Dosen: Tugas & Tanggung Jawab, Skills, Jenjang Kariernya

Diperbarui 28 Apr 2024 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Apabila salah satu tujuan kariermu adalah jadi seorang dosen, penting bagimu untuk mencari tahu apa saja skill yang dibutuhkan, jenjang karier, hingga syarat menjadi dosen. 

    Dosen sering dianggap sebagai profesi yang cukup mulia. Pasalnya, ada banyak tanggung jawab yang dibebankan pada profesi ini.

    Tidak hanya memberikan ilmu akademis saja, dosen juga dituntut membantu para mahasiswanya untuk mengembangkan cara berpikir mereka.

    Profesi dosen memiliki jenjang karier yang jelas dan beberapa keuntungan lainnya.

    Jadi, seperti apa sih gambaran dari profesi dosen? Simak penjelasan yang sudah Glints persiapkan di bawah ini.

    Baca Juga: Jangan Bingung Pilih Jurusan Kuliah! Ini Jurusan dengan Prospek Kerja Bagus

    Tugas dan Tanggung Jawab Dosen

    profesi dosen dan jenjang kariernya

    © Pexels.com

    Tugas mengajar seorang dosen memang cukup mirip dengan profesi sejenisnya seperti guru.

    Akan tetapi, dosen juga memiliki tugas dan tanggung jawab lain yang cukup banyak. 

    Berikut ini beberapa di antaranya menurut LiveAbout:

    •       Menetapkan metode ilmiah untuk semua disiplin ilmu dalam bidangnya.
    •       Membuat kurikulum untuk bahan ajarnya.
    •       Mempersiapkan silabus dari mata kuliah yang diajar.
    •       Mempresentasikan bahan untuk proses perkuliahan.
    •       Mengatur dan menyiapkan ujian untuk siswa.
    •       Membimbing siswa untuk mengerjakan setiap tugasnya.
    •       Mengevaluasi kemajuan siswa.
    •       Melakukan penelitian pribadi.
    •       Memberikan kontribusi untuk penelitian lembaga.
    •       Menerbitkan dan mempresentasikan hasil penelitiannya.
    •       Ikut berkontribusi pada seminar atau konferensi dalam bidang keahlian.

    Beberapa tugas dan tanggung jawab dari dosen di atas juga akan ikut berkembang sesuai dengan peningkatan kariernya.

    Ada beberapa tanggung jawab lain misalnya turut berpartisipasi pada kegiatan pelatihan staf, atau menjalin hubungan dengan lembaga lain.

    Skill yang Dibutuhkan

    Menurut The Guardian, saat dosen mengajar maka akan membantu siswa agar lebih berkembang. Hal itu juga akan menumbuhkan kepercayaan bagi kedua belah pihak.

    Namun, menjalani profesi sebagai dosen bukanlah hal yang mudah dilakukan setiap orang.

    Apalagi menjadi seorang dosen yang harus berhadapan dengan mahasiswa yang rata-rata memiliki cara berpikir kritis. Pasti tidak akan semudah seperti mengajar siswa di bangku sekolah.

    Itulah mengapa untuk menjalani profesi dosen dituntut memiliki beberapa skill seperti berikut:

    1. Kemampuan berbicara di depan umum

    Skill pertama yang harus dimiliki oleh seorang dosen adalah kemampuan berbicara di depan umum atau public speaking.

    Tugas utama dari dosen adalah menyampaikan bahan perkuliahan di depan kelas. Jadi tentu saja skill public speaking sangat penting untuk dimiliki.

    Tanpa skill yang satu ini, seorang dosen akan kesulitan saat ingin menyampaikan materi.

    Hal itu juga akan menyebabkan para siswa kebingungan, karena apa yang disampaikan dosen tidak akan mudah dimengerti.

    Jadi, buat kamu yang tertarik mencoba profesi sebagai dosen, tingkatkan dahulu kemampuan berkomunikasi.

    Jangan sampai saat mempresentasikan materi di depan kelas, kamu malah bingung dan akhirnya penyampaiannya tidak jelas.

    2. Ahli dalam bidang yang ditekuni

    Sebelum memutuskan menjadi seorang dosen, tentunya kamu harus yakin dengan keahlian yang kamu miliki.

    Dilansir dari Prospects, salah satu hal yang perlu diperhatikan sebelum menjadi dosen adalah memastikan memiliki keahlian di bidang yang digeluti.

    Selain itu, untuk menjadi seorang dosen juga harus memiliki antusiasme yang tinggi pada bidang ilmunya. Dengan memiliki antusiasme yang besar maka akan lebih mudah saat menyampaikan materi kepada siswa.

    Jadi, intinya semakin besar passion yang kamu miliki dalam bidang yang digeluti, maka akan lebih mudah pula saat mengajarkannya ke mahasiswa.

    Baca Juga: 7 Alasan Kamu Perlu Meningkatkan Kemampuan Public Speaking

    3. Paham riset

    Salah satu tanggung jawab dari profesi dosen adalah melakukan penelitian.

    Jadi, memahami teknik dan pengetahuan luas tentang riset akan sangat membantumu untuk terus berkembang dalam profesi ini.

    Melakukan penelitian dan mempublikasikan hasilnya akan membuat seorang dosen terlihat kredibel. Akhirnya, jenjang karier akan terus meningkat.

    Melakukan penelitian juga bukan hal yang mudah karena kamu dituntut memiliki kemampuan berpikir analitis dan selalu termotivasi untuk mencari solusi.

    Selain fokus pada penelitian, dosen juga harus tetap fokus untuk mengajar. Itulah mengapa dosen juga harus mampu mengatur waktu dengan baik.

    4. Skill menulis

    Setelah melakukan penelitian, tentunya hasilnya harus ditulis untuk menjadi sebuah jurnal. Kemudian, jurnal tersebut akan dipublikasikan.

    Kemampuan menulis memang sangat diperlukan dalam penyusunan hasil penelitian. Poin ini akan membantu profesi dosen untuk terhindar dari masalah seperti plagiarisme.

    Tanpa kemampuan menulis yang mumpuni, tentu akan cukup sulit untuk menyusun suatu karya ilmiah.

    Apalagi bahasa tulis yang digunakan pada karya ilmiah sangat berbeda dengan bahasa yang ada pada bahan bacaan umum seperti buku, majalah, atau koran.

    Jenjang Karier Dosen

    Dilansir dari Dunia Dosen, ada empat tahapan jenjang karier bagi dosen.

    Pertama-tama adalah Asisten Ahli. Untuk menjadi seorang Asisten Ahli diperlukan pengalaman mengajar minimal selama 1 tahun.

    Saat menjabat pada posisi ini, kamu harus tetap melakukan penelitian hingga pengabdian masyarakat untuk menambah angka kredit.

    Angka kredit tersebut dibutuhkan untuk mengajukan kenaikan jabatan fungsional. 

    Setelah mencapai angka kredit yang ditentukan, Asisten Ahli bisa menjadi seorang Lektor.

    Ada beberapa syarat untuk sampai pada tahap Lektor yaitu mencapai angka kredit yang ditentukan, memiliki ijazah S2, dan memiliki pengalaman mengajar sebagai dosen tetap.

    Kemudian tahapan karier selanjutnya adalah sebagai Lektor Kepala. Jabatan yang satu ini berada di bawah jabatan fungsional Guru Besar.

    Untuk mendapatkan posisi ini ada beberapa persyaratan seperti menjadi Lektor minimal selama 2 tahun dan memiliki angka kredit yang sudah ditentukan.

    Selain itu, juga harus memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan secara nasional dan internasional.

    Jenjang karier terakhir adalah sebagai Gurur Besar. 

    Salah satu syarat utama untuk menjadi Guru Besar adalah pengalaman mengajar minimal selama 10 tahun.

    Selain itu, untuk menjabat sebagai Guru Besar juga harus lulus S3 dan memiliki kinerja dan prestasi dalam bidang yang ditekuninya.

    Syarat Menjadi Dosen

    seseorang yang sudah menjadi dosen memiliki jenjang karier dan sudah memenuhi syarat untuk jadi seorang dosen

    © Unsplash.com

    Tentunya, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kamu bisa jadi dosen di sebuah universitas.

    Beberapa syarat umum yang harus dipenuhi untuk bisa jadi dosen di sebuah perguruan tinggi mengutip Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta adalah sebagai berikut;

    1. Lulus S2

    Salah satu syarat yang biasanya harus dipenuhi untuk jadi dosen adalah minimal sudah menyelesaikan studi S2.

    Hal ini turut diatur dalam Undang-undang angka 14 Tahun 2005 perihal guru serta dosen. Di mana, disebutkan bahwa seorang dosen wajib memiliki kualifikasi akademik minimal Magister (S2).

    Bahkan, tak jarang saat ini banyak perguruan tinggi yang mengharuskan pelamar posisi dosen memiliki pendidikan minimal S3.

    2. Paham dan mau menjalankan Tridarma Perguruan Tinggi

    Syarat lain yang harus diperhatikan jika kamu ingin menjadi dosen adalah paham konsep Tridharma Perguruan Tinggi serta bersedia untuk menjalankannya.

    Perlu diketahui bahwa pendidikan di perguruan tinggi melingkupi aktivitas pengajaran dan bimbingan.

    Selain itu, seorang dosen juga harus mau melakukan penelitian serta mengabdi ke masyarakat.

    Di mana, penelitian yang dilakukan akan dipresentasikan pada seminar ilmiah atau dipublikasikan di jurnal.

    3. Berasal dari bidang yang linear

    Maksudnya adalah, seorang dosen harus memiliki bidang ilmu yang selaras dengan bidang atau mata kuliah yang akan diajarkan lainnya.

    Linear bukan berarti latar belakang pendidikannya selalu sama di jenjang S1, S2, dan S3.

    Maksudnya, apabila seseorang memiliki latar pendidikan S1 di bidang Arsitektur lalu saat S2 mengambil Matematika, ia disebut linear apabila mengajar Matematika sebagai dosen.

    4. Sehat jasmani dan rohani

    Syarat umum lainnya adalah memiliki kondisi kesehatan yang baik secara jasmani atau rohani.

    Maksudnya adalah, seorang dosen tidak mengidap penyakit yang dapat mengganggu dirinya melaksanakan tugas dan tanggung jawab perannya.

    Biasanya, kamu bisa melampirkan surat keterangan sehat dari dokter atau rumah sakit untuk memenuhi persyaratan ini.

    5. Lulus rekrutmen dosen sesuai ketentuan perguruan tinggi

    Syarat menjadi dosen lainnya adalah lulus proses rekrutmen sesuai ketentuan perguruan tinggi yang dilamar.

    Perlu diingat bahwa terdapat 3 proses rekrutmen yang bisa diikuti oleh seorang dosen, yaitu;

    • seleksi CPNS dosen
    • seleksi yang diselenggarakan PTN atau PTS sebagai dosen tetap maupun kontrak
    • mengirimkan lamaran secara langsung ke perguruan tinggi yang dituju

    Tentunya, setiap proses rekrutmen memiliki beberapa persyaratan khusus yang dapat berbeda antara satu sama lain.

    Oleh karena itu, pastikan kamu mempelajarinya terlebih dahulu serta memastikan dirimu memiliki nilai plus yang membuatmu menonjol sebagai seorang dosen di mata perguruan tinggi.

    Baca Juga: 8 Langkah Menentukan Jenjang Karier yang Tepat

    Itulah adalah beberapa informasi mengenai serba-serbi profesi dosen yang perlu kamu tahu.

    Untuk mengetahui informasi lain seputar karier, kamu bisa baca ragam informasi prospek kerja dari Glints.

    Klik di sini untuk temukan dan baca ragam artikelnya secara gratis.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait