8 Cara untuk Tahu Apakah Profesi Guru Cocok Untukmu

Diperbarui 30 Mar 2024 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Memilih profesi kadang bisa bikin kamu lebih galau daripada urusan pasangan alias pacar. Banyak yang harus kamu pertimbangkan untuk masuk ke satu bidang pekerjaan supaya tidak menyesal di kemudian hari. Memang sih, kamu punya hak untuk keluar dari profesi yang sudah dipilih tapi bisa jadi ada konsekuensi yang harus kamu terima jika kabur dari pilihanmu sendiri. Lagipula, lebih baik kamu mencari tahu dulu apakah profesi yang akan kamu pilih bisa kamu tekuni dengan serius dan senang hati.

    Kali ini, saya mau bahas tentang profesi guru. Salah satu profesi yang tidak lagi terlalu dilirik generasi muda karena satu dan lain hal. Supaya kamu tidak terperangkap pada pikiran sendiri, ada baiknya kamu cek dulu apakah profesi guru memang cocok dengan kepribadianmu dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.

    Apakah kamu memiliki passion pada subjek yang diajar?

    Apakah kamu suka dengan olah raga? Apa mendidik anak-anak adalah pekerjaan yang akan kamu lakukan dengan sepenuh hati? Profesi guru tidak hanya butuh modal sarjana pendidikan saja, tapi juga butuh passion untuk membuat kamu bertahan dalam berbagai situasi pekerjaan yang datang. Bekerja dengan hati akan membuat profesi guru lebih menyenangkan bahkan menenangkan bagi kamu yang memang punya hasrat besar dalam mengajar.

    profesi guru

    © playbuzz.com

    Beberapa orang menemukan jati dirinya saat membimbing anak-anak balita di Taman Kanak-kanak. Ada juga yang menjadi lebih berwarna hidupnya saat profesi guru memberi kesempatan untuk mendidik anak remaja dengan segala dinamikanya. Kamu punya passion yang cukup atau tidak untuk menggeluti profesi guru?

    Apakah kamu suka membaca?

    profesi guru

    © timeshighereducation.com

    Membaca adalah salah satu kegiatan yang pasti akan kami lakukan ketika memilih menekuni profesi guru. Kesenangan kamu dengan buku, pesan dan pengetahuan yang tersampaikan lewat tulisan, adalah hal positif yang bisa kamu tularkan kepada anak didikmu. Selain memang kamu harus meningkatkan pengetahuan dengan membaca, profesi guru juga menuntut kamu untuk betah dengan tumpukan bacaan lainnya.

    Sekalipun zaman sudah serba canggih dan saat ini tugas bisa dikirim lewat surel, tapi kamu tetap harus membaca tulisan tugas atau ujian anak didikmu. Profesi guru butuh kesabaran dan ketelitian kamu dalam membaca, sanggup kah kamu?

    Siapkah menerima kritikan orang tua murid?

    profesi guru

    © gradepowerlearning.com

    Pertanyaan lain untuk kamu yang mau memilih profesi guru adalah, apa kamu akan sabar dan berlapang dada menerima kritik dan protes dari orang tua siswa? Karena untuk ahli dan matang dalam menangani keluhan orang tua anak didik tidak ada sekolahnya secara khusus.

    Profesi guru juga mengharuskan kamu panjang sabar dan tidak reaktif dengan keluhan orang tua, baik soal cara kamu mengajar anak-anaknya, atau materi pelajaran yang menurut orang tua terlalu berat. Kalau kamu tipikal orang yang mudah stres dan sulit terbuka dengan kritik, sepertinya kamu harus mulai belajar untuk lebih tenang menerima kritik atau saran dari orang lain. Itu juga kalau kamu masih ingin menekuni profesi guru.

    Baca Juga: 8 Tips Meningkatkan Komunikasi Efektif bagi Introvert & Extrovert

    Apakah kamu sudah mengetahui soal gaji dan benefit kerja untuk profesi guru?

    profesi guru

    © go.sdsu.edu

    Buat generasi millennial khususnya, profesi guru jarang jadi pilihan utama (bahkan second opinion) karena kelasnya di strata sosial yang kurang bergengsi dibanding profesi lainnya. Dampak dari kurangnya minat baca juga membuat semakin sedikit kandidat profesi guru berkualitas di Indonesia. Kesulitan ini lebih pelik lagi jika kamu mengikuti perkembangan pendidikan di area perbatasan dan daerah luar Pulau Jawa. Maka, sampai saat ini profesi guru memang tidak bisa menjanjikan kekayaan materi yang cukup cepat atau gaji yang besar seperti didapat teman-teman di bidang lainnya. Kamu sudah siap atau belum dengan situasi ini?

    Buat kamu yang sudah siap mental dan punya kondisi finansial yang sudah mantap, mengajar bisa dijadikan aksi sosial yang nyata. Kamu bisa pergi ke luar Pulau Jawa untuk memberikan pendidikan yang dibutuhkan anak-anak di desa pedalaman atau area perbatasan negara tetangga. Alih-alih bergaji besar dengan ruang kerja yang berhawa sejuk pendingin, kamu bisa saja harus melepas semua kesenangan di kota besar untuk memberikan layanan pendidikan jika memang ditugaskan negara. Jadi, profesi guru tidak memberi benefit kekayaan secara material tapi lebih ke pengalaman personal untuk mencerdaskan anak bangsa.

    Baca Juga: 7 Alasan Mengikuti Organisasi Sosial Akan Membantu Kariermu

    Apakah komitmenmu saat memilih profesi guru sudah kuat?

    profesi guru

    © news.stanford.edu

    Memilih profesi guru juga berarti kamu harus siap dengan komitmen. Komitmennya tidak terbatas pada harus mengajar saja, loh. Bangun setiap pagi untuk bisa datang sebelum anak-anak lebih dulu masuk gerbang sekolah, memakai seragam jika memang ada aturan dari pihak sekolah atau yayasan tempat kamu bekerja. Bagian yang lebih menantang dari komitmen profesi guru adalah ketika kamu harus melewati (minimal) 7 jam sehari bersama anak-anak didik di sekolah, entah itu anak SD atau SMA sekalipun.

    Setiap hari Senin sampai Jumat, rutinitas kamu akan sama tapi dengan warna dan pengalaman yang berbeda tentunya, karena pekerjaan kamu berhubungan langsung dengan makhluk sosial lainnya yang berbeda rentang usia. Komitmen ini tidak akan sulit buat kamu yang memang menemukan kesenangan dan kedamaian saat melihat tingkah lucu dan lugu anak murid di kelas.

    Bersediakah untuk kehilangan banyak waktu pribadi?

    profesi guru

    © tes.com

    Suatu hari bisa saja anak murid kamu merengek di kelas karena sedang tidak enak badan, atau bahkan muntah di dalam ruangan. Bisa juga kamu dihadapkan pada situasi kelas yang kurang kondusif sementara kamu sedang migrain dan tidak bisa banyak berdiri. Profesi guru melatih kreatifitas kamu untuk menemukan solusi yang bisa diterapkan segera. Kamu bisa mempersiapkan tugas atau latihan yang bisa dikerjakan di kelas untuk para siswa sehingga suasana kelas pun bisa sedikit lebih tenang.

    Meletakkan kehidupan karir kamu di dunia pendidikan dengan memilih profesi guru berarti kamu sudah paham, akan ada saatnya waktu pribadi kamu di luar sekolah akan tersita sedikit atau banyak untuk menyiapkan silabus awal tahun ajaran, mengisi hasil laporan belajar siswa, atau sekadar memeriksa email tugas yang sudah dinanti hasilnya oleh para siswa. Kalau kamu penggiat malam minggu dan hang out di hari biasa, bukan tidak mungkin untuk menyesuaikan diri ketika sudah memilih profesi guru sebagai karir kamu.

    Mampu mengatur waktu dengan baik?

    profesi guru

    © indiaeducation.net

    Nah, supaya tidak ada lembur akhir pekan dan kamu tetap bisa bergaul dengan teman-teman di luar sekolah, memanfaatkan waktu dengan optimal adalah jawabannya. Apalagi kalau kamu sudah berkeluarga, tentu lebih banyak lagi kegiatan dan urusan yang harus kamu selesaikan setiap harinya. Jangan sampai profesi guru malah membuat kamu stress dan tidak bisa membagi waktu dengan keluarga serta orang-orang terdekatmu. Kebiasaan menunda harus kamu jauhi agar pekerjaan sekolah bisa kamu selesaikan sebelum akhir pekan tiba, karena guru juga manusia yang butuh keseimbangan antara pekerjaan mengajar dan kehidupan sosialnya.

    Baca Juga: 11 Tips Penting untuk Manajemen Waktu yang Lebih Efektif

    Apakah kamu senang dengan anak kecil atau lebih memilih di sekitar orang dewasa?

    profesi guru

    © usnews.com

    Poin terakhir, tapi cukup penting untuk kamu renungkan dan temukan jawabannya sebelum memilih berkarir sebagai guru. Kamu penyuka anak-anak atau justru selalu pusing jika dekat dengan anak-anak? Kalaupun kamu tidak suka dengan anak-anak di bawah 10 tahun, kamu masih punya kesempatan untuk mengambil profesi guru sebagai pekerjaan jika ada kesenangan yang kamu dapat saat berhadapan dengan remaja belia.

    Bisa saja kamu lebih nyaman dengan remaja karena separah-parahnya kenakalan usia SMP-SMA, anak-anak ini sudah bisa ke toilet sendiri dan kecil kemungkinan mereka akan menangis saat belum dijemput orang tua atau diusili temannya. Tapi kalau kamu tidak tahan dengan kedua kelompok usia ini, rasanya kamu perlu berpikir ulang untuk memilih profesi guru.

     

    Kamu juga dapat mengembangkan kualitas diri kamu dalam bekerja melalui tips-tips yang diberikan Glints. Selain itu kamu dapat menemukan pekerjaan yang sesuai dengan minat kamu di Glints. Sign up sekarang dan temukan berbagai kesempatan bekerja, mulai dari internship, project-based, part-time hingga full-time.

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 3.8 / 5. Jumlah vote: 6

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait