6 Tips Membuat Watermark Tanpa Mengganggu Estetika Gambar

Tayang 09 Apr 2021 - Dibaca 4 mnt

Isi Artikel

    Watermark adalah salah satu cara untuk melindungi karyamu dari penyalahgunaan atau pencurian. Namun, sebelum membuat watermark, ada beberapa tips yang harus diikuti agar tak merusak estetika karyamu.

    Selain itu, kamu harus memastikan watermark-mu tidak mudah dihilangkan. Namun, sekali lagi, tetap tidak menghilangkan keindahan dari karyamu.

    Apa saja yang bisa kamu lakukan untuk memastikan hal itu? Yuk, simak selengkapnya dalam artikel berikut.

    Sekilas tentang Watermark

    watermark adalah

    © Pexels.com

    Watermark merupakan logo, teks, atau pola yang sengaja ditambahkan untuk melindungi karya cipta dan sebagai media branding.

    Terutama jika karya tersebut dipublikasikan ke khalayak umum.

    Orang yang melihat karyamu akan dengan mudah mengetahui bahwa karya tersebut adalah milikmu ketika melihat watermark.

    Penggunaan watermark juga akan memudahkan orang atau brand yang ingin menggunakan karyamu untuk menghubungimu. Sehingga, karyamu terhindar dari penggunaan yang tidak bertanggung jawab.

    Baca Juga: Takut Foto Dicuri? Ini 3 Cara Membuat Copyright untuk Karya Fotomu

    Tips Membuat Watermark

    membuat watermark

    © Shuttermusk.com

    1. Pilih posisi watermark dengan tepat

    Penempatan watermark bisa sedikit rumit. Kamu perlu menempatkannya dengan hati-hati agar dapat melindungi karyamu tanpa mengurangi keindahan dari karya itu sendiri.

    Idealnya, kamu harus menempatkannya di tengah gambar. Jangan pernah meletakkan watermark di atas atau latar belakang yang solid dan mulus.

    Penempatan tersebut justru akan terlalu mudah bagi seseorang untuk menghapus watermark-mu.

    Kamu juga bisa menempatkan watermark seolah-olah menyatu dengan karyamu sendiri.

    2. Buat watermark sebagai bagian dari karyamu

    Menurut Guiding Tech, watermark bisa menjadi bagian dari gambar, artinya kamu perlu menempatkannya di tempat yang luput dari perhatian mata biasa.

    Kamu bisa mengintegrasikan watermark dan menjadikannya bagian dari karyamu. Ini bisa menjadi proses yang memakan waktu, tapi bermanfaat untuk karya yang sangat penting.

    3. Watermark tidak lebih dari 1/16 keseluruhan gambar

    Tips selanjutnya ketika membuat watermark adalah memastikan ukurannya tidak terlalu besar. Setidaknya, menurut The Phoblographer, ukuran watermark tidak melebihi 1/16 dari ukuran final gambar.

    Jika kamu kesulitan, cobalah membagi gambar menjadi empat bagian dan pisahkan bagian tersebut menjadi empat bagian. Watermark idealnya tidak akan memakan lebih banyak ruang dari itu.

    Tentunya, ini bukanlah aturan baku. Kamu bisa mengatur ukuran watermark sesuai dengan keinginanmu selama tidak mengganggu gambar secara keseluruhan.

    Baca Juga: Ini Dia Berbagai Jenis Copyright yang Perlu Kamu Ketahui

    4. Letakkan watermark di area komposit gambar

    Jika watermark diletakkan pada latar belakang dengan warna kontras, watermark tersebut dapat dengan mudah dihilangkan dengan editor gambar seperti Photoshop.

    Menambahkan watermark ke area komposit gambar dan menyesuaikan opasitas akan membuatnya lebih sulit untuk dihapus.

    Namun, tips membuat watermark ini ini mungkin sulit diikuti jika kamu menggunakan editor tertentu.

    5. Gunakan warna semi transparan

    Banyak yang menggunakan warna yang kontras agar watermark dapat terlihat jelas. Sayangnya, tips membuat watermark ini akan mengurangi estetika karyamu.

    Untuk itu, gunakanlah warna yang semi transparan. Sehingga, karyamu tetap terlihat secara utuh karena watermark terkesan menyatu dengan gambar.

    6. Cantumkan informasi dirimu dalam watermark

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, watermark dapat digunakan sebagai media branding.

    Untuk itu, kamu perlu mencantumkan informasi yang jelas mengenai dirimu dalam watermark.

    Berikut beberapa elemen yang bisa kamu cantumkan sebagai informasi diri dalam watermark.

    • simbol © atau kata “Hak Cipta”
    • tanggal publikasi karya pertama kali
    • nama pemilik karya

    Sehingga, informasi dalam watermark karyamu tertulis seperti ini.

    © 2013 Nama Kamu

    Baca Juga: Takut Karyamu Dicomot Orang? Kenali Creative Commons yang Bisa Cegah Itu!

    Mencantumkan watermark tidak hanya melindungi karyamu, namun juga membuat karyamu terkesan profesional.

    Sehingga, akan lebih mudah untuk menyusun portofolio dan mendapatkan pekerjaan yang sesuai.

    Kamu juga akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang diinginkan jika melamar lowongan pekerjaan melalui Glints, lho!

    Ada banyak lowongan pekerjaan impian yang menantimu, yuk, klik di sini untuk mulai mencari!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait