• Blog
    • Bidang Profesi
      • Marketing
      • Tech & Data
      • Media & Communications
      • Business Dev & Sales
      • Product
      • Design
    • Tips Karier
      • Mengawali Karier
      • Dunia Kerja
    • Konten Eksklusif
      • Artikel Expert
      • Panduan
      • Laporan
    • Dari Glints
      • Panduan Komunitas & Konten
      • Campaign Berlangsung
      • Kabar Produk
      • Kabar Glints
  • Lowongan Kerja
  • Glints ExpertClass
  • Glints Community
  • Dunia Kerja
  • Tips Karier
  • Tips Tempat Kerja

Ageism di Tempat Kerja: Arti, Tanda-Tanda, dan Cara Menghadapinya

Tayang 05 Apr 2022 - Dibaca 7 mnt
M. Ichsan Medina Someone who enjoys writing. Graduated from English Education major in UPI.

Isi Artikel

    Pernahkah kamu diberitahu bahwa kamu “belum cukup umur” atau “terlalu tua” untuk mengerjakan suatu hal? Nah, hal ini adalah bentuk ageism.

    Ageism sendiri juga masuk dalam bentuk diskriminasi di tempat kerja, lho.

    Contoh lainnya, pernahkah kamu mengungkapkan ide saat meeting, tapi ditolak mentah-mentah karena umurmu yang masih terlalu muda?

    Atau proses rekrutmen untuk sebuah posisi tak dilanjutkan karena seorang kandidat berusia terlalu tua?

    Makanya, berikut Glints berikan penjelasan apa itu ageism, tanda-tanda keberadaannya di tempat kerja, hingga cara untuk menghadapinya. Simak, yuk!

    Definisi Ageism

    ageism adalah

    © Pexels.com

    Ageism adalah sebuah bentuk prasangka buruk terhadap umur seseorang dan jadi faktor utama yang membuatnya dianggap tak cocok pada posisi atau tanggung jawab tertentu.

    Mengutip dari Hired, salah satu contoh ageism seperti mengabaikan kandidat berusia tua yang qualified demi merekrut kandidat muda meski kualitas dan pengalamannya belum memenuhi standar.

    Selain itu, prasangka yang menyebutkan bahwa orang yang lebih tua sudah tidak bisa produktif karena tidak mahir menggunakan teknologi pun merupakan bentuk ageism.

    Meski begitu, ageism sendiri tidak hanya dialami kandidat yang sudah berumur.

    Mereka yang masih muda pun dapat menjadi korban ageism.

    Bahkan menurut BBC, dampak dari ageism cenderung lebih buruk terhadap generasi pekerja muda.

    Sebab, ada anggapan bahwa generasi milenial dan Gen Z yang manja serta memiliki etos kerja buruk pun jadi bentuk ageism di tempat kerja.

    Berikut adalah contoh kasus dari ageism di tempat kerja baik untuk pekerja yang berusia tua maupun muda.

    • Kamu tidak mendapatkan promosi ke bagian upper-management karena dianggap terlalu muda untuk menjabat posisi tersebut meski track record-mu baik.
    • Seorang pekerja di-PHK karena dianggap perusahaan sudah terlalu tua untuk menjalani pekerjaan.
    • Idemu ditolak karena dianggap masih muda dan tidak tahu apa-apa.
    Baca Juga: 12 Cara Menjadi Orang yang Dapat Diandalkan di Kantor

    Tanda-Tanda Ageism

    ageism adalah

    © Pexels.com

    Sayangnya, praktik ageism sering tak terlihat secara kasat mata.

    Meskipun sebuah perusahaan memastikan bahwa tidak akan ada prejudice sama sekali di dalamnya.

    Nah, menurut TopResume, berikut adalah beberapa tanda bahwa sebuah kantor memiliki ageism.

    • Kesempatan belajar (program pelatihan, biaya untuk melanjutkan pendidikan, konferensi, dan lainnya) langsung ditawarkan ke pegawai yang lebih muda, bukan yang senior.
    • Orang yang masih muda tidak diberikan tugas yang “menantang”, sedangkan pegawai senior diberikan tugas “membosankan”
    • Tidak dilibatkan dalam rapat bersama klien atau kegiatan perusahaan karena dianggap terlalu muda.
    • Asumsi tertulis atau tidak tertulis bahwa kamu tidak bisa mengambil cuti untuk keluarga karena belum punya anak di rumah.
    • Ucapan atau komentar merendahkan mengenai usia. Hal ini termasuk candaan yang merendahkan kemampuan seseorang yang berkaitan dengan usia.
    • Tidak diberikan kesempatan untuk mendapatkan kenaikan gaji atau promosi.

    Meski begitu, untuk poin terakhir sendiri sangatlah tricky.

    Sebab, perbedaan kenaikan gaji atau mendapatkan promosi bisa didasari oleh ageism atau berdasarkan performa pekerja.

    Baca Juga: Tingkatkan Nilaimu di Mata Rekruter dan Perusahaan dengan Upskilling

    Cara Menghadapi Ageism

    ageism adalah

    © Pexels.com

    Merangkum dari Hired, Harvard Business Review, dan Ageism, berikut adalah beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi ageism di tempat kerja.

    1. Jangan lakukan diskriminasi

    Salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi ageism yaitu dengan tidak melakukan diskriminasi baik terhadap orang yang lebih tua atau muda.

    Oleh karena itu, buanglah anggapan jika orang tua hanya memperlambat proses kerjamu. Bantulah mereka untuk tetap bisa bekerja di era digital.

    Selain itu, jika ada pegawai muda yang memberi pendapat, dengarkanlah mereka karena bisa jadi kamu mendapatkan perspektif baru.

    2. Kolaboratif ketika bekerja

    Tunjukkan bahwa dirimu adalah seorang team player dan mau belajar juga bersikap fleksibel.

    Hal ini akan menunjukkan bahwa dirimu memiliki mindset yang tepat untuk bekerja di posisi yang sedang dijalani atau ingin dilamar.

    3. Tunjukkan sikap positif

    Perusahaan selalu mencari pekerja yang penuh semangat dan selalu bersikap positif.

    Karena itu, tunjukkan bahwa dirimu adalah seseorang yang passionate ketika bekerja atau mencari pekerjaan.

    Beberapa caranya adalah dengan menunjukkan body language yang baik atau sikap terbuka pada rekan kerja.

    3. Bergabung atau berbicara dengan sesama profesional

    Memang sulit untuk menempatkan diri pada lingkungan yang tidak seusia.

    Ada rasa canggung dan takut tidak nyambung yang muncul.

    Namun, tidak ada salahnya, bukan untuk mencoba?

    Hal ini pun menjadi safe space bagimu untuk sharing dan bertukar ide untuk menghadapi ageism.

    4. Beritahu atasan atau HR

    Ketika mendapatkan perlakuan ageism, cobalah untuk membicarakan hal tersebut ke atasanmu terlebih dahulu.

    Mungkin saja dia bisa menawarkan solusi berdasarkan pengalaman yang dimilikinya.

    Kamu pun bisa membicarakan masalah ageism ke departemen HR di perusahaanmu.

    Dengan begitu, kamu bisa tahu bagaimana perusahaan menindak hal ini.

    Jika ternyata tidak ada peraturan yang membahas ageism di perusahaanmu, kamu pun bisa mengusulkannya melalui kerja sama dengan pihak HR.

    5. Mencari mentor

    Untuk milenial dan Gen Z, Glints menyarankan untuk mencari mentor untuk membantumu lebih dipercaya serta mengembangkan skill.

    Dengan punya mentor, kamu bisa berdiskusi seputar diskriminasi yang dialami.

    Tidak hanya itu, dengan membentuk dialog antar-generasi, kamu pun dapat mengurangi ageism di tempat kerja.

    6. Berbicara langsung dengan pelaku

    Kamu pun bisa mencoba untuk berbicara langsung dan melakukan dialog terbuka dengan pelaku diskriminasi ageism.

    Namun, tetap jaga emosimu dan tetap tenang, ya. Kamu pun bisa mengirim email dengan contoh seperti ini.

    Komentar yang Anda buat pada tempo hari lalu membuat saya tidak nyaman. Ketika Anda membawa usia ke percakapan, hal ini seakan saya tidak qualified untuk pekerjaan ini.

    Dari sana, kamu bisa memulai percakapan tentang ageism dan bagaimana untuk menanggulanginya.

    Tidak hanya itu, kamu pun bisa menawarkan diri untuk mengerjakan suatu projek bersama untuk membangun kepercayaan dan menunjukkan keahlianmu.

    7. Berikan data

    Ketika kamu sedang interview promosi, namun usiamu dianggap terlalu muda, berikan data tentang performa sebagai alasan kamu layak untuk mendapatkannya.

    Dengan hal ini, kamu memberikan gambaran objektif bahwa terlepas berapapun usiamu, performa kerjamu akan selalu lebih baik dari yang lain.

    Baca Juga: 10 Tips Menjalani Pekerjaan yang Tidak Disukai Sehari-hari

    Nah, itu adalah beberapa hal yang perlu kamu ketahui seputar ageism. Apakah kamu merasa kantormu memiliki masalah serupa?

    Jika ya, yuk, diskusikan solusinya dengan para pakar industri di Glints Feed.

    Dalam fitur terbaru aplikasi Glints ini, kamu bisa berdiskusi dan bertanya jawab seputar hal-hal yang berkaitan dengan dunia kerja.

    Sehingga, kamu bisa mendapatkan insight menarik yang mungkin belum kamu tahu.

    Menarik bukan? Makanya, yuk, tap tombol di bawah untuk download aplikasi Glints dan gabung di Glints Feed.

    COBA GLINTS FEED

    • Ageism in the Workplace: What it Is and What to Do About It
    • The 'acute' ageism problem hurting young workers
    • 6 Signs of Ageism in the Workplace and How to Deal With It

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    ageism ageism adalah

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait

    • Bidang Profesi Demografis: Arti, Mengapa Penting, dan Segmentasinya

      M. Ichsan Medina 14 Agu 2022
    • Bidang Profesi 15 Metrik untuk Website sebagai Indikator Performa Konten

      M. Ichsan Medina 14 Agu 2022
    • Dunia Kerja 7 Tanda Kamu Bekerja Terlalu Keras, Waspada Burnout!

      M. Ichsan Medina 13 Agu 2022
    • Bidang Profesi 4 Perbedaan Persediaan (Supply) dan Inventaris (Inventory)

      M. Ichsan Medina 10 Agu 2022
    Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
    Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
    Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
    Kategori Topik
    • Tips Karier
    • Bidang Profesi
    • Konten Eksklusif
    • Kabar Glints
    Media Sosial
    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
    • LinkedIn
    Solusi Glints
    • Lowongan Kerja
    • Glints ExpertClass
    • Glints Community

    • Blog
      • Bidang Profesi
        • Marketing
        • Tech & Data
        • Media & Communications
        • Business Dev & Sales
        • Product
        • Design
      • Tips Karier
        • Mengawali Karier
        • Dunia Kerja
      • Konten Eksklusif
        • Artikel Expert
        • Panduan
        • Laporan
      • Dari Glints
        • Panduan Komunitas & Konten
        • Campaign Berlangsung
        • Kabar Produk
        • Kabar Glints
    • Lowongan Kerja
    • Glints ExpertClass
    • Glints Community



    • Dunia Kerja
    • Tips Karier
    • Tips Tempat Kerja

    Ageism di Tempat Kerja: Arti, Tanda-Tanda, dan Cara Menghadapinya

    Tayang 05 Apr 2022 - Dibaca 7 mnt
    M. Ichsan Medina Someone who enjoys writing. Graduated from English Education major in UPI.

    Isi Artikel

      Pernahkah kamu diberitahu bahwa kamu “belum cukup umur” atau “terlalu tua” untuk mengerjakan suatu hal? Nah, hal ini adalah bentuk ageism.

      Ageism sendiri juga masuk dalam bentuk diskriminasi di tempat kerja, lho.

      Contoh lainnya, pernahkah kamu mengungkapkan ide saat meeting, tapi ditolak mentah-mentah karena umurmu yang masih terlalu muda?

      Atau proses rekrutmen untuk sebuah posisi tak dilanjutkan karena seorang kandidat berusia terlalu tua?

      Makanya, berikut Glints berikan penjelasan apa itu ageism, tanda-tanda keberadaannya di tempat kerja, hingga cara untuk menghadapinya. Simak, yuk!

      Definisi Ageism

      ageism adalah

      © Pexels.com

      Ageism adalah sebuah bentuk prasangka buruk terhadap umur seseorang dan jadi faktor utama yang membuatnya dianggap tak cocok pada posisi atau tanggung jawab tertentu.

      Mengutip dari Hired, salah satu contoh ageism seperti mengabaikan kandidat berusia tua yang qualified demi merekrut kandidat muda meski kualitas dan pengalamannya belum memenuhi standar.

      Selain itu, prasangka yang menyebutkan bahwa orang yang lebih tua sudah tidak bisa produktif karena tidak mahir menggunakan teknologi pun merupakan bentuk ageism.

      Meski begitu, ageism sendiri tidak hanya dialami kandidat yang sudah berumur.

      Mereka yang masih muda pun dapat menjadi korban ageism.

      Bahkan menurut BBC, dampak dari ageism cenderung lebih buruk terhadap generasi pekerja muda.

      Sebab, ada anggapan bahwa generasi milenial dan Gen Z yang manja serta memiliki etos kerja buruk pun jadi bentuk ageism di tempat kerja.

      Berikut adalah contoh kasus dari ageism di tempat kerja baik untuk pekerja yang berusia tua maupun muda.

      • Kamu tidak mendapatkan promosi ke bagian upper-management karena dianggap terlalu muda untuk menjabat posisi tersebut meski track record-mu baik.
      • Seorang pekerja di-PHK karena dianggap perusahaan sudah terlalu tua untuk menjalani pekerjaan.
      • Idemu ditolak karena dianggap masih muda dan tidak tahu apa-apa.
      Baca Juga: 12 Cara Menjadi Orang yang Dapat Diandalkan di Kantor

      Tanda-Tanda Ageism

      ageism adalah

      © Pexels.com

      Sayangnya, praktik ageism sering tak terlihat secara kasat mata.

      Meskipun sebuah perusahaan memastikan bahwa tidak akan ada prejudice sama sekali di dalamnya.

      Nah, menurut TopResume, berikut adalah beberapa tanda bahwa sebuah kantor memiliki ageism.

      • Kesempatan belajar (program pelatihan, biaya untuk melanjutkan pendidikan, konferensi, dan lainnya) langsung ditawarkan ke pegawai yang lebih muda, bukan yang senior.
      • Orang yang masih muda tidak diberikan tugas yang “menantang”, sedangkan pegawai senior diberikan tugas “membosankan”
      • Tidak dilibatkan dalam rapat bersama klien atau kegiatan perusahaan karena dianggap terlalu muda.
      • Asumsi tertulis atau tidak tertulis bahwa kamu tidak bisa mengambil cuti untuk keluarga karena belum punya anak di rumah.
      • Ucapan atau komentar merendahkan mengenai usia. Hal ini termasuk candaan yang merendahkan kemampuan seseorang yang berkaitan dengan usia.
      • Tidak diberikan kesempatan untuk mendapatkan kenaikan gaji atau promosi.

      Meski begitu, untuk poin terakhir sendiri sangatlah tricky.

      Sebab, perbedaan kenaikan gaji atau mendapatkan promosi bisa didasari oleh ageism atau berdasarkan performa pekerja.

      Baca Juga: Tingkatkan Nilaimu di Mata Rekruter dan Perusahaan dengan Upskilling

      Cara Menghadapi Ageism

      ageism adalah

      © Pexels.com

      Merangkum dari Hired, Harvard Business Review, dan Ageism, berikut adalah beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi ageism di tempat kerja.

      1. Jangan lakukan diskriminasi

      Salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi ageism yaitu dengan tidak melakukan diskriminasi baik terhadap orang yang lebih tua atau muda.

      Oleh karena itu, buanglah anggapan jika orang tua hanya memperlambat proses kerjamu. Bantulah mereka untuk tetap bisa bekerja di era digital.

      Selain itu, jika ada pegawai muda yang memberi pendapat, dengarkanlah mereka karena bisa jadi kamu mendapatkan perspektif baru.

      2. Kolaboratif ketika bekerja

      Tunjukkan bahwa dirimu adalah seorang team player dan mau belajar juga bersikap fleksibel.

      Hal ini akan menunjukkan bahwa dirimu memiliki mindset yang tepat untuk bekerja di posisi yang sedang dijalani atau ingin dilamar.

      3. Tunjukkan sikap positif

      Perusahaan selalu mencari pekerja yang penuh semangat dan selalu bersikap positif.

      Karena itu, tunjukkan bahwa dirimu adalah seseorang yang passionate ketika bekerja atau mencari pekerjaan.

      Beberapa caranya adalah dengan menunjukkan body language yang baik atau sikap terbuka pada rekan kerja.

      3. Bergabung atau berbicara dengan sesama profesional

      Memang sulit untuk menempatkan diri pada lingkungan yang tidak seusia.

      Ada rasa canggung dan takut tidak nyambung yang muncul.

      Namun, tidak ada salahnya, bukan untuk mencoba?

      Hal ini pun menjadi safe space bagimu untuk sharing dan bertukar ide untuk menghadapi ageism.

      4. Beritahu atasan atau HR

      Ketika mendapatkan perlakuan ageism, cobalah untuk membicarakan hal tersebut ke atasanmu terlebih dahulu.

      Mungkin saja dia bisa menawarkan solusi berdasarkan pengalaman yang dimilikinya.

      Kamu pun bisa membicarakan masalah ageism ke departemen HR di perusahaanmu.

      Dengan begitu, kamu bisa tahu bagaimana perusahaan menindak hal ini.

      Jika ternyata tidak ada peraturan yang membahas ageism di perusahaanmu, kamu pun bisa mengusulkannya melalui kerja sama dengan pihak HR.

      5. Mencari mentor

      Untuk milenial dan Gen Z, Glints menyarankan untuk mencari mentor untuk membantumu lebih dipercaya serta mengembangkan skill.

      Dengan punya mentor, kamu bisa berdiskusi seputar diskriminasi yang dialami.

      Tidak hanya itu, dengan membentuk dialog antar-generasi, kamu pun dapat mengurangi ageism di tempat kerja.

      6. Berbicara langsung dengan pelaku

      Kamu pun bisa mencoba untuk berbicara langsung dan melakukan dialog terbuka dengan pelaku diskriminasi ageism.

      Namun, tetap jaga emosimu dan tetap tenang, ya. Kamu pun bisa mengirim email dengan contoh seperti ini.

      Komentar yang Anda buat pada tempo hari lalu membuat saya tidak nyaman. Ketika Anda membawa usia ke percakapan, hal ini seakan saya tidak qualified untuk pekerjaan ini.

      Dari sana, kamu bisa memulai percakapan tentang ageism dan bagaimana untuk menanggulanginya.

      Tidak hanya itu, kamu pun bisa menawarkan diri untuk mengerjakan suatu projek bersama untuk membangun kepercayaan dan menunjukkan keahlianmu.

      7. Berikan data

      Ketika kamu sedang interview promosi, namun usiamu dianggap terlalu muda, berikan data tentang performa sebagai alasan kamu layak untuk mendapatkannya.

      Dengan hal ini, kamu memberikan gambaran objektif bahwa terlepas berapapun usiamu, performa kerjamu akan selalu lebih baik dari yang lain.

      Baca Juga: 10 Tips Menjalani Pekerjaan yang Tidak Disukai Sehari-hari

      Nah, itu adalah beberapa hal yang perlu kamu ketahui seputar ageism. Apakah kamu merasa kantormu memiliki masalah serupa?

      Jika ya, yuk, diskusikan solusinya dengan para pakar industri di Glints Feed.

      Dalam fitur terbaru aplikasi Glints ini, kamu bisa berdiskusi dan bertanya jawab seputar hal-hal yang berkaitan dengan dunia kerja.

      Sehingga, kamu bisa mendapatkan insight menarik yang mungkin belum kamu tahu.

      Menarik bukan? Makanya, yuk, tap tombol di bawah untuk download aplikasi Glints dan gabung di Glints Feed.

      COBA GLINTS FEED

      • Ageism in the Workplace: What it Is and What to Do About It
      • The 'acute' ageism problem hurting young workers
      • 6 Signs of Ageism in the Workplace and How to Deal With It

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      ageism ageism adalah

      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait

      • Bidang Profesi Demografis: Arti, Mengapa Penting, dan Segmentasinya

        M. Ichsan Medina 14 Agu 2022
      • Bidang Profesi 15 Metrik untuk Website sebagai Indikator Performa Konten

        M. Ichsan Medina 14 Agu 2022
      • Dunia Kerja 7 Tanda Kamu Bekerja Terlalu Keras, Waspada Burnout!

        M. Ichsan Medina 13 Agu 2022
      • Bidang Profesi 4 Perbedaan Persediaan (Supply) dan Inventaris (Inventory)

        M. Ichsan Medina 10 Agu 2022
      Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
      Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
      Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
      Kategori Topik
      • Tips Karier
      • Bidang Profesi
      • Konten Eksklusif
      • Kabar Glints
      Media Sosial
      • Facebook
      • Twitter
      • Instagram
      • LinkedIn
      Solusi Glints
      • Lowongan Kerja
      • Glints ExpertClass
      • Glints Community

      • Blog
        • Bidang Profesi
          • Marketing
          • Tech & Data
          • Media & Communications
          • Business Dev & Sales
          • Product
          • Design
        • Tips Karier
          • Mengawali Karier
          • Dunia Kerja
        • Konten Eksklusif
          • Artikel Expert
          • Panduan
          • Laporan
        • Dari Glints
          • Panduan Komunitas & Konten
          • Campaign Berlangsung
          • Kabar Produk
          • Kabar Glints
      • Lowongan Kerja
      • Glints ExpertClass
      • Glints Community



      • Dunia Kerja
      • Tips Karier
      • Tips Tempat Kerja

      Ageism di Tempat Kerja: Arti, Tanda-Tanda, dan Cara Menghadapinya

      Tayang 05 Apr 2022 - Dibaca 7 mnt
      M. Ichsan Medina Someone who enjoys writing. Graduated from English Education major in UPI.

      Isi Artikel

        Pernahkah kamu diberitahu bahwa kamu “belum cukup umur” atau “terlalu tua” untuk mengerjakan suatu hal? Nah, hal ini adalah bentuk ageism.

        Ageism sendiri juga masuk dalam bentuk diskriminasi di tempat kerja, lho.

        Contoh lainnya, pernahkah kamu mengungkapkan ide saat meeting, tapi ditolak mentah-mentah karena umurmu yang masih terlalu muda?

        Atau proses rekrutmen untuk sebuah posisi tak dilanjutkan karena seorang kandidat berusia terlalu tua?

        Makanya, berikut Glints berikan penjelasan apa itu ageism, tanda-tanda keberadaannya di tempat kerja, hingga cara untuk menghadapinya. Simak, yuk!

        Definisi Ageism

        ageism adalah

        © Pexels.com

        Ageism adalah sebuah bentuk prasangka buruk terhadap umur seseorang dan jadi faktor utama yang membuatnya dianggap tak cocok pada posisi atau tanggung jawab tertentu.

        Mengutip dari Hired, salah satu contoh ageism seperti mengabaikan kandidat berusia tua yang qualified demi merekrut kandidat muda meski kualitas dan pengalamannya belum memenuhi standar.

        Selain itu, prasangka yang menyebutkan bahwa orang yang lebih tua sudah tidak bisa produktif karena tidak mahir menggunakan teknologi pun merupakan bentuk ageism.

        Meski begitu, ageism sendiri tidak hanya dialami kandidat yang sudah berumur.

        Mereka yang masih muda pun dapat menjadi korban ageism.

        Bahkan menurut BBC, dampak dari ageism cenderung lebih buruk terhadap generasi pekerja muda.

        Sebab, ada anggapan bahwa generasi milenial dan Gen Z yang manja serta memiliki etos kerja buruk pun jadi bentuk ageism di tempat kerja.

        Berikut adalah contoh kasus dari ageism di tempat kerja baik untuk pekerja yang berusia tua maupun muda.

        • Kamu tidak mendapatkan promosi ke bagian upper-management karena dianggap terlalu muda untuk menjabat posisi tersebut meski track record-mu baik.
        • Seorang pekerja di-PHK karena dianggap perusahaan sudah terlalu tua untuk menjalani pekerjaan.
        • Idemu ditolak karena dianggap masih muda dan tidak tahu apa-apa.
        Baca Juga: 12 Cara Menjadi Orang yang Dapat Diandalkan di Kantor

        Tanda-Tanda Ageism

        ageism adalah

        © Pexels.com

        Sayangnya, praktik ageism sering tak terlihat secara kasat mata.

        Meskipun sebuah perusahaan memastikan bahwa tidak akan ada prejudice sama sekali di dalamnya.

        Nah, menurut TopResume, berikut adalah beberapa tanda bahwa sebuah kantor memiliki ageism.

        • Kesempatan belajar (program pelatihan, biaya untuk melanjutkan pendidikan, konferensi, dan lainnya) langsung ditawarkan ke pegawai yang lebih muda, bukan yang senior.
        • Orang yang masih muda tidak diberikan tugas yang “menantang”, sedangkan pegawai senior diberikan tugas “membosankan”
        • Tidak dilibatkan dalam rapat bersama klien atau kegiatan perusahaan karena dianggap terlalu muda.
        • Asumsi tertulis atau tidak tertulis bahwa kamu tidak bisa mengambil cuti untuk keluarga karena belum punya anak di rumah.
        • Ucapan atau komentar merendahkan mengenai usia. Hal ini termasuk candaan yang merendahkan kemampuan seseorang yang berkaitan dengan usia.
        • Tidak diberikan kesempatan untuk mendapatkan kenaikan gaji atau promosi.

        Meski begitu, untuk poin terakhir sendiri sangatlah tricky.

        Sebab, perbedaan kenaikan gaji atau mendapatkan promosi bisa didasari oleh ageism atau berdasarkan performa pekerja.

        Baca Juga: Tingkatkan Nilaimu di Mata Rekruter dan Perusahaan dengan Upskilling

        Cara Menghadapi Ageism

        ageism adalah

        © Pexels.com

        Merangkum dari Hired, Harvard Business Review, dan Ageism, berikut adalah beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi ageism di tempat kerja.

        1. Jangan lakukan diskriminasi

        Salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi ageism yaitu dengan tidak melakukan diskriminasi baik terhadap orang yang lebih tua atau muda.

        Oleh karena itu, buanglah anggapan jika orang tua hanya memperlambat proses kerjamu. Bantulah mereka untuk tetap bisa bekerja di era digital.

        Selain itu, jika ada pegawai muda yang memberi pendapat, dengarkanlah mereka karena bisa jadi kamu mendapatkan perspektif baru.

        2. Kolaboratif ketika bekerja

        Tunjukkan bahwa dirimu adalah seorang team player dan mau belajar juga bersikap fleksibel.

        Hal ini akan menunjukkan bahwa dirimu memiliki mindset yang tepat untuk bekerja di posisi yang sedang dijalani atau ingin dilamar.

        3. Tunjukkan sikap positif

        Perusahaan selalu mencari pekerja yang penuh semangat dan selalu bersikap positif.

        Karena itu, tunjukkan bahwa dirimu adalah seseorang yang passionate ketika bekerja atau mencari pekerjaan.

        Beberapa caranya adalah dengan menunjukkan body language yang baik atau sikap terbuka pada rekan kerja.

        3. Bergabung atau berbicara dengan sesama profesional

        Memang sulit untuk menempatkan diri pada lingkungan yang tidak seusia.

        Ada rasa canggung dan takut tidak nyambung yang muncul.

        Namun, tidak ada salahnya, bukan untuk mencoba?

        Hal ini pun menjadi safe space bagimu untuk sharing dan bertukar ide untuk menghadapi ageism.

        4. Beritahu atasan atau HR

        Ketika mendapatkan perlakuan ageism, cobalah untuk membicarakan hal tersebut ke atasanmu terlebih dahulu.

        Mungkin saja dia bisa menawarkan solusi berdasarkan pengalaman yang dimilikinya.

        Kamu pun bisa membicarakan masalah ageism ke departemen HR di perusahaanmu.

        Dengan begitu, kamu bisa tahu bagaimana perusahaan menindak hal ini.

        Jika ternyata tidak ada peraturan yang membahas ageism di perusahaanmu, kamu pun bisa mengusulkannya melalui kerja sama dengan pihak HR.

        5. Mencari mentor

        Untuk milenial dan Gen Z, Glints menyarankan untuk mencari mentor untuk membantumu lebih dipercaya serta mengembangkan skill.

        Dengan punya mentor, kamu bisa berdiskusi seputar diskriminasi yang dialami.

        Tidak hanya itu, dengan membentuk dialog antar-generasi, kamu pun dapat mengurangi ageism di tempat kerja.

        6. Berbicara langsung dengan pelaku

        Kamu pun bisa mencoba untuk berbicara langsung dan melakukan dialog terbuka dengan pelaku diskriminasi ageism.

        Namun, tetap jaga emosimu dan tetap tenang, ya. Kamu pun bisa mengirim email dengan contoh seperti ini.

        Komentar yang Anda buat pada tempo hari lalu membuat saya tidak nyaman. Ketika Anda membawa usia ke percakapan, hal ini seakan saya tidak qualified untuk pekerjaan ini.

        Dari sana, kamu bisa memulai percakapan tentang ageism dan bagaimana untuk menanggulanginya.

        Tidak hanya itu, kamu pun bisa menawarkan diri untuk mengerjakan suatu projek bersama untuk membangun kepercayaan dan menunjukkan keahlianmu.

        7. Berikan data

        Ketika kamu sedang interview promosi, namun usiamu dianggap terlalu muda, berikan data tentang performa sebagai alasan kamu layak untuk mendapatkannya.

        Dengan hal ini, kamu memberikan gambaran objektif bahwa terlepas berapapun usiamu, performa kerjamu akan selalu lebih baik dari yang lain.

        Baca Juga: 10 Tips Menjalani Pekerjaan yang Tidak Disukai Sehari-hari

        Nah, itu adalah beberapa hal yang perlu kamu ketahui seputar ageism. Apakah kamu merasa kantormu memiliki masalah serupa?

        Jika ya, yuk, diskusikan solusinya dengan para pakar industri di Glints Feed.

        Dalam fitur terbaru aplikasi Glints ini, kamu bisa berdiskusi dan bertanya jawab seputar hal-hal yang berkaitan dengan dunia kerja.

        Sehingga, kamu bisa mendapatkan insight menarik yang mungkin belum kamu tahu.

        Menarik bukan? Makanya, yuk, tap tombol di bawah untuk download aplikasi Glints dan gabung di Glints Feed.

        COBA GLINTS FEED

        • Ageism in the Workplace: What it Is and What to Do About It
        • The 'acute' ageism problem hurting young workers
        • 6 Signs of Ageism in the Workplace and How to Deal With It

        Seberapa bermanfaat artikel ini?

        Klik salah satu bintang untuk menilai.

        Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

        Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

        We are sorry that this post was not useful for you!

        Let us improve this post!

        Tell us how we can improve this post?


        ageism ageism adalah

        Leave a Reply

        Your email address will not be published. Required fields are marked *

        Artikel Terkait

        • Bidang Profesi Demografis: Arti, Mengapa Penting, dan Segmentasinya

          M. Ichsan Medina 14 Agu 2022
        • Bidang Profesi 15 Metrik untuk Website sebagai Indikator Performa Konten

          M. Ichsan Medina 14 Agu 2022
        • Dunia Kerja 7 Tanda Kamu Bekerja Terlalu Keras, Waspada Burnout!

          M. Ichsan Medina 13 Agu 2022
        • Bidang Profesi 4 Perbedaan Persediaan (Supply) dan Inventaris (Inventory)

          M. Ichsan Medina 10 Agu 2022
        Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
        Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
        Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
        Kategori Topik
        • Tips Karier
        • Bidang Profesi
        • Konten Eksklusif
        • Kabar Glints
        Media Sosial
        • Facebook
        • Twitter
        • Instagram
        • LinkedIn
        Solusi Glints
        • Lowongan Kerja
        • Glints ExpertClass
        • Glints Community
        Scroll Up