Bagaimana Kerja di Bidang Tech dengan Pengalaman Kerja Sedikit

Diperbarui 07 Apr 2022 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Apa sih yang kamu pikirkan jika mendengar perusahaan teknologi atau biasa disebut sebagai tech company? Gaji besar? Sulit untuk masuk ke sana? Orang hebat? Semua yang kamu pikirkan mungkin benar dan tidak sedikit orang berlomba-lomba untuk masuk ke sebuah tech company. Sebenarnya apa itu tech company? Bisakah seseorang dengan pengalaman kerja sedikit bekerja di sana?

    Apa Itu Tech Company?

    Apa Itu Tech Company?

    © Freepik.com

    Tech company merupakan perusahaan yang fokus dalam mengembangkan teknologi atau biasanya mereka membuat teknologi menjadi sebuah jasa yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Contohnya seperti Google, Opera, Apple, Amazon, Oracle, dan lain-lain. Di Indonesia pun juga banyak lho, tech company yang berbentuk startup atau e-commerce dan sedang berkembang dengan sangat pesat.

    Jika kamu perhatikan, rata-rata lowongan pekerjaan di tech company memiliki persyaratan yang berat. Seperti: Minimal 10 tahun pengalaman kerja, sudah memiliki jabatan sebagai manajer, mengusai program ini-itu, dan sebagainya. Bagaimana jika kamu ingin melamar ke sana tapi hanya memiliki 70% persyaratan yang diminta? Apakah dengan memiliki pengalaman kerja sedikit dapat membuat kamu gugur? Belum tentu! Nah, bagaimana jika kamu tetep kekeuh untuk melamar ke dalam tech company? Apa saja yang harus kamu lakukan?

    Melamar ke Tech Company Tanpa Pengalaman

    Melamar ke Tech Company Tanpa Pengalaman

    © Hackspirit.com

    1. Mengerjakan sesuatu yang relevan

    Kamu pasti pernah melewati lowongan pekerjaan hanya karena tidak memenuhi salah satu persyaratan kan? Hal ini ternyata salah besar, lho! Walaupun lowongan tersebut menuliskan membutuhkan pegawai yang setidaknya memiliki 2 tahun pengalaman, bukan berarti kamu yang tidak memiliki pengalaman atau pengalaman kerja sedikit tidak boleh melamar.

    Jika kamu ingin melamar posisi ux designer namun belum ada pengalaman, kamu bisa membuat rancangan dari semua ide atau rencana yang dapat ditunjukkan kepada recruiter. Dengan cara ini recruiter akan melihat kamu sebagai seseorang yang mau belajar dan sudah mengerti garis besar apa yang akan kamu kerjakan nanti di perusahaan. Tidak usah takut untuk menujukkan semua pemikiran dan ide fresh kamu. Kamu harus membuktikan bahwa syarat di lowongan pekerjaan bisa dipatahkan oleh seseorang yang memiliki pengalaman kerja sedikit. Hasil yang sudah ada di depan mata akan lebih bisa dipercaya dibandingkan dengan seseorang yang memiliki pengalaman tinggi namun tidak memiliki hasil nyata.

    Baca Juga: Yuk, Pahami 6 Perbedaan Budaya Kerja di Perusahaan Startup dan Korporat!

    2. Tunjukkan apa yang sudah kamu pelajari

    Ingat, apa yang sudah kamu pelajari dan kerjakan jangan disimpan begitu saja. Manfaatkan internet dan sosial media untuk memamerkan apa yang sudah kamu buat.

    a. LinkedIn

    Sudah tahun 2019 dan sudah saatnya kamu membuat sebuah akun di LinkedIn untuk memperbesar kesempatanmu bertemu dengan recruiter-recruiter dari perusahaan besar. Tidak sedikit lho perusahaan yang menghubungi calon pegawai melalui fitur pesan di LinkedIn! LinkedIn juga memiliki kolom ‘project’ untuk menampilkan hasil karyamu. Nah, dengan cara ini kamu bisa memamerkan proyek yang sudah kamu buat untuk menarik perhatian recruiter.

    b. Website

    Membuat website pribadi sekarang ini sangat mudah dan cepat. Tujuan membuat website pribadi ini adalah untuk mendokumentasikan semua proyek dan portfolio yang sudah kamu kerjakan. Dengan cara ini kamu juga bisa lebih rinci untuk menjelaskan satu per satu dari apa yang kamu kerjakan. Mulai dari visi, misi serta bagaimana pengembangan ke depannya.

    Baca Juga: Perhatikan 6 Tips Ini agar Peluang Diterima Kerja di Startup Lebih Terbuka

    c. CV

    Inilah bagian terpenting jika kamu ingin melamar di tech company. Walaupun kamu memiliki pengalaman kerja sedikit, kamu bisa menuliskan hard skill yang kamu miliki. Misalnya jika kamu menguasai sebuah aplikasi atau program yang berkaitan dengan pekerjaan yang kamu lamar, jangan ragu untuk menuliskannya. Tulis apa yang sudah kamu kerjakan dengan progam tersebut dan jelaskan juga sampai mana kemampuan kamu. “Menjual diri” di CV memang sah-sah saja dilakukan, namun jangan sampai kamu terlalu melebih-lebihkan dan saat di-tes malah tidak sesuai dengan penjelasan kamu dalam CV. Hal ini dapat menjadi bumerang untuk diri mu sendiri jika tidak hati-hati.

    Dengan cara-cara di atas, apakah kamu masih ragu untuk melamar di tech company yang sudah kamu impikan sejak lama? Sebenarnya yang membuat kamu ragu adalah bukanlah pengalaman kerja sedikit yang kamu miliki, tapi ada beberapa faktor seperti:

    3. Ketakutan akan ditolak

    Semakin kamu menginginkan sebuah pekerjaan, semakin besar juga rasa takutmu akan gagal dan ditolak. Betul? Jika kamu berpikir kamu tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan tersebut, kamu akan bermain aman di dalam pikiranmu. Kamu akan terus bersembunyi di dalam zona nyaman dengan alasan kamu tidak memiliki kemampuan atas pekerjaan yang kamu impikan. Zona nyamanmu ini akan melindungi mu dari rasa kecewa yang kamu takuti.

    Coba kamu pikir lagi dan beranikan keluar untuk melangkah dari kotak ego-mu. Ditolak dari pekerjaan itu pasti sudah biasa, ditolak dari pekerjaan yang mungkin 100% kamu memenuhi syarat saja bisa terjadi, bagaimana jika ditolak dari pekerjaan yang besar? Mungkin sekali bisa terjadi kan? Yang harus kamu lakukan adalah mencoba semua kesempatan yang sedang ‘lewat’ di depan mata, jika ditolak kamu bisa coba lagi dan cari cara kembali untuk meyakinkan recruiter menerima kamu di perusahaannya. Semua hasil dari yang kita lakukan adalah 50-50, jadi jangan takut untuk mencoba karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di baliknya.

    Baca Juga: Persiapkan Hal-Hal Ini Kalau Kamu Mau Kerja di Startup

    4. Keraguan membuat kamu merasa tidak mampu

    Rasa ragu dapat mengakibatkan domino effect pada diri sendiri, lho! Seperti diawali dengan meragukan diri sendiri dapat berakibat tidak percaya pada kemampuan. Dari tidak percaya kemampuan akhirnya kamu mengambil keputusan untuk tidak melamar pekerjaan yang jenjangnya lebih tinggi. Hal ini berujung kemampuanmu akan berjalan di tempat dan tidak berkembang. Tidak mau kan hal ini terjadi?

    Kamu mungkin hanya fokus kepada syarat dan ketentuan yang ditulis dalam lowongan pekerjaan, tapi kamu lupa jika ada seseorang yang akan menguji kamu secara langsung pada tahap interview. Pengalaman kerja sedikit bukanlah suatu alasan untuk tidak mencoba melamar ke dalam tech company impianmu.

    Hard skill memang penting untukmu, namun kamu juga jangan remehkan akan soft skill yang kamu miliki. Masuk atau tidaknya kamu ke dalam suatu perusahaan akan ditentukan oleh tim recruiter yang sudah melewati beberapa proses seperti psikotes dan interview.

    Jika hasil interview kamu baik karena soft skill yang kamu miliki, alasan pengalaman kerja sedikit biasanya akan dikompensasi. Perusahaan pastinya akan memilih pegawai dengan attitude yang baik walaupun memiliki pengalaman kerja sedikit dibandingkan dengan pegawai yang memiliki jam terbang tinggi namun tidak memiliki sikap yang baik. So, jangan mundur dulu sebelum mencoba!

    Selain tips-tips di atas, Glints masih punya banyak strategi jitu agar kamu diterima di tech company tanpa pengalaman. 

    Tak main-main, strategi tersebut disampaikan langsung oleh praktisi HR. Menarik, kan?

    Kamu bisa membaca selengkapnya di e-book gratis Glints, Panduan Sukses Dapat Kerja di Perusahaan Teknologi. Yuk, pelajari lebih lanjut dengan klik tombol di bawah!

    KLIK DI SINI

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Comments are closed.

      Artikel Terkait