Augmented Reality: Apa Itu, Sejarah, Contoh Penerapan, Cara Kerja, dan Manfaat

Diperbarui 28 Jan 2022 - Dibaca 14 mnt

Isi Artikel

    Melansir vXchnge, per 23 Januari 2020, Pokémon GO sudah di-download lebih dari 1 milyar kali. Lantas, mengapa game ini begitu menarik? Augmented reality (AR) adalah salah satu jawabannya.

    Sebenarnya, apa itu AR? Mengapa banyak orang tertarik dengannya? Bagaimana cara kerjanya?

    Jawabannya ada di dalam artikel ini. Simak selengkapnya, yuk!

    Apa Itu Augmented Reality?

    ar adalah

    © Unsplash.com

    Kata BitDegree, AR merupakan teknologi penembus batas dunia nyata. Ia memberi tambahan realitas lewat jalan digital.

    Pengertian ini tentu sejalan dengan pilihan kata yang digunakan untuk istilah AR. “Augmented” punya arti penambahan. Sementara itu, “reality” berarti realitas.

    Dalam bahasa Indonesia, teknologi ini kerap disebut dengan realitas tertambah.

    Kata Tech Target, penambahan realita ini terjadi secara real time. Semua itu dilakukan lewat teknologi tiga dimensi.

    Pemaparan pengertian tadi mungkin membuatmu bingung. Memang, dari namanya, AR punya kesan mewah, canggih, dan hanya bisa diraih kaum jetset. 

    Padahal, sejatinya, augmented reality adalah teknologi yang cukup dekat dengan kita.

    Baca Juga: 6 Skill yang Harus Dimiliki oleh Startup Founder

    Sejarah Singkat Augmented Reality

    sejarah augmented reality

    © Forbes.com

    Kamu telah memahami pengertian dari AR. Lantas, sebenarnya, bagaimana awal mula teknologi ini?

    Kata Harvard Business Review, AR pertama kali muncul pada tahun 1968. 

    Kala itu, Ivan Sutherland merancang gadget realitas tertambah yang dipasang di kepala. Wujudnya seperti di bawah ini:

    kacamata ar ivan sutherland

    © Roadtovr.com

    Layaknya augmented reality di masa kini, fungsi gadget itu adalah menambah informasi digital dari realita.

    Akan tetapi, penggunaannya terbatas pada informasi geografis. Misalnya adalah melihat suatu lokasi dengan tambahan informasi kemiringan tanah.

    Oleh karena itu, saat itu, perangkat ini digunakan pada industri tertentu saja. Dua di antaranya adalah penerbangan dan militer.

    Penggunaan AR di dunia komersial baru terjadi pada tahun 2008. Pihak yang memulainya adalah perusahaan otomotif BMW.

    Saat itu, fitur augmented reality disisipkan untuk majalah cetak mereka. Di sana, ada gambar sebuah mobil bernama BMW Mini.

    Jika lembarannya diarahkan ke kamera komputer, kamu akan melihat mobilnya di layar. 

    Saat ini, AR terus digunakan di banyak industri. Kata Interaction Design Foundation, di antaranya adalah konstruksi, pendidikan, game, pariwisata, dan lain-lain.

    Ke depannya, AR diprediksi semakin berkembang. Melansir The Franklin Institute, ini merupakan dorongan dari luasnya penggunaan smartphone.

    Baca Juga: 6 Jenis Pekerjaan yang Selalu Dibutuhkan Perusahaan Startup

    Contoh Penerapan Augmented Reality

    Di era modern ini, augmented reality sering dianggap sebagai salah satu teknologi dengan potensi penggunaan terbesar.

    Mengapa demikian? Sebab, AR dapat digunakan pada semua sektor industri yang berlaku.

    Di masa-masa mendatang, ia pun diprediksi akan menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari.

    Bahkan, sekarang ini AR sudah mulai dimanfaatkan oleh beberapa perusahaan ternama pada produk-produk terbaiknya.

    Nah, berikut ini adalah contoh penerapan augmented reality yang perlu kamu ketahui.

    1. Retail

    © Wired.com

    Bagi kamu yang belum tahu, augmented reality telah diadopsi penggunaannya oleh perusahaan furnitur raksasa IKEA.

    Mereka mulai bereksperimen dengan AR pada tahun 2012 silam, di mana pembeli dapat menggunakan aplikasi untuk melihat bagaimana meja dan rak akan terlihat di rumah mereka.

    IKEA sekarang melangkah lebih jauh dengan aplikasi Place, yang memungkinkan pengguna untuk memilih produk dari katalog dan melihat tampilannya pada seluruh rumah mereka.

    Kata Just in Mind, AR bisa menjadi fitur baru produk demi meningkatkan user experience. Tak heran, di dunia technopreneurship, penggunaan AR semakin masif.

    2. Gim

    © Pokemongolive.com

    AR juga ternyata sudah mulai dimanfaatkan untuk keperluan rekreasional dalam gim-gim favorit kita.

    Menurut laman Inap, salah satu judul gim yang menggunakan teknologi tersebut adalah Pokemon Go!.

    Ia memungkinkan pengguna untuk menangkap beragam jenis Pokemon dengan melihat dunia virtual melalui smartphone mereka.

    Permainan ini sangatlah sukses, dengan 65 juta pengguna di seluruh dunia pada puncak popularitasnya.

    3. Broadcast

    © Chestnuthilllocal.com

    Contoh penerapan augmented reality lainnya yang cukup terkenal adalah pada dunia broadcast.

    Sejatinya, selama bertahun-tahun, banyak program televisi yang telah menggunakan efek khusus untuk meningkatkan kualitas programnya.

    Sebagai contoh, ahli cuaca yang berdiri di depan layar hijau selama bertahun-tahun untuk menyampaikan prakiraan cuaca mereka.

    Contoh lainnya adalah penyiaran program olahraga, di mana animasi produk-produk sponsor ditampilkan di layar sebelum pertandingan di mulai.

    4. Media sosial

    © Facetofeet.com

    Salah satu fitur augmented reality yang sering kamu manfaatkan biasanya tersedia di media sosial, terutama Instagram.

    Ya, kini hampir semua orang menggunakan filter di IG yang menghibur. Filter-filter diciptakan menggunakan AR sebagai objek 3D dan teknologi AI sebagai logikanya.

    Tak hanya itu, Facebook Messenger juga sudah menggunakan AR. Di sana, pengguna dapat memanfaatkan fitu Group Effect untuk membuat tampilan group call lebih menarik.

    5. Industri kesehatan

    © rafaelgrossman.com

    Terakhir, augmented reality sudah mulai diterapkan pada industri kesehatan.

    AR sering dimanfaatkan sebagai teknologi yang mampu mengintegrasikan informasi digital ke dalam lingkungan dunia nyata pengguna.

    Teknologi ini sekarang digunakan untuk membantu perencanaan operasi, perawatan pasien, dan sosialisasi situasi medis yang kompleks kepada pasien dan kerabat mereka.

    Pada perguruan tinggi dan sekolah kesehatan, mahasiswa juga sudah menggunakan headset khusus AR untuk mempelajari seluk beluk anatomi manusia.

    Cara Kerja Augmented Reality

    sejarah augmented reality

    © Disruptedx.com

    Augmented reality adalah teknologi yang berbeda dari biasanya. Oleh karena itu, cara kerjanya pun punya keunikan tersendiri.

    Kata Construct Digital, AR bekerja lewat tiga komponen. Ketiganya yaitu:

    1. Hardware

    AR hanya bisa dilihat lewat layar digital. Oleh karena itu, kamu membutuhkan hardware untuk mengaksesnya.

    Sejatinya, ada kacamata khusus yang bisa digunakan untuk AR. Akan tetapi, smartphone juga bisa dipakai, kok!

    Komponen pentingnya adalah prosesor, yakni “otak” dari hardware. Selain itu, ada pula graphic processing unit yang mengolah gambar yang tampil secara digital.

    Komponen terakhirnya adalah sensor. Ingat, augmented reality bekerja dengan menambah realitas. 

    Oleh karena itu, ia butuh sensor untuk membaca realitas. Dengan begitu, perangkat bisa tahu, apa yang harus ditambah? Bagaimana penambahan itu ditampilkan?

    Sensor sendiri mendeteksi beberapa hal, di antaranya adalah:

    • sensor kedalaman, mengukur kedalaman dan jarak
    • sensor gyroscope, mengukur posisi perangkatmu
    • sensor proximity, mengukur jauh-dekat benda
    • accelerometer, mengukur kecepatan, gerakan, dan rotasi
    • sensor cahaya, mengukur intensitas dan pencahayaan

    2. Software

    Komponen kedua adalah software. Software bertugas memproses data dari hardware.

    Seberapa datar sebuah permukaan? Seberapa terang sebuah sudut ruangan? Bagaimana sudut tanganmu saat memegang perangkat?

    Lantas, dari informasi tadi, perangkat bisa menentukan bagaimana realitas harus ditambah. Pemrosesan inilah yang menjadi tugas dari software.

    3. Aplikasi

    Di mana kamu mengakses software dan menggerakkan hardware AR? Aplikasi adalah jawabannya.

    Oleh karena itu, ia dianggap sebagai komponen yang terpisah. Software dimiliki oleh fitur, sedangkan aplikasi merupakan tempatmu mengakses fitur tersebut.

    Karier di Dunia Augmented Reality

    karier augmented reality

    © Freepik.com

    Kamu telah mengetahui bahwa augmented reality adalah teknologi yang berkembang pesat. Konsekuensi darinya adalah melebarnya lapangan kerja di sana.

    Pilihan pekerjaan di dunia AR itu di antaranya:

    1. 3D artist

    Ingat, AR bisa jadi nyata lewat desain tiga dimensi. Oleh karena itu, 3D artist, orang yang membangunnya, bisa bekerja di bidang ini.

    Dengan pesatnya perkembangan dunia AR, secara otomatis, 3D artist semakin dicari-cari. Hal ini disampaikan oleh Joe Coggins, 3D artist di Zappar.

    3D artist wajib punya kreativitas. Kemampuan software desain D3 juga wajib mereka miliki.

    2. Software developer atau engineer

    Siapa yang bertanggung jawab membangun aplikasi? Software developer dan engineer adalah jawabannya.

    Melansir Vox, banyak perusahaan yang mulai mencari mereka. Terutama, untuk membangun fitur atau aplikasi dengan AR.

    Untuk jadi salah satunya, kamu wajib punya kemampuan matematis. Kamu juga harus menguasai berbagai bahasa pemrograman.

    Baca Juga: Bekali Diri dengan Beragam Skill Ini untuk Menghadapi Revolusi Industri 4.0

    Demikian informasi dari Glints soal augmented reality. Ternyata, inovasi ini mampu mengubah dunia kerja.

    Nah, augmented reality sendiri adalah satu dari banyak teknologi yang mampu lakukan hal tersebut. Masih banyak inovasi lainnya yang bisa mempengaruhi kariermu.

    Penasaran apa saja? Tenang, kamu bisa pelajari selengkapnya di kanal IT Glints Blog.

    Di sana, tersedia banyak pembahasan seputar teknologi penunjang kerja lainnya yang sudah Glints rangkum untukmu.

    Menarik bukan? Tunggu apa lagi? Yuk, langsung baca kumpulan artikelnya sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait