana, sudah siapkah kamu menyelami bidang ini?

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait